PPKM Diperpanjang, Rindu Sekolah Semakin Memuncak

Oleh: M. Syfiq Wildan Madani

MAN 3 Jember, Jawa Timur

PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), diperpanjang lagi. Hal tersebut artinya belajar dari rumah juga diperpanjang. Rasa jenuh terkadang timbul dan tenggelam. Begitupun rindu dan penasaran dengan teman baru juga semakin memuncak. Rindu bermain dan senda gurau dengan teman. Rindu akan bimbingan Bapak dan Ibu guru di sekolah. Rindu suasana di sekolah.

Memang sih, belajar dari rumah banyak juga manfaatnya. Kami dapat belajar sambil membantu orang tua di rumah. Selain itu, kami dapat belajar menggunakan fasilitas aplikasi di android. Akan tetapi, hal tersebut juga ada dampak negatifnya. Sering kontak dengan cahaya HP dan laptop, akan berdampak pada kesehatan mata. Duduk lama dalam mengerjakan banyak tugas dari Bapak dan Ibu guru, juga berdampak pada kesehatan lambung dan ginjal.

Deadline tugas yang berbarengan membuat kelimpungan. Mengapa? Karena tidak semua orang tua memahami semua materi pelajaran. Sedangkan materi didapat dari kiriman Bapak dan Ibu guru, berupa file pdf melalui WAG, terkadang juga dari kiriman video. Bila orang tua kurang paham akan tugas pelajaran yang diberikan oleh guru, berujung pada searching pada google. Orang tua di rumah sebagai pembimbing dan pendamping anak dalam belajar. Bila anak mengalami kesulitan, tentunya meminta bimbingan kepada orang tua, kakak, atau saudara yang lebih senior. Itu pun tidak segamblang saat tatap muka yang berkonsultasi langsung dengan guru. Benar dan salahnya akan segera diketahui, tanpa menunggu lama.

Bagaimana dengan teman yang tidak ada fasilitas yang memadai? Kasihan juga, kan. Berdasar pengalaman saat dilakukan belajar melalui elearning, banyak juga teman yang tidak paham untuk melakukannya. Akibatnya, mereka absen dari tugas tersebut. Tak luput juga, ada yang mengirimkan tugasnya setelah sepekan berlalu. Tentunya, Bapak dan Ibu guru dengan sabarnya mengingatkan kepada siswanya untuk rajin mengumpulkan tugasnya sebagai wujud keaktifan dalam belajar dari rumah.

Sungguh, kami rindu sekali dengan belajar di sekolah dengan tatap muka. Hal tersebut akan menambah erat persaudaraan, juga akan menambah wawasan pada diri.

· Menambah erat persaudaraan, seperti apa? Bila berkumpul dengan teman atau orang lain, kita dapat berbagi suka dan duka. Dapat belajar tolong menolong dan saling mengasihi kepada orang lain. Yang pasti, ada kesan dalam kebersamaan dengan teman di sekolah. Kesan tersebut tak akan terlupakan sepanjang masa. Akan dikenang, bahkan akan menjadi cerita. Wah, sepertinya seru banget.

· Wawasan seperti apa? Wawasan dalam hal ini, tentang mana yang baik dan yang buruk. Dengan melihat aktifitas yang dilakukan oleh teman atau orang lain, kita dapat membedakan mana yang pantas kita lakukan dan tidak pantas. Sehingga akan menjadi bekal pada diri untuk kehidupan masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Kami berharap, PPKM jangan diperpanjang lagi. Karena, kami terlalu lama belajar dari rumah. Kami memerlukan bimbingan Bapak dan Ibu guru di sekolah. Kami juga rindu kegiatan-kegiatan yang dilakukan bersama teman di sekolah. Rindu itu semakin memuncak, sehingga berharap dan berdoa semoga pandemi segera berlalu. Amin.

PROFIL PENULIS

M. Syafiq Wildan Madani adalah seorang anak laki-laki yang lahir di Kabupaten Jember pada tanggal 6 September 2005. Dia adalah anak sulung dari dua bersaudara. Dia memiliki adik perempuan yang bernama Vina Dzakiyyatun Nisa’. Ibunya bernama Ummi Royhana, S.Pd., M.Pd.I., M.Pd. ayahnya bernama Masudi, S.Pd., M.Pd.

Pendidikan dasarnya di MIN 2 Jember. Pendidikan menengah di MTs. Irsyadun Nasyi’in, Kasiyan Timur – Puger – Jember. Sekarang dia sedang menempuh pendidikan di MAN 3 Jember. Pelangi di Pesantrenku, merupakan karya solo perdananya. Beberapa antologi bersama pemenang lomba menulis, Aku Cinta Buku, Kami Rindu Bersua, Ramadan Ceria, Yuk Membuka Dunia dengan Buku, Aku Cinta Lingkunganku,dan Rumahku Istanaku.

Dia dapat dihubungi melalui WA. 085204952649. E-mail [email protected].