“Lilo” kata ayah seraya memeluk Lilo. “Ayah aku laper nih” ucap Shelly. “Yaudah ayo kita makan siang dibawah” jawab ayah. “Yey!” Lilo mengambil boneka teddy bearnya. “Shelly jangan lupa dikunci ya pintunya” ayah mengingatkan. “Iya ayah” kata Shelly. Ting.. Shelly menempelkan kartunya untuk mengunci kamar. “Uh! tidak sampai!” kata Lilo sambil berjinjit berusaha menekan tombol turun di lift. “Sini ayah gendong, wah Lilo sudah berat ya” kata ayah sambil menggendong Lilo. “Sampai!” kata Lilo, dia berhasil menekan tombol di lift. “Hmm… hantu ya?” gumam Shelly pelan, dia penasaran kalau kamar No.124 itu memang berhantu. Pintu lift pun terbuka artinya mereka sudah di lantai 1. “Ayo lewat sini anak-anak” kata ayah. Shelly mengikuti ayahnya dari belakang. Sesampainya di café hotel mereka duduk di sofa warna merah. “Aduh gak nyaman benget sih sofanya” keluh Shelly pelan. “Hah?” Shelly berdiri dari sofa dan ada kertas. Lalu dia mengambilnya. Di kertas itu tertulis..