Bab 2 [Suka dan duka]
Bab 2
Menutup aurat
Bagaikan langit yang tidak berbintang.Mendungnya langit menurunkan air hujan.dan hadirnya pelangi setelahnya.Setiap makhluk Allah beri ujian dan cobaan yang selalu melanda dalam hidup ini.Dimana pun,kapan pun,Bagaimana pun dan apapun itu.
Bu Hana dan anak perempuannya selama ini selalu mengenakan pakaian yang menutupi aurat.Tidak hanya jilbab saja,Tapi mereka menupi seluruh tubuhnya kecuali telapak tangan dan wajah.Terutama Kak khanza yang kini sudah mulai beranjak dewasa. Dan mumtaz pun sudah di ajarkan oleh abi dan umi sejak dini yang sekarang umurnya baru 8 tahun.Tidak sedikit orang yang mencemoohkan mereka.Bahkan kak khanza pernah menangis karena teman temannya yang selalu membicarakannya,mencemoohkannya,dll.Tapi.orang tuaku selalu menguatkanku.Dan aku tidak pernah minder,dan berniat untuk melepas hijabku.
Saat aku terpilih menjadi tim inti dari sekolahku untuk tanding dengan sekolah yang lain,aku di suruh oleh guru pelatih dan teman temanku untuk melepas hijabku.kalau tidak,aku harus mundur dari tim ini.Dan itu menjadi hal yang membingungkan bagiku.Tapi aku yakin ini adalah cobaan dari Allah.Tapi aku yakin terhadap janji Allah kepada hambanya yang selalu melaksanakan perintah Nya dan menjauhi larangan Nya.
‘’Khanza..’’ucap teman temanku
‘’Iya...ada apa’’jawab khanza
‘’kamu harus melepas hijabmu,hanya waktu pertandingan..saja.’’bujukan teman teman khanza.
‘’Aku nggak bisa.’’balas khanza kepada teman temannya
‘’Kenapa nggak bisa,hanya kali ini.. saja.lagian kan kita semua juga tidak memakai jilbab.emangnya kamu nggak gerah apa?jangan sok sok an alim lo’’ucap ketus semua temannya kepada khanza
‘’Gini aja,kamu pilih antara lanjut atau mau berhenti sampai disini? kalau mau lanjut berarti kamu harus lepas hijab,kalau kamu tetep ngotot ya terpaksa kamu harus keluar dari tim voli ini.’’
‘’Mmm aku pilih keluar aja dari tim ini.’’jawab khanza dengan yakin
‘’Kamu yakin?’’tanya kembali teman- teman
‘’Iya aku yakin .’’jawab khanza dengan simpel.
Dari kejadian yang ku alami aku semakin yakin untuk tetap menutup auratku.Meskipun bakat yang selama ini aku senangi harus menjadi taruhannya.Dan ini bukan masalah orang alim atau tidaknya tapi ini kewajiban yang harus di lakukan oleh setiap muslim.Dan banyak sekali cacimaki dan obrolan obrolan mereka tentang aku dan keluargaku.Tapi kami semua tidak pernah berfikiran untuk melepas hijab kami.Dan kami selalu berdo’a semoga kami semua di berikan kesabaran untuk melaksanakan segala perintah Nya dan menjauhi larangan Nya.Dan buktikan bahwa kata kata mereka itu tidak benar.semakin kita sabar semakin Allah sayang.ingat selalu bahwa dunia selalu berputar.Ada kalanya kita di atas dan ada kalanya kita di bawah
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Menutup aurat itu wajib ya teman-teman... Semangat!!
Iya..wajib!!!