PERGI SEPI TEMAN SEJATI(Melangkah)
Pergi sepi teman sejati
Pagi yang berawan menutupi matahari Sebelum hari keberangkatanku aku terlebih dahulu menemui hasyim untuk berpamitan dan memberitahu bahwa aku akan pergi ke pesantern untuk melanjutkan sekolahku.aku pun menemui hasyim pada hari itu.
Assalamualaikum hasyim ini aku Daud.waalaikumsallam oh Daud...! hasyim pun datang untuk membukakan pintu dan mempersilahkan diriku masuk,oh ya! Apa kabarmu syim?..baik ud..! Hasyim maksud kedatangan diriku ini aku ingin memberitahu bahwa aku akan pergi ke pesantren untuk melanjutkan sekolahku .
Waaah jadi kita akan berpisah!..yaa mungkin begitu aku tidak akan bisa bersamamu karena ayah menyuruhku untuk ke pesantren karena ayah tidak mampu untuk biayanya.baiklah kalau begitu aku akan selalu mendoakan mu dan selalu mendukungmu agar kamu berhasil dan bisa membanggakan orang tua,agama,dan negara..Amiin...terima kasih syim aku juga akan selalu mendoakan mudan insyaallah aku akan menjadi sepertimu atau lebih darimu.hahaha.....Kami pun tertawa bersama dan saling memberi semangat,setelah itu aku pun pamit untuk pulang hasyim pun berteriak Daud...! semoga kamu berhasil untuk meraih apa yang kamu inginkan dan semoga kamu betah di sana...
Matahari tepat akan berganti menjadi malam yang akan datang nya bulan, dimana aku dan Hasyim berpamitan.
Langkah demi langkah aku lewati yang akhirnya aku pun hijrah. Awal dimana aku harus meminjakan kakiku di tanah suci ini yautu pesantren tempat orang berjihad menurutku tempat ini mungkin asing bagiku karena diriku tidak tahu apa-apa dan sangat menjadi situasi yang baru untukku dari tempat banyak banyak orang kesana kesini kian kemari membawa kitab pada saat mengaji. Aku pada saat berangkat ke pondok hanya ayah dan diriku tidak bersama ibu karena ibu sedang merawat adikku yang sedang sakit
Setelah diriku sampai ayah langsung menitipkan aku kepada pengurus pesantren setelah pendaptaran selasai ayah langsung pulang dan berpamitan padaku padaku karena ayah harus segera berdagang untuk menafkahi keluarga. Saat itu hatiku sangat sedih ketika ayah meninggalkanku, tetapi dalam hati aku berkata aku tidak boleh manja aku harus bisa membahagiakan kedua orang tuaku.
Aku sempat terdiam saat duduk di pojok bangku membayangkan kedua orang tuaku di rumah.saat pertama datang diriku seperti batu yang tidak bisa ap-apa ,kaku akan bicara dan berbuat apa yang dilakukan pada saat itu aku teringat pada teman ku hasyim bagaimana kabarnya di sini aku mungkin tidak mempunyai teman diriku juga tidak pintar untuk mencari teman.setelah pendaptaran selesai aku langsung diantar oleh pengurus pesantren untuk pergi ke asrama dan membawa barang barangku. sampailah di depan asrama putra aku hanya diam karena diriku memang cukup pendiam.
Matahari turun bulan naik dimana malam akan datang adzan tiba aku pun segera melaksanakn solat berjamaah di masjid pesantren,solat pun selesai suara terdengar pemberitahuan atas santri dan santriawan agar masuk kamarnya masing masing..!
Ternyata malam itu ialah malamnya perkenalan untuk santri dengan pengurus kamarnya aku pun segera masuk kamar setelah melaksanakan solat berjamaah magrib di masjid...! ketika aku sampai dikamar perkenalan pun dilaksanakan dan awal pertama perkenalan ialah di mulai dari ketua kamar kebetulan ketua kemarku ialah tadi yang mengantarkan ku tadi saat aku masuk asramanamanya ialah kang sodik kang sodik berasal dari karawang dia memang cukup jauh dan dia juga orang yang tidak suka mencampuri urusan orang lain.
Setelah kang sodik memperkenalkan dirinya dan aku telah mengenal kang sodik lebih jauh tiba-tiba kang sodik menunjuku untuk memperkenalkan diri,aku pun langsung memperkenalkan diriku pada santri santri.!
