BAB 3 HITAM KELAM (secercah angin di pagi buta)
3. Hitam Kelam
Bagusmemiliki hati yang sangat tulus terhadap sesama orang seperti kepada teman-teman nya yang ada di desa. Bagus selalu menanamkan sifat membantu dan kasih sayang terhadap sesama orang tidak peduli itu lebihkaya daripada dia ataupun di bawahnya.
Bagus megantarkan Nurul pulang ke rumahnya. Kaki Nurul berdarah karena terpeleset di bebatuan sungai yang licin dan penuh dengan lumut. Setiapmusimhujanbebatuan di sungaiituberlumut. Gara-gara Aryo sianak usil. Itulah sebabnya dia kerap dipanggil BP karena sikap nya yang bikin banyak orang kesal.
Sudah begitumasihjuga Aryo tidak mau mengakui kesalahannya, dia menganggap bahwa yang dilakukan itu benar-benar saja tidak ada kesalahan, padahal Aryo lah yang mengajak Bagus, dan Rofik untuk bersembunyi di sungai, padahal Aryo sendiri tahu kalau sungai itu licin, karena musim hujan, dan banyak lumut nya.
“Maaf, ya Gus, ku jadingrepotin kamu nganter pulang segala,” Nurul minta maaf.
“Halah, tidak papa Rul lagian aku juga tetanggamu aku sekeluarga sudah menganggap kamu, dan keluargamu seperti keluargaku sendiri, ayah dan ibuku bilang kalau semua tetangga kita, atau yang dekat dengan kita itu harus kita anggap seperti keluarga sendiri, seperti kisahnya Nabi Muhammad, setiap tetangga itu saudara, dan bila membutuhkan kita harus menolongnya dengan ikhlas. Sebagai makhluk sosial kita juga harus saling menyayangi teman, ataupun orang lain!” jawab Bagus setelah sampai di rumah Nurul. Dia langsung berpamitan.
Bagus pun sampai rumah. Jam dinding sudah menunjukkan pukul 15.00 WIB. Dia langsung ke belakang. Setiap habis bermain, hitam kulitnya bertambah buram karena debu. Karena tersengat sinar matahari. Matahari siang memang sangat panas dan bias membakar kulit. Jika orang kaya yang bermain di tanah lapang pada saat matahari bersinar akan memakai sunblock atau krim pelindung sinar matahari. Namun, Bagaimana dengan Bagus yang masih kesulitan ekonomi keluarganya, mana mungkin ia mengenal krim seperti itu? Mengenal saja tidak apalagi membelinya.
“Gus, ayo jamaah salat Ashar dulu di musala” ajakAyah.
“Iya, Bagus mandi dan ambil wudhu dulu...” jawab Bagus. Bagus mandi kemudian bersiap-siap salat Ashar berjamaah di musala dekat rumahnya.
Badan segar setelah mandi dibalut dengan baju koko yang putih bersih, sarung hitam. tak lupa peci hitam, dan sajadah yang dikalung kannya di pundak,ia berangkat ke musala. Sungguh kelihatan bersih. Hitam kulitnya tertutup oleh baju koko yang putih karena berlengan panjang. Hanya wajah nya saja yang kelihatan hitam. Namun hitam nya sudah tidak berdebu lagi.
Ketika kita berwudhu memang dapat membuat hati kita sejuk, mata kita yang tadinya ngantuk menjadi semangat lagi. Dan kulit kita pun yang awalnya hitam kelam menjadi bersih meskipun hitam. Setiap Bagus mengambil wudhu dan bersiap siap salat di musala, raut wajah Bagus terlihat bersinar cerah, tangan Bagus terlhat putih, kaki Bagus yang sebelum nya hitam kelam, seperti disulap menjadi putih, bersih, dan segar tidak seperti saat belum mandi dan ambil air wudu,
Bagus yang menggunakan kaos oblong warna merah, dan celana komprang. Bagus terlihat besar, dan hitam, seperti tidak pantas sekali kalau Bagus memakai kaos oblong warna merah, dan celana komprang, dengan keringat yang bercucuran ditubuhnya.Kaludiingat-ingat, warna merah dan hitam seperti warna kapsul. Karena kulitnya hitam menjadi tambah keruh melihatnya.
Namun kesan warna kulit Bagus yang hitam kusam, keruh hilang saat mengambil wudu akan salat, Bagus juga lebih terlihat berwibawa jika akan salat dengan menggunakan pakaian muslimnya.
“Anak ku sudah ganteng sekali, pakai baju muslim guanteng, dan juga pakai sarung hitam, meski sarungnya sudah lama namun masih terlihat baru sampai sekarang,” pujiibu Bagus sambil mengelus-elus sarung Bagus.
