Norita Sakana Madewi, atau bisa di kenal Nori, adalah anak siswa 1 SD yang berumur 7 tahun. Sejak lahir Nori sudah menjadi anak yatim, ia di asuh ibunya dari kecil, ibunya bekerja sebagai guru. Dan Nori juga memiliki kelainan fisik yaitu Autisme, di setiap hari-harinya Nori selalu berpikir dan merasakan kalau ia selalu di awasi oleh sesuatu.

Di hari senin, waktunya upacara bendera, Nori sudah di antar ibunya ke sekolah dengan seragam lengkap. Nori yang masih polos memeluk ibunya karena belum terbiasa berdekat-dekatan dengan Orang lain selain ibunya, ibunya sudah mengatakan kalau ibu ingin cepat ke tempat kerja ibu (sekolah) untuk mengajar anak muridnya yang sudah SMA, tapi Nori tetap saja tak ingin melepaskan pelukannya.

Mau tidak mau ibu harus mengantarnya ke tempat barisan anak-anak paling belakang, dan ibu mencium Nori dan berdoa semoga anaknya di lindungi, Nori yang selalu gelisah ia tak bisa berdiri tegap dan selalu bergerak-gerak karena takut ada yang menjahilinya. Singkat cerita upacara sudah selesai, dan waktunya masuk kelas, Nori duduk di bangkunya sambil meratap ketakutan. Pelajaran pertama telah di mulai, semua murid wajib mencatat hal penting yang di jelaskan oleh guru, di tengah mencatat. Nori tak fokus dan berhalusinasi, kalau semua orang di sekitarnya berubah dan menjadi..........

Bersambung.......

Karimun, 21 November 2020