Perkenalan pun telah dilaksanakan dan kang sodik menyuruh santri santri agar segera bersiap siap untuk meraih mimpi itulah yang dikatakan kang sodik.yaitu tidur.....! dalam hatiku saat aku akan tidur diriku membayangkan bahwa aku merasa kesepian di pesantren ini atas segala sesuatu apa mungkin aku belum mempunyai teman..semoga hari esok aku bisa mempunyai teman seperti hasyim yang mengerti aku apa adanya,aku pun terbayang dengan hal itu sampai aku tertidur.
Pagi buta..jam 02:00 aku di bangunkan untuk melaksanakan solat tahajud memang di pesantren solat yang wajib selain dari solat lima waktu ialah solat tahajud dan dhuha agar mendapat keselamatan dunia akhirat dan mendapat rizki yang melimpah..aku solat tahajud dan mengaji sampai adzan subuh tiba aku dan santri langsung melaksanakan solat subuh berjamaah di masjid.
Dua hari diriku menghirup udara pesantren dan diriku masih tidak mempunyai teman dan sangat kesepian. Di pesantren haruslah santri mempunyai kelas tingkatan nya masing masing jadi pada hari itu aku dan santri khususnya santri baru kami mengadakan ujian penetapan kelas yang di panitiai oleh ustadt dan ustajdah di pesantren itu,ujian pun dilaksanakan di kelas dengan di pengawasi kebetulan yang mengawasi kelasku adalah kang sodik ketua kamarku sendiri.
Teng..teng..teng waktu berlalu ujian dilaksanakan dengan tanda bel...aku pun mengerjakannya dengan rasa yang cukup bingung tetapi aku jalani.ujian pun selasai dan diriku tinggal menunggu keputusan dari panitia.
Matahari tepat diatas kepala waktu adzan tiba dan panitia memberitahu bahwa pengumuman penetapan kelas akan di umumkan setelah solat dzuhur.aku dan santri-santri langsung melaksanakan solat dzuhur berjamaah di masjid.aku pun selesai dan kami langsung berkumpul di lang untuk pengumuman penetapan kelas panitia pun mengumumkan hasil dari ujian tadi, kenetulan kelas untuk santri baru ada dua kelas yaitu idaddiyah dan ibtidaiyah.pertama di umumkan ialah kelas idaddiyah aku pun mendengar dengan seksama apakah aku ada atau aku ada di kelas yang lain menur santri lama yang ada di pesantren bahwa kelas idaddiyah adalah kelas untuk orang yang bodoh dan ibtidiyah untuk kelas yang pintar menurut santri lama tetapi aku abaikan aku tetap berusaha untuk bisa yang terbaik. Daud...! namaku terpanggil oleh panitia untuk duduk di kelas idaddiyah dengan keputusan hal itu aku sedikit terpuruk mendengarnya teapi aku jalani dengan namamu Raabku.
Dengan keputusan hal itu otomatis bahwa aku anak yang bodoh teman teman mengetahui bahwa diriku bodoh dan mereka menjauhiku mereka mengoceh oceh diriku sampai diriku hampir putus harapan, diriku duduk di pinggir kelas merenungi nasibku tetapi pada saat itu seketika diriku berubah dengan datangnya tiga orang anak menghampiriku mereka menjolorkan tangannya pada saat diriku menunduk mereka ingin berkenalan denganku aku menganga terheran..
Mari....! ucap mereka..kami ingin mengenalmu kami lihat dari tadi dirimu diam saja apakah kamu sakit? Oh.. tidak aku tidak sakit aku hanya sedih bahwa aku di olok olok oleh orang orang bahwa diriku anak yang bodoh,dengan duduk di bangku idaddiyah.ucap diriku pada mereka. Oh tidak apa-apa kami juga duduk di bangku idaddiyah kami juga sama seprtimu yang di olok olok oleh orang lain tetapi kami sadar bahwa orang tidak ada yang sempurna melainkan dia harus berusaha dengan apa yang dia putuskan. Ketika aku mendengar nasihat dari orang itu aku pun mulai tersadar dan mungkin inilah teman yang akan menuntunku bersama untuk menjadi orang yang bisa berguna dan bisa di banggakan.
Tiga orang anak itu adalah Hadi,Ibnu dan Ali.mereka adalah anak yang sama seprtiku yang duduk di bangku idadiyah,aku percaya bahwa mereka akan menjadi teman sejatiku.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar