Judul: Crow's Memoir

Penulis: Muhammad Azza Bhablillah

Jenis Buku : Novel

Sekolah: SMP N 6 Pekalongan

Sinopsis :

"There is no glory in war, yet from the blackness of its history, there emerge vivid colours of human character and courage. Those who risked their lives to help their friends.

- Silvia Cartwright

Berlatar di tahun 201x, di dunia yang suram dan terjadi perang dimana-mana. Semua itu karena meluncurnya. torpedo nuklir pada tahun 1962, menyeret seluruh dunia ke dalam perang dunia 3. Insiden itu juga mengakibatkan peluncuran beberapa senjata nuklir lainnya, menyebabkan kerusakan dan hilangnya banyak nyawa manusia. Umat manusia sendiri dapat disebut beruntung karena hanya memerlukan peluncuran 2-3 bom nuklir sebelum para petinggi dunia menyadari akibatnya dan setuju untuk menhancurkan semua senjata nuklir milik mereka tanpa harus meledakkan seisi bumi terlebih dahulu. Akan tetapi, tetap saja mereka menaruh dendam dan perang terus berlanjut sampai sekarang ini.

Tim "Crow" adalah pasukan elit atau mungkin dapat dibilang "mantan" pasukan elit yang dikirim dalam sebuah misi yang memilih untuk membelot dan kabur. Tim "Crow" sendiri terdiri dari 6 anak remaja yang sudah dilatih sejak mereka kecil. Mungkin mereka sudah dilatih untuk membunuh tanpa mengubah ekspresi mereka sedikit pun, tetapi mereka tetap memiliki mimpi dan harapan, tidak jauh beda dengan remaja lainnya.

Arti kehidupan, prinsip, perasaan manusia, rasa empati. Itu semua merupakan konsep alien bagi mereka yang selalu tinggal di bailk kawat berduri. Di dunia luar, mereka harus menghadapi berbagai rintangan yang tidak pernah mereka alami sebelumnya. Nasib akan terus-menerus menguji ikatan persaudaraan mereka. Meraih mimpi di dunia yang rasanya tidak ada harapan sama sekali mungkin hampir mustahil. Akan tetapi, asalkan ada cahaya harapan, tak peduli sekecil apapun itu, mereka akan mengangkat kepala mereka dan terus melangkah maju, demi meraih masa depan yang berhak mereka dapatkan.

Outline :

Dibalik reruntuhan kota mati Dunia luar Salah satu dari sedikit rumor yang ternyata benar Pertemuan yang sudah ditakdirkan Taruhan 50/50 Pengejaran dimulai Bantuan yang tak terduga Harga yang murah demi hari esok Ujian untuk persaudaraan Tenggelam dalam keputusasaan Pada akhirnya kita menjadi mereka yang konyol Moral itu lelucon yang buruk dan ini alasannya Tuhan Maha Pemaaf, apakah kita juga harus? Perpisahan yang biasa saja Setitik cahaya di lautan yang gelap Berpikir irasional itu rasional Renungan di bawah bintang dan semua penyesalan yang konyol Naif Bantuan yang tak terduga. Lagi Terseret ke masalah besar Hal yang kita pertaruhkan Perjanjian antar saudara Saatnya melepaskan semuanya Laporan insiden tahun 201x disertai wawancara dari pihak terkait (Berita Eksklusif) Mereka yang terlupakan