HAL INSPIRATIF YANH SAYA DAPAT DARI FILM NGERI NGERI SEDAP
Film ini menceritakan tentang sebuah keluarga yang berasal dari Medan. Keluarga itu terdiri dari Bapak, Ibu, Domu, Sarma, Gabe dan Sahat. Namun hanya Bapak, Ibu dan Sarma saja yang tinggal serumah di Medan. Domu, Gabe dan Sahat tinggal di tanah perantauan. Dalam budaya orang batak, anak pertama harus menikah dengan sesama orang batak juga, karena anak pertama membawa nama keluarga. Tapi, Domu yang tinggal di tanah perantauan memiliki pacar orang sunda. Orang batak juga banyak yang berprofesi sebagai pengacara atau pekerjaan yang berhubungan dengan hukum. Begitu juga Gabe dia dikuliahkan oleh sang Bapak di kuliah jurusan hukum. Tapi, Gabe berhenti dari kuliahnya dan lebih memilih menjadi penghibur di acara televisi. Dalam budaya orang batak juga, anak terakhir harus tinggal di rumah dan mengurus orang tuanya. Namun, Sahat sebagai anak terakhir sibuk dengan perkuliahannya di Jogja dan tinggal bersama pak Pomo.
Karena pertentangan inilah sang Bapak ingin anak-anaknya pulang dan menuruti keinginannya yang sesuai dengan budayanya. Terlebih lagi Opungnya ingin mengadakan acara yang mewajibkan semua cucunya untuk datang. Namun, karena pertentangan ini juga Domu, Gabe, dan Sahat tidak mau pulang.
Karena anak-anaknya yang tidak mau pulang. Sang Bapak dan sang Ibu berpura-pura ingin bercerai agar anak-anaknya mau pulang. Pada suatu malam, sang Bapak dan Ibu berpura-pura bertikai. Sarma yang mendengar pertikaian itu segera menelpon saudara-saudaranya dan segera memintanya untuk pulang. Akhirnya keesokan harinya Domu, Gabe, dan Sahat ke Medan dan tiba di bandara. Mereka di jemput oleh Sarma untuk ke rumah. Namun, Domu, Gabe, dan Sahat tidak bisa berlama-lama, mereka hanya punya waktu 3 hari di Medan lalu setelah itu mereka harus kembali lagi. Sesampainya dirumah sang Ibu langsung memeluk anak-anaknya karena sudah lama mereka tidak pulang. Pada malam harinya, mereka berkumpul dan makan bersama di ruang makan. Setelah selesai makan bersama, mereka berunding tentang permasalahan Bapak dan Ibu. Namun, setiap kali diajak berunding sang Bapak selalu mengalihkan pembicaraan dan malah memaksa anak-anaknya untuk mengikuti keinginannya. Sang Ibu juga memberikan alasan-alasan mengapa dia ingin bercerai.
Tiga hari sudah berlalu. Namun, karena permasalahan yang belum selesai Domu, Gabe, dan Sahat memutuskan untuk tidak pulang. Mereka akan menghadiri acara opungnya lalu setelah itu melakukan perundingan terakhir. Selesai dari acara opungnya, merekapun melakukan perundingan yang terakhir. Sang Ibu yang sudah muak dengan sandiwara itu akhirnya mengatakan bahwa sebenarnya semua permasalahan ini hanyalah sandiwara namun semua alasan-alasannya selama ini adalah perasaan yang sesungguhnya ia rasakan. Begitu juga Sarma yang sudah mengetahui bahwa permasalahan itu hanyalah sandiwara. Sarma juga mengeluarkan keluh kesahnya dan keinginannya selama ini yang dia pendam demi mempertahankan keluarganya.
Akhirnya sang Ibu, Domu, Sarma, Gabe, dan Sahat pergi dari rumahnya. Sang ibu dan Sarma pergi ke rumah opungnya, sedangkan ketiga anaknya yang lain kembali ke perantauannya dan meninggalkan sang Bapak sendiri. Sang Bapak yang merenungkan dan menyadari kesalahannya selama ini akhirnya menjemput anak-anak dan istrinya untuk kembali pulang dan menerima semua keinginan anak-anaknya. Akhirnya mereka hidup dengan harmonis dan cerita selesai.
Pesan moral yang dapat diambil adalah kita tidak boleh memaksakan apa yang kita inginkan kepada orang lain karena orang lain punya jalannya masing-masing. Komunikasi antara anak dan orang tua juga sangat penting juga kita tidak boleh egois dan memikirkan diri sendiri, kita harus memikirkan kepentingan bersama.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar