Malaikat Hatiku
Berjuta bintang bertebaran
Pancarkan sinar terang benderang
Ibu, engkau adalah cahaya menawan
Nasehatmu takkan pernah hilang
Sangat susah membayangkan apa yang akan terjadi jika diri kita tanpa seorang wanita tangguh pemberani. Wanita tangguh pemberani yang melahirkan kita ke dunia , menuntun jalan hidup kita menjadi terarah. Wanita yang membebaskan kita dari ketidakberdayaan. Dia lah yang membangkitkan semangat untuk menjadikan diri kita menjadi pribadi yang berbudi pekerti dan berakhlak mulia demi keselamatan dan kelangsungan hidup layaknya seperti sekarang ini. Melalui kasih sayang dan rasa cintanya, kita bisa memerdekakan dunia. Siapakah gerangan wanita tersebut? Siapakah wanita yang mengeluarkan kita ke dunia seperti sekarang ini? Dia lah sosok ibu yang selalu membimbing dan berjuang untuk demi anaknya agar selalu mendulang keberhasilan dan keselamatan dalam mengarungi kehidupan dunia hingga akhir nanti.
Sejak aku kecil, ku ditimang, ku dibelai, dipeluk, dimanja, dituntun, diajari berbagai macam pelajaran, dan masih banyak hal yang di lakukan olehnya. Peran ibu sangat besar sehingga menempati posisi terpenting dalam meneruskan perjuangan. Kenapa begitu? Ya, sebab ibu lah yang mendidik anaknya dengan berbagai macam tuntunan dan bimbingan hidup yang kelak bisa menjadikan anaknya sebagai manusia yang berhasil dalam meraih impian dan cita-citanya. Entah itu menjadi presiden, tentara, polisi, dokter, guru, diplomat, pilot, hingga profesi tinggi yang lain.
Aku terlahir ke dunia dimulai dari aku belajar duduk, berdiri, berjalan, berbicara, membaca, menulis, dan lain-lain sebagainya, aku lalui bersama ibuku. Banyak sekali kesalahan, pemahaman dalam berbahasaku dan dalam pengertianku terhadap segala hal. Namun, aku tetap selalu mendapat semangat dari beliau. Ku mulai dimotivasi dengan puzzle angka dan puzzle huruf pemberian ibuku. Aku bahagia sekali, ku gunakan mainan tersebut untuk tebak-tebakkan sehingga aku sangat mudah menghafalkannya. Tak lupa juga dimotivasi membaca buku cerita, diajarkan menulis yang rapi dan cepat. Dari seluruh kegiatan yang selalu aktif ku lakukan itu lah aku menjadi lebih giat lagi. Memang ibuku adalah guruku di rumah.
Selain dimotivasi bidang akademik dan non akademik aku juga diajarkan akhlak pada sesama manusia agar kita saling menyayangi, begitu pula terhadap makhluk hidup lainnya seperti hewan dan tumbuhan. Hal lain yang tidak kalah penting bagiku adalah bahwa aku juga diajarkan mengaji. Beliau selalu memiliki arti yang sangat penting bagiku. Aku selalu mengingat jasa ibu dan kepribadian baik dan kasih sayang beliau. Tutur katanya yang sangat lembut penuh makna, menjadikan aku menjadi anak yang berbudi pekerti yang luhur dan berakhlak mulia. Kelak ketika aku dewasa nanti, aku bertekad tinggi yaitu, membalas segala kebaikan ibu, memuliakan beliau, apapun akan aku lakukan demi kebagahagiaan ibu, menyayangi beliau sebagaimana beliau menyayangi aku sejak kecil.
Ibuku seorang malaikat yang ada di hatiku, tanpa lelah ia yang selalu berinovasi, berimajinasi, membuat supaya kita jadi memiliki inspirasi yang sangat ekspresif, memiliki segunung peran tidak hanya sekedar mengejar mimpi. Ia juga bertanggung jawab sebagai seorang ibu selalu melakukan beberapa kegiatan sederhana seperti, bertanya, bersedia mendengarkan, menghargai, memuji, membantu, memahami, menolong, meperhatikan, mengingatkan, bercakap-cakap dan saling menyemangati, dari hal sederhana menjadi penuh makna.
