Rusaknya Cita-Cita Karena Kemalasan
Rusaknya Cita-Cita Karena Kemalasan
Penulis : Muhammad Ibra Tarana
Dari kecil aku memang suka dengan kereta api, dari situ keinginan ku untuk
menjadi masinis sangat lah tinggi. Aku selalu memikirkan kedepannya bagaimana,
aku selalu berpikir negatif “bagaimana jika suatu saat aku gagal, bagaimana jika
suatu saat aku tidak lulus seleksi?” selalu seperti itu.
Disisi lain aku memang pemalas. Cita-citanya tinggi tetapi tidak mau berusaha
menjadi lebih baik. Saya jarang mengerjakan tugas, tidak pernah masuk kelas, dan
jarang belajar. Tetapi saya tidak akan menyerah, saya akan terus berusaha dan
pantang menyerah untuk berjuang menggapai cita cita yang saya impikan. Saya
harus komitmen untuk mengejar cita-cita yang sudah saya impikan dari kecil
Saya pernah menyerah, pernah merasa gagal, merasa seperti untuk menjadi
masinis itu adalah ketidak mungkinan bagi saya karena saya sadar, saya itu bandel,
pemalas, tidak mau belajar. Bagaimana saya bisa menggapai cita cita itu jika saya
tetap seperti ini. Di sekolah saya mengikuti organisasi yaitu Osim (Organisasi Siswa
Intra Madrasah) dan sekarang masa jabatan saya sudah habis dan mulai untuk
mengerjakan tugas-tugas yang tertinggal. Saya mengikuti 6 ekstrakurikuler
sekaligus, susah rasanya untuk membagi waktu untuk mengerjakan tugas. Karena
saya sendiri lebih tertarik di bidang non-akademik dari pada pembelajaran normal
seperti biasanya.
Setiap harinya saya selalu di minta tugas oleh guru, tugas menumpuk. Saya sempat takut sekolah karena hal itu, saya berpikir lebih baik saya mengerjakan tugas di
rumah daripada di tegur terus menerus. Tetapi ada saja yang membuat saya lebih
tertarik ke sekolah daripada dirumah, entah itu bermain dengan teman atau kegiatan
seru lainnya.
Saya sekarang duduk di bangku kelas 9 di MTsN 2 Jember. Waktu itu saya sudah pernah mengikuti ajang lomba di sasisabu dan syukur saya menang, saya sangat senang sekali karena itu karya tulis pertama saya. Di ajang lomba sasisabu di bulan September saya mengangkat judul “Pemalas Juga Bisa Berkarya” dari situlah saya mulai gemar menulis dan menjadikan menulis sebagai hobi. Dari semua
pengalaman itu ada sosok guru yang tidak kenal lelah membantu muridnya untuk
mencapai kesuksesan yaitu Bu Sri Wahyuni. Saya sangat berterima kasih kepada
beliau, karena beliau yang telah membantu saya sampai sejauh ini.
Begitu pula dengan sumpah pemuda.Sumpah Pemuda adalah momen penting bagi perubahan bangsa Indonesia.Generasimuda saat itu menjadi pelopor persatuan nasional dalam simbol tanah air, kebangsaan, dan bahasa persatuan melalui Sumpah Pemuda.Sejarah bangsa ini selalu diwarnai oleh pemuda sebagai komponen utama. Pemuda memiliki semangat tinggi untuk melakukan perubahan.
Maka benarlah pepatah arab "pemuda masa kini harapan masa depan bangsa".Dari pemudalah bangsa ini bisa meraih kemerdekaan,dari para pemudalah era orde baru berganti dengan era reformasi.Untuk itu pemuda haruslah mempunyai visi jauh kedepan terciptanya bangsa yang adil dan makmur sebelum mereka nantinya
terjuan langsung ke dunia nyata.
Dengan pemuda pula presiden pertama RI kita Ir.Soekarno akan mengguncang dunia, begitu besar peran seorang pemuda bagi bangsa dan negara, untuk itu mari isi hidup kita dengan semangat kepemudaan sehingga setiap akifitas kita termotivasi untuk senantiasa membawa nilai-nilai persatuan bangsa kita.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar