KEPUTUSAN TERAKHIR (Melangkah)
Keputusan terakhir
Matahari terbit menyinari alam burung berkicau memperhangat suasana udara yang asri menyejukan hati, Aku bangun dari tidurku dan menatap alam yang indah sungguh luar biasa ciptaanmu Raabku.
Tok...tok...tok... ibu mengetuk pintu dan memanggilku. Daud..! ayo keluar dan segera mandi untuk bersekolah...saut ibuku.! Ya... ibu Daud akan keluar.Pada hari itu ialah dimana Daud harus melaksanakan ujian sekolah karna Daud sekarang duduk di bangku sekolah dasar kelas VI.
Daud adalah anak yang sopan dan ramah tetepi dia anak yang mungkin tidak pintar dan cerdas dia juga ialah anak dari dua bersaudara, dia anak pertama dan yang kedua adalah adik perempuannya. Daud berasal dari keluarga yang tidak mampu karna pekerjaan ayahnya hanya sebatas penjual keliling yang mungkin akan pasang surut dan ibunya sebagai ibu rumah tangga.
Daud..! sudah belum mandinya sebentar lagi kesiangan.Ibun berteriak kepadaku yang sedang mandi karna aku mungkin punya kebiasaan ketika mandi aku selalu lama.! Iya...bu aku segera selesai,Aku pun selesai dan segera bersiap-siap untuk pergi ke sekolah,aku melangkahkan kakiku dan meminta izin terlebih dahulu kepada orang tuaku tetapi ayah selalu tidak ada karna ayah selalu berangkat terlebih dahulu untuk berdagang.
Ketika aku sedang di perjalanan, Tit...tit...tit...suara kelakson menghampiriku,ternyata itu hasyim.
Hasyim datang bersama orang tuanya yang naik kendaraan dia adalah anak dari orang kaya tetapi dia sangat baik dan tidak sombong.dia adalah teman yang selalu mengajaku pergi ke sekolah bersama walaupun aku tidak begitu dekat dengan rumahnya.
Aku tiba di sekolah dengan hasyim tepat waktu, kami pun masuk ke area sekolah. Teng...teng...teng bel pun berbunyi pada jam 08:00 kami segera masuk ke kelas,aku dan hasyim pada saat ujian sekolah tidak satu ruangan.jadi kami berpisah di lobi. pada saat perjalanan ke kelas kebetulan pak budi datang sebagai pengawas ruanganku aku pun masuk bersama pak budi, di perjalanan pak budi bertanya padaku. Daud apabila kamu lulus kamu akan melanjutkan dimana? Mungkin saya akan melanjutkan sekolah bersama hasyim tapi saya tidak tahu pak saya mengikuti orang tua saya saja pak.! Oh .. begitu Ud...
Perjalanan tidak terasa sampailah di depan kelas aku dan pak budi langsung masuk,untuk melaksanakan ujian.
Pak budi langsung membagikan kertas ujian dan aku pun langsung mengerjakannya walaupun diriku sendiri tidak begitu paham tetapi aku tetap menjalani dan hadapi waktu terus berlalu, ujian pun selesai dengan waktu yang cukup lama.
Hhmmmm...hahhhhh.aku pun menarik napas karna aku sangat lega bahwa ujian beres juga,perjuanganku di sekolah dasar beres juga tinggal menunggu beberapa minggu untuk surat keputusan kelulusan akan keluar aku berdoa agar diriku lulus.
Hari dimana pengumuman kelulusan, aku sangat tidak tenang..Aku pun berangkat ke sekolah bersama hasyim untuk melihat informasi,sesampai di sekolah kami pun langsung melihat papan informasi bersama hasyim untuk mengetahui apakah kami lulus.mata kesana kian kemari melirik dan melihat apakah namaku terpangpang,Deg..deg...deg hatiku berdebar..!
Alhamdulilah namaku ada ....! aku sangat gembira atas kelulusanku walau tidak mendapat peringkat. Aku pun bertanya kepada hasyim apakah dia lulus, Hasyim apakah namamu ada..? Alhamdulillah ..Ud namaku ada dan aku peringkat pertama.! Bagus... selamat ya syim..! Oh yaaa.. apakah namamu juga ada Ud..?