Tak berhenti sampai disitu peran seorang ibu juga sebagai pembakar otak untuk menghangatkan semangat juang serta memanaskan mimpi untuk menggapai cita-cita, mencapai mimpi besar adalah suatu pekerjaan yang berat, supaya kita menjadi manusia terpelajar. Api yang di sulut bukan hanya api keberanian melainkan juga api yang memiliki jiwa perjuangan dan kepahlawanan yang terus bertumbuh. Memantik kosakata yang belum tepat menjadi susunan kata yang menjadi tepat, menyulut pikiran untuk bisa berkarya menjadi yang indah dan menjadi yang lebih-lebih unik.
Masa kecilku tidak berlalu cepat bagaikan kilat, kulewati gunung yang memiliki proses yang sangat lama untuk mencapai puncaknya. Sangat dibutuhkan curahan semangat untuk meneruskan perjuangan seorang ibu. Mengapa harus seperti itu?, Karena aku tahu apa yang harus ku lakukan terhadap negeri sekaligus dunia. Rasa cinta apa saja yang kurang? Tidak ada yang ku rasakan cinta seorang ibu itu kurang, semua sudah ku dapatkan sejak aku kecil hingga saat ini.
Ibuku, aku tidak tahu kapan ibuku akan pulang kepada yang maha kuasa. Hanya saja aku harus mempersiapkan diri mulai sekarang untuk beranjak kepada masa ke dewasaan, sebagai pengganti orang tua ku nanti. Kapan dan darimana aku harus berhenti berjuang? Tidak ada batas perjuangan yang akan ku hentikan hingga takdir telah memanggil. Allah lah yang berkuasa atas segalanya.
Satu-satunya keluhan para ibu adalah seperti, anak yang tidak mau mendengarkan nasehat sang ibu, anak yang tidak mau diajak belajar, dan sebagainya. Keluhan dari para orang tua. Ia selalu khawatir jika kelak kita hanya menjadi seorang yang tidak berhasil mencapai cita-cita. Dan hal-hal yang buruk apapun yang terjadi, pasti tidaklah diinginkan. Namun dia bisa bernapas lega ketika tahun demi tahun, kita ternyata menjadi orang yang berhasil meraih cita-cita. Berkat sentuhan kasih sayang ibu yang sering mengajak berinspirasi, dari kebiasaan itu membentuk caranya untuk melihat diri sendiri dan melihat dunia luar dari dirinya. Hal tersebut memperlihatkan betapa kukuhnya pengaruh peran seorang ibu karena mempunyai cukup banyak waktu untuk berinteraksi dengan anaknya. Bagiku, ibu bukan hanya sekadar bak air yang penuh berisi air yang siap untuk di siramkan ke semua penerus perjuangannya.
Yang menjadi pertanyaan besar dalam benakku, mengapa masih saja ada orang yang tidak mendengarkan nasehat dan pesan-pesan dari ibunya. Penghormatan atas jasa ibu masih kurang? Terngiang ungkapan “ibu adalah pahlawan yang sangat berjasa”, berulang kali ku memikirkan meskipun ibu sangat memiliki banyak jasa, tapi seakan-akan ibu tidak membutuhkan kata-kata ‘sangat berjasa. Sangat-sangat perlu diingat yang, bahwa orang yang membesarkan mereka, memberikan banyak sekali dorongan kepada mereka supaya sebagai seorang anak mampu menggapai cita – cita, misalanya, menjadi dokter, polisi, guru, pilot, tentara, dan banyak pilihan lainnya agar kita bisa memajukan bangsa dan negara tercinta.
Ibu itu bagaikan medis yang bisa mengobati kegagalan dalam berprestasi, bisa membuat kita bangkit dengan sejuta mimpi dan prestasi baru dengan memberikan solusi. Menikmati setiap diskusi dengan senang hati, sebenarnya ibu itu pahlawan sejati, karena jasanya selalu mengalir tanpa henti, tak akan pernah mati meskipun raganya kelak tak hadir di dunia ini.
Banyak sekali harapanku jika kelak menjadi dokter, aku akan mengobati ibuku jika ia sakit nanti, sebagai jantung hati karena beliau membesarkan kita semua bahwa sukses bukan sekedar mimpi, proses yang banyak sekali harus kita lewati, kita nikmati dan wajib kita syukuri. Suatu saat hasil keringat yang membasahi tidak akan pernah membohongi. Pesanku untuk orang tuaku “teruslah menjadi wanita yang tangguh yang selalu menjaga anaknya sampai mereka besar nanti” agar jiwa penerusmu tidak sampai mati ditelan bumi, berkatmu …ibuku, aku sukses. Dan di kemudian hari aku akan menjadi orang besar aku tidak akan pernah mengingkari janji.
Sekarang aku sudah berada pada usia yang lebih besar, yaitu aku sudah berumur 10 tahun. Aku sudah mengerti banyak sekali hal-hal di dunia. Aku sekarang sudah bisa mandiri, dulu aku masih suka nangis, sekarang tidak lagi, dulu hampir seluruh kegiatanku selalu dibantu ibuku, sekarang tidak lagi. Banyak sekali hal-hal yang berubah. Karena aku sudah besar aku harus selalu siap untuk menggantikan ibuku.
Tidak ada yang bisa menggantikan kesucian dan kelembutan jiwanya. Jika semua alat rias dan perhiasan yang bernilai tinggi para raja tidak ada yang bisa menggantikan, tidak ada pula yang akan mengikuti cantiknya wajah dan perilakunya yang anggun, tenang dan bijaksana, wajahnya yang memancarkan kesejukan dan perilakunya yang indah menjadi sorotan bagi buah hatinya, dialah ibuku. Ibu lah yang selalu menjadi panutan dan idolaku. Berdasarkan tuntunan Allah melalui Al-Qur’an dan NabiNya, ibu mengajarkan pada sang buah hatinya untuk beribadah seperti mengaji, sholat bersedekah agar menjadi anak yang berbakti dan tidak durhaka kepada orang tua dan agama, dan menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa.
Oooh… ibu selama sembilan bulan engkau mengandungku. Kau pertaruhkan nyawamu antara hidup dan mati. Dengan apa aku harus memberimu balasan? Tidak ada harta ataupun benda yang bisa menggantikan pengorbananmu. Jika pun aku memberikan engkau bunga banyak, itu tetap tidak ada nilainya bagimu. Jika pun aku memberikan engkau hadiah yang besar sekali nilainya, tetap tidak bisa dibandingkan dengan segala pengorbanan yang telah engkau lakukan demi aku.
Doa yang ku panjatkan kepada tuhanku yang maha esa, menjadi jalan penerang agar aku sampai di jalan yang lurus. Senyuman dan semangat kasih sayang ibuku yang selalu ada, untuk datang menghiasi kalbuku. Senyuman dan cintanya memberikan aku semangat juang yang tinggi untuk berprestasi. Semua pengorbannya tidak bisa di balas apapun yang ku berikan tetap tidak ada nilainya. Semuanya hanya bisa ku balas hanya satu ucapan saja yaitu “terima kasih atas semua pengorbananmu ibu, tak ada yang bisa menggantikan jasamu”, hanya secuil ucapan itu yang bisa ku ungkapkan. Ibu, engkau malaikat hatiku. Selamat Hari Ibu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen juga Ayu..
Waaaah, Qori... Ayo nulis
Oce..
Kpn nulis Lin?
Aku follow Lin
semangat ya.....
Keren tulisan Mudam. Semangat berkarya
Amazing
Semangat berkarya
Wah ada Qori.. ayo nulis juga
semangat Mbak Mudam
Hai guys follow ya
oke.... sip