Sebelum menjadi penulis, kehidupan saya terasa masih biasa-biasa saja, ada dan ada kejahatan. Dan dulu juga saya sangat memiliki waktu luang untuk bermain, membantu orang, dan lainnya. Dan memiliki waktu luang saya sampai rela mencampakkan banyak waktu untuk mengerjakan hal-hal yang selalu terlintas di pikiran saya.

Seperti meminta permintaan mainan kepada ayah, meminta maaf membuat telur setengah matang kesukaan saya di setiap pagi, dan salah satunya membuat diary . Saya pikir membuat diary itu mudah ternyata tidak, saya harus memiliki bahan-bahannya dulu, seperti pensil dan buku. Karena saya kesan kesan aesthetic , saya meminta kertas note kakak, dan memulai membuat.

Saya pun mencurahkan dan mengisi semua kisah dan kehidupan saya di sana, dan agar terlihat menarik, saya ubah bahasa tulisannya menjadi bahasa Inggris. Dan saya menambahkan gambar-gambar yang sesuai dengan kalimat-kalimat di situ, saya menulis diary itu saat saya berumur 9 tahun, jadi sudah sedikit lama. Dan karena sudah menjadi penulis sekarang saya tak lagi memiliki waktu yang banyak seperti dulu, ditambah lagi dengan tugas online yang menumpuk, jujur ​​saya sangat merindukan masa sebelum pandemi ini. Dan semua tinggal kenangan.

Karimun, 28 Oktober 2020