Ada syim...tapi aku tidak mendapat peringkat sepertimu,tidak apa-apa Ud yang penting kamu berusaha dan semoga di suatu hari nanti kamu bisa juara,terima kasih syim sekali lagi selamat ya kamu tidak sia-sia atas segala usahamu dan sikap rajinmu...Semua itu tidak akan terjadi karena ada kamu Daud yang selalu menyemangatiku.! Sama-sama syim...
Matahari tepat diatas kepala aku dan hasyim pulang bersama karena sudah adzan saatnya untuk solat, saat perjalanan pulang ketika hasyim membawa piala atas kejuaraannya hatiku sedikit terpukul tetapi biarlah aku sangat bersyukur atas kelulusanku ..aku sempat terdiam dalam hatiku paling dalam aku akan buktikan pada dunia bahwa diriku bisa.pada saat di perempatan jalan antara rumahku dan hasyim kami berpisah dan bersalaman.aku pun pulang dengan rasa senang.
Assalamualaikum aku pulang..
Waalaikumsalam... ibunya menjawab atas kedatangan Daud
aku telah tiba di rumah dengan hati yang gembira ibu pun langsung membukakan pintu rumah dan aku masuk, kebetulan ayahnya pulang cepat karena dagangannya sudah habis aku dan keluarga pun duduk bersama di ruangan tamu lalu ayah bertanya padaku.
Daud apakah kamu lulus?
Alhamdulillah yah aku lulus tetapi maaf aku tidak mendapat peringkat!
Tidak apa-apa..Ud yang penting kamu lulus ayah sudah bangga
Ketika di ruang tamu tadi aku pun membicarakan kelulusan diriku kepada ayahku dan ibuku walau tidak mendapat peringkat tetapi ayah dan ibu tetap menyemangatiku dan selalu membuat diriku menjadi tenang dan nyaman.
Allahhuakbar...allahuakbar suara adzan berkumandang menandakan waktu solat tiba ibu menyuruhku bersiap siap untuk melaksanakan solat setelah selesai mengobrol tadi di ruang tamu. karna ibu pernah berpesan bahwa solat itu harus lebih kita utamakan sebelum melaksanakan aktifitas atau bila ingin bermain kita harus dahulukan solat baru melaksanakan aktifitas aku langsung segera bersiap siap dan langsung melaksanakan solat...
Hari esok tiba dengan cuaca yang cukup mendung .aku dipanggil oleh ayah untuk menghapirinya di ruang tamu aku pun segera menemui ayah.setiba dan ketika diriku sampai di ruang tamu ayah bertanya?.Daud apakah kamu ingin melanjutkan sekolah kemana? aku pun mengerungkan wajahku karena aku sangat terkejut dengan apa yang ayah tanyakan, Daud tidak tahu yah...
Apabila kamu melanjutkan ke sekolah negeri mungkin ayah tidak sanggup jika kamu ke pesantren bagaimana? Tetapi yah jika aku ke pesantren aku tidak bisa apa-apa aku tidak sepintar orang lain yang paham dengan ilmu agama, ayah pun bingung dengan hal itu begitu pun diriku yang tidak tahu apa-apa.
Kami pun sempat terdiam,tetapi pada saat itu ayah mengambil keputusan bahwa aku harus melanjutkan ke pesantren yang mungkin ayah mampu dengan biaya nya dan kamu juga insyallah bisa menerima keputusan ini
Tidak apa-apa yah semua aku serahkan padamu..! aku sempat berkata di hati ku yang paling dalam sebenarnya aku ingin lanjut ke sekolah negeri karna aku ingin bersama hasyim yang melanjutkan ke sekolah negeri.
Namun itu semua keputusan ayah yang selalu benar aku pun menerima permintaan ayah.
Aku menerima semua itu karena aku ingin menjadi anak yang taat kepada orang tua aku pun melanjutkan sekolah yaitu dengan keputusan ke dua yaitu ke pesantren dengan apa yang aku punya dan dengan kepolosan ku.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar