Mohammad Zharfa Dhiya'Ulhaq

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
RINDU BERTATAP MUKA, TERHALANG PANDEMI

RINDU BERTATAP MUKA, TERHALANG PANDEMI

RINDU BERTATAP MUKA, TERHALANG PANDEMI

Oleh: Mohammad Zharfa Dhiya’Ulhaq

Sasisabu Daring Angkatan 5 MediaGuru.

Di masa pandemi ini, kita semua tentu melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring. Saat ini sudah menjadi kebiasaan semua siswa melakukan sekolah, di rumah. Mau tidak mau kita harus melalukan pembelajaran secara Daring, Beberapa bulan lalu, di tahun 2020 pemeritah membuat kebijakan New Normal, banyak sekolah di buka, dan masuk seperti biasanya, namun apa yang terjadi? Terjadi klaster baru kasus positif Covid-19 yaitu klaster sekolah. Kebijakan pemerintah berubah kembali. Bagi daerah yang masih berstatus zona merah, tidak boleh melakukan KBM di sekolah, dan wajib di laksanakan secara daring,.

Banyak kerinduan tentang sekolah, seperti saat saya, dan teman-teman datang ke sekolah bercengkrama bersama, saling tegur sapa, ada yang berjalan kaki, ada yang naik sepeda, Ada yang diantar orang tuanya, ada pula yang berangkat ke sekolah menggunakan angkutan umum. Sebelum masa pandemi, sebelum masuk kelas wajib bersalaman dengan bapak-ibu guru di gerbang. sembari mengucap salam.

Banyak sekali hal-hal indah yang saya rindukan saatn bertatap muka di sekolah, Yang pertama saya rindu sekali dengan teman. Saya sudah lama tidak bertemu dengan teman. Merekalah yang membuat kita senang saat di sekolah. Rasanya bila tidak ada teman di sekolah, belajar pun tidak seru, serasa sunyi. Tetapi kalau bersama teman, ber ramai-ramai menurut saya membuat materi mudah masuk kedalam otak, dan tentunya bisa saling bertukar ide. Karena kalau saya merasa kesulitan bisa tanya ke teman. Lalu kalau teman saya yang kesulitan, saya yang gantian mengajari. Banyak kenangan indah yang saya lewati bersama teman-teman di sekolah, seperti saat rapat osis, saya selalu bersama teman berkumpul bersama, membahas program yang akan di buat, dan lain sebagainya. Hal tersebutlah yang membuat saya rindu, ingin berjumpa lagi bersama teman-teman.

Kemudian yang saya rindukan saat bertatap muka di sekolah adalah guru, saya memiliki guru favorit yang banyak, saya senang dengan gaya belajar yang beliau-beliau ajarkan, seperti mengubah rumus-rumus fisika menjadi lagu, menulis cerpen yang nanti di bukukan, dalam satu antologi. Banyak guru yang membuat saya mencintai dengan menulis, dan dunia literasi, yang semula saya tidak menyukai, kini menjadi suka, bahkan membuat saya sekarang, kecanduan untuk menulis. Tetapi akibat pandemi ini, guru juga memberi materi secara daring, guru juga di haruskan membuat video pembelajaran, yang akan di posting, dan menyuruh murid-murid nya melihat, lalu mengerjakan tugas nya, yang di sampaikan melalui video pembelajaran dari guru. Sungguh rasanya berbeda, tidak seenak, dan semudah seperti biasanya ketika sekolah secara langsung. Saya, dan teman-teman lainnya, pasti memiliki perasaan yang sama, yaitu materi yang susah masuk kedalam otak, karena secara daring. Maka itulah yang membuat saya rindu dengan sekolah tatap muka, yakni merindukan bapak/ibu guru, dalam menyampaikan materinya.

Kemudian yang terakhrir, yang saya rindukan di suasana sekolah ialah, perpustakaan. Perpustakaan sekolah saya memiliki banyak fasilitas buku-buku bacaan dan ruang baca yang nyaman. Bukan hanya itu, suasana kebersamaan di perpustakaanlah, yang membuat saya rindu. Saya sering bersama teman-teman mengerjakan tugas di perpustakaan sekolah, juga saat latihan lomba, di lakukan di perpustakaan, bersama bapak/ibu guru pembina. Banyak siswa yang mengunjungi perpustakaan di sekolah. Namun saat daring, tidak banyak lagi siswa ke perpustakaan. Hal ini dikarenakan, untuk membatasi kegiatan yang dilakukan secara berkerumun.

Itulah beberapa pengalaman yang saya rindukan, saat bertatap muka di sekolah. Besar harapan saya untuk segera masuk normal seperti biasanya, dan dapat bersua, berjumpa dengan teman-teman, dan guru, di sekolah tercinta.

Biodata Penulis:

Mohammad Zharfa Dhiya'Ulhaq, Lahir di Blitar, 12 Juni 2005, sekarang duduk di kelas IX, MTsN 1 Kota Blitar, telah berhasil menerbitkan satu novel yang berjudul "Bisikan Angin di Pagi Buta" di Sasisabu Daring Angkatan 5 Media Guru.

Nomor WhatsApp: 081554907445

Instagram: @zharfa.dhiya

Alamat Email: [email protected]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post