Mohammad Zharfa Dhiya'Ulhaq

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
SECERCAH ANGIN DI PAGI BUTA (prakata)

SECERCAH ANGIN DI PAGI BUTA (prakata)

PRAKATA

Puji syukur Alhamdulilah saya ucapkan Kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan nikmat serta Rahmat Nya kepada kita semua, dan juga telah memberikan saya kesempatan untuk dapat menulis Novel pertama saya ini, yang berjudul Secercah Angin di Pagi Buta. Sholawat serta salam semoga tetap tersampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, nabi akhir zaman. Dan semoga kita senantiasa mendapatkan syafaatnya kelak di hari kiamat, Aamiin

Tak lupa ucapan terimakasih sebesar-besarnya saya ucapkan kepada orang tua saya, terimakasih Ayah dan Mama yang telah mendukung proses pembuatan Novel mulai dari pelatihan awal tanggal 18 Juli 2020, hingga diterbitkannya novel ini. Tak lupa ucapan terimakasih tersampaikan kepada guru Bahasa Indonesia saya yang telah mensuport selalu saya dimanapun dan kapanpun berada, Ibu guru selalu membantu saya dalam belajar berliterasi, menulis novel, dan lain lain. Berkat ibu lah saya dapat mengikuti pelatihan dan menulis buku novel ini.

kepada pihak sasisabu saya sangat berterimakasih atas pelatihan satu siswa satu bukunya, karena berkat mengikuti sasisabu media gurusiana saya dapat menulis dan menerbitkan buku Novel saya sendiri. Terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu saya dalam menerbitkan buku ini, semoga kita semua senantiasa mendapatkan kesehatan dan umur yang panjang, Aamiin......

Novel ini menceritakan tentang kehidupan anak desa, yang serba sederhana, rumahnya berada di persawahan, didekat rumahya terdapat air sungai yang sangat deras san alami. Anak desa ini berjulukan Gembul, karena anak ini berbadan gemuk, meski begitu Gembul mempunyai banyak harapan di dunia ini yang belum terwujudkan.

Setiap hari nya si Gembul selalu menyampaikan harapan dan berdoa kepada Tuhan agar semua harapan dan cita-cita nya terwujud. Si gembul sangat tekun berseklah dan rajin membantu pekerjaan orang tua nya di desa.

Gembul selalu diejek dan direndahkan teman temanya karena Gemuk dan Hitam, tetapi dia tetap bersemangagt dalam hidup dan si gembul anak desa tidak pernah berbuat jahat kepada orang lain, walaupun tersakiti.

Tentu saja Novel ini belum sepenuhnya sempurna, masih banyak kesalahan yang perlu saya benahi. Kritik dan saran dari anda sangat saya harapkan. Semoga Novel ini dapat menambah wawasan dan inspirasi buat anda yang membaca. Saya ucapkan terimakasih dan selamat membaca

Blitar, 19 Juli 2020

Penulis,

Mohammad Zharfa Dhiya’Ulhaq

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post