“Hehe, iya Bu aku suka sekali pakai sarung ini setiap salat selalu aku pakai Bu..” ucap Bagus.
Kemudian Bagus pergi salat ashar berjamaah bersama ayahnya dengan berjalan kaki. Menikmati suasana sore di desa tersebut, dengan melihat burung-burung terbang kesana kemari, pulang ke sarangnya, dan mentari yang mulai bergeser menuju peraduannya.
Memang didunia ini banyak sekali jenis warna kulit. Ada yang putihbersih, kuning, coklatsawomatang, hitamlegam, hitamkusam pun ada. Di silsilahkeluarga Bagus juga demikia. Ayah Bagus memiliki kulit sawo matang, yaitu agak kecoklatan, dan tidak terlalu hitam, kalau ibu Bagus kulit nya sangat putih, ibu Bagus nampak terlihat muda dengan kulitnya yang putih, sungguh keluarga Bagus juga tergolong unik karena satu keluarga memiliki warna kulit yang berbeda-beda.
Apalagi kalau saat di sawah, Bagus seperti berubah wujud, dibawah terik matahari bagus terlihat gosong tubuhnya hitam kemerah merahanditambah lagi saat disawah, Bagus juga berkeringat, keringatnya bercucuran deras jatuh di wajah nya, dan diseluruh tubuhnya, apalagi kalau jam 12 siang matahari tepat diatas kepala Bagus, seakan Bagus terlahap oleh matahari langsung.
Tetapi hal itu sudah biasa dilakukan oleh Bagus, dan sudah menjadi kewajiban Bagus untuk membantu ayahnya di sawah.
Dahulu Ayah dan Ibunya sempat kebingungan Bagus yang saat baru lahir dari perut ibu, kulitnya sudah hitam kelam, namun ibunya tidak menyesal karena Bagus, yang merupakan anak tunggal Rohman dan Siti sangat membawa keberkahan dalam hidupya, meski mereka dalam keadaan susah, akan terlihat bahagia memiliki anak seperti Bagus.
Dahulu kakek Bagus saat masih hidup pernah bilang kepada Bagus,
“Gus, kalau kamu nanti besar jangan sedih, ataupun malu bila memiliki kulit yang hitam seperti ini, kakek juga memiliki kulit hitam, namun tidak pernah malu kepada orang lain,” pesan kakek Bagus.
Kemungkinan Bagus memiliki kulit hitam, karena turunan dari kakeknya (ayah dariibu Bagus). Jadi tidak heran kalau Bagus memiliki kulit yang sama dengan kakeknya, karena masih memiliki hubungan darah. Setelah mengetahui nasihat kakek tersebut, Bagus tidak pernah menyerah, dan tetap tersenyum setiap hari, meskikulitnya meghitam.
Ibu Bagus juga pernah mengatakan kalau hitam itu ada manisnya,kecap kalau tidak hitam tidak akan manis, jadi Ibu bagus selalu menekankan bahwa hitam itu tidak selamanya pahit.
Hitam kelam itu malah menggambarkan kemanisan Bagus, dan ke eksotisan. Bagus sekeluarga sangat bersyukur memiliki warna kulit yang berbeda, keluarga Bagus menganggap ini semua merupakan anugerah yang diberikan kepada Allah SWT.
Selesainya Bagus salat ashar berjamaah di musala, Bagus dan ayahnya pulang ke rumah, dan ibunya memasak untuk makan malam.
“Ibu, aku bantu memasak, ya..?” pinta Bagus.
“Iya, sini bantu Ibu memasak sayur nangka” jawab ibu
Bagus dan ibunya memasak sayur nangka di dapur, ya meski dapurnya tidak sebagus dapur di perkotaan dapur mereka hanyalah kecil, dan minimnya penerangan lampu, dan juga kompornya yang kadang sering rusak, tetapi tidak menyurutkan niat untuk rajin memasak.
Azan maghrib berkumandang.Seperti biasanya Bagus, dan Ayahnya pergi ke Musala untuk salat Maghrib berjamaah, Bagus tak lupa memakai baju muslim nya warna putih, sarung hitam, dan peci.
Bagus paling cocok menggunakan atasan warna putih, dan bawah warna hitam atau gelap. Bagus terlihat berwibawa, maka dari itu Bagus selalu menggunakan baju muslim putih, dan sarung hitam disaat akan salat. Nabi Muhammad SAW Juga menyunahkan kepada kita semua jika akan salat hendaknya menggunakan pakaian putih, karena digambarkan kita lahir dan mati akan kembali Kepada Allah SWT bagus jika kembali dengan keadaan yang putih, dan suci.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar