Muhammad Farhan Fadillah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Perkara Senam

Perkara Senam

Setiap akhir semester, sebuah madrasah mengadakan class meeting yang diberi nama dengan POSKAS (Pekan Olahraga Seni dan Kreativitas Akhir Semester). POSKAS ini diadakan setelah ujian akhir semester berakhir. Kita semua tahu bahwa tujuan diadakannya class meeting adalah untuk mengekspresikan kreativitas serta menyalurkan minat dan bakat siswa. Terlebih lagi setelah selesai ujian akhir semester, class meeting sangat ditunggu para siswa karena dapat bermanfaat untuk melepas penat setelah belajar dan menghadapi ujian. Biasanya kegiatan class meeting diisi dengan berbagai macam lomba, seperti lomba-lomba kesenian, olahraga, hingga kretaivitas. Class meeting juga dapat membantu membangun semangat kekeluargaan dan persahabatan antar siswa. Begitulah yang dirasakan salah satu siswa bernama Farhan yang merasakan arti persahabatan pada class meeting kali ini.

Farhan adalah seorang siswa di sebuah Madrasah Aliyah Negeri yang memiliki kepribadian unik. Ia adalah siswa aktif di madrasahnya. Ia aktif dalam berbagai kegiatan di madrasah, termasuk dalam organisasi ataupun ekstrakurikuler. Ia dipandang sebagai siswa baik di mata guru. Ia merasa iri dengan teman-temannya yang memiliki teman dekat atau biasa disebut dengan sahabat. Sedangkan ia merasa bahwa ia tidak memiliki sahabat yang benar-benar dekat dengannya. Akan tetapi, ia memiliki kepribadian yakni mudah sayang terhadap seseorang. Apabila ia mulai nyaman berteman dengan seseorang, maka ia menganggap orang tersebut sudah menjadi bagian dari keluarganya.

Suatu ketika, POSKAS kembali diadakan setelah ujian akhir semester genap telah usai. Tiap siswa sangat antusias untuk mengikutinya dan ingin kelasnya menjadi juara pada setiap mata lomba yang dipertandingkan. Akan tetapi, bagaimana dengan kelas yang tidak kompak? Hal tersebutlah yang dirasakan oleh satu kelas dan Farhan merupakan salah satu siswa yang ada di kelas tersebut. Melihat kelasnya yang dikenal tidak kompak, membuat Farhan pesimis akan kelasnya menjuarai lomba pada kegiatan tersebut.

POSKAS kali ini mencakup lomba pidato, kaligrafi, cerdas cermat, tenis meja, estafet, dan senam. Seluruh kelas telah mempersiapkan kelasnya untuk mengikuti seluruh perlombaaan yang diadakan pada kegiatan tersebut. Sementara kelasnya Farhan yang dikenal dengan sebutan Kopda itu belum mempersiapkan apapun. Tidak heran lagi dengan keadaan seperti ini di kelasnya, karena memang setiap kegiatan apapun kelasnya selalu tidak kompak. Akan tetapi, seisi kelas sadar bahwa sebentar lagi kelas akan di rolling ketika di kelas 11. Jadi, kali ini mereka harus lakukan yang terbaik untuk masa-masa akhir di kelas tersebut.

Di hari pertama POSKAS, diutuslah beberapa siswa Kopda untuk mengikuti perlombaan yang berlangsung di hari pertama tersebut, kecuali pada lomba pidato. Pada lomba kaligrafi diutuslah dua orang yang menjadi perwakilan kelas dan diutus juga tiga orang untuk mengikuti lomba cerdas cermat karena lomba bersifat regu. Siapa sangka, kelas yang dikenal tidak kompak itu menjadi juara 1 pada lomba cerdas cermat dan membuat bannga satu kelas. Dilanjutkan di hari kedua, perlombaan tenis meja pun berlangsung. Akan tetapi, di lomba tenis meja kelas tersebut belum beruntung. Di hari ketiga perlombaan estafet pun berlangsung. Kali ini kelas tersebut tidak mempersiapkannya untuk mengikuti perlombaan estafet. Orang-orang yang akan mengikuti lomba esfatet pun tidak dipersiapkan.  Langkah yang diambil yakni dengan memilih siapa saja di kelas tersebut yang ingin berpartisipasi dalam lomba estafet. Alhasil, tanpa disangka kelas Kopda kembali menjadi juara 1 pada lomba tersebut. Melihat hasil yang didapatkan belakangan ini, membuat seisi kelas optimis akan mendapatkan posisi juara umum dan meraih piala bergilir.

Saat yang ditunggu-tunggu yakni lomba senam kreasi. Awalnya kelas Kopda bingung siapa yang akan dipilih dari kelas itu untuk mengikuti lomba senam. Namun, ada satu guru bernama Pak Tata yang merupakan guru Penjas di madrasah itu. Pak Tata merekomendasikan beberapa siswa dari kelas Kopda untuk mengikuti lomba senam kreasi sebagai perwakilan dari kelas tersebut. Ada 6 siswa yang dipilih yakni Rico, Nawir, Panji, Ratih, Ima, dan terakhir yaitu Farhan. Awalnya Ima yang merupakan ketua kelas Kopda itu tidak yakin akan orang-orang pilihan Pak Tata tersebut. Alasannya yakni apakah mereka bersedia untuk ikut dalam lomba senam kreasi. Farhan dengan pendiriannya meyakinkan Ima bahwa ia akan memastikan orang-orang tersebut bersedia untuk mengikuti lomba senam.

Farhan mencoba berbicara dengan mereka satu persatu dan membujuk mereka agar bersedia untuk mengikuti perlombaan tersebut. Sampai akhirnya mereka bersedia untuk mengikutinya dan segera mengatur jadwal untuk latihan senam. Setelah berdiskusi, sepakat mereka untuk latihan senam di rumah Ima pada malam hari. Di sinilah cerita dimulai.

Malam pertama latihan memiliki banyak drama yang membuat semangat mereka menurun. Karena di malam pertama itu dua orang tidak dapat hadir yakni Nawir dan Ratih. Akhirnya mereka yang hadir pun melanjutkan untuk tetap latihan sampai pukul 11 malam. Pada malam kedua, personil kembali tidak lengkap karena Ratih tidak hadir lagi. Mereka tetap melanjutkan latihan sampai larut malam.

Farhan merasa mulai ada kedekatan dengan teman-temannya yang menjadi tim dalam lomba senam. Di situ Farhan mulai nyaman dengan mereka karena merasa mulai ada ikatan antara dirinya dengan teman-temannya. Hal tersebut membuat Farhan mengenal arti persahabatan yang sebelumnya tidak pernah ia rasakan sampai sedalam ini. Bagaimana tidak. Melihat kerandoman tingkah teman-temannya ketika latihan membuat Farhan yang awalnya kesepian menjadi lebih ramai. Malam-malam itu diisi dengan lelucon dan canda tawa yang akan selalu diingat olehnya. Tidak lupa juga dengan makanan dan minuman yang mereka santap malam itu serta film yang mereka tonton bersama.

Singkat cerita, selama empat malam berturut-turut Ratih tidak pernah hadir ketika latihan. Jadi, ketika H-2 perlombaan mereka berpikir untuk mencari pengganti Ratih. Tibalah malam kelima latihan akhirnya Ratih dapat hadir untuk latihan dan hanya dalam waktu dua malam ia menghapalnya dengan kreasi. Melihat Ratih tiba-tiba datang malam itu membuat teman-temannya senang padahal sebelumnya mereka berpikir untuk mencari ganti. Malam itu mereka berusaha untuk latihan dengan sungguh-sungguh karena waktu perlombaan tinggal beberapa hari lagi.

Malam berikutnya adalah malam terakhir mereka latihan karena besoknya sudah lomba. Malam terakhir itu dimanfaat mereka dengan sebaik mungkin untuk latihan dan gladi. Malam itu mereka latihan sampai larut malam sekali hingga pukul setengah satu malam. Mereka dengan sungguh-sungguh latihan agar bisa menjadi juara pada perlombaan tersebut.

Malam itu penuh dengan hal-hal yang membuat Farhan semakin nyaman dengan mereka. Malam itu dipenuhi dengan hal-hal lucu dan konyol. Di saat mereka sedang asik dengan tingkah konyolnya, Farhan sempat berpikir “akankah hal seperti ini dapat terulang kembali?”. Farhan berkata dalam hatinya “Mengapa momen seperti ini terjadi ketika kita akan pisah kelas? Mengapa aku baru merasakan arti dari persahabatan ini sekarang? Bisakah kita mengulanginya lagi di kemudian hari?  Akankah rasa di hati ini dapat bertahan? Akankah momen ini dapat abadi sampai kita dewasa nanti? Akankah kita masih bisa bersama di kemudian hari?”. Farhan yang saat itu sedang merenung berusaha tegar agar tidak ketahuan oleh teman-tamannya.

Malam itu pun selesai dan Farhan menginap di rumah Rico. Setelah sampai di rumah Rico, orang tuanya membukakan pintu dan kami segera masuk. Rico yang kelaparan malam itu menuju ke dapur untuk masak dan membuat nasi goreng. Selanjutnya mereka makan bersama di meja makan sambil bercerita sedikit hingga nasi goreng itu tersantap habis. Selesai makan, mereka berdua menuju kamar untuk tidur. Akan tetapi, sebelum tidur mereka kembali mengobrol di kamar mengenai lomba senam kreasi tersebut hingga akhirnya mereka berdua tertidur.

Keesokan paginya, sebelum berangkat sekolah mereka menyantap sarapan dan teh hangat yang telah disediakan oleh orang tuanya Rico. Sambil sarapan, Farhan mengobrol santai dengan ayahnya Rico yang menanyakan di mana rumah Farhan dan lain sebagainya. Selesai sarapan mereka bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah dan jam menunjukkan pukul 7 kurang. Akhirnya Farhan dan Rico pun berangkat ke sekolah dengan tidak lupa Farhan berpamitan dengan orang tuanya Rico. Mereka ke sekolah berboncengan mengendarai motor dengan Rico yang mengendarainya. Dalam perjalanan menuju sekolah, Farhan berkata dalam hati “Ternyata enak ya kalau punya sahabat, apalagi ditambah dengan orang tuanya yang baik”. Itu membuat Farhan bersyukur dan beruntung memiliki teman seperti Rico. Farhan pun kembali merasakan arti persahabatan pada Rico.

Sesampainya di sekolah bel pun berbunyi. Seluruh siswa berbaris di lapangan untuk melaksanakan apel. Selesai apel Rico, Nawir, Panji, Ratih, Ima, dan Farhan bersiap-siap untuk tampil. Mereka dibantu teman-teman sekelasnya untuk mempersiapkan segala keperluan yang dibutuhkan untuk lomba. Mulai dari aksesoris hingga makeup mereka dibantu oleh teman-temannya yang sangat antusias. Farhan dan teman-temannya yakin akan juara pada lomba senam kreasi ini dan kelasnya akan menjadi juara umum pada POSKAS kali ini.

Kini giliran mereka tampil. Mereka berusaha menampilkan yang terbaik. Teman-teman sekelasnya pun antusias melihat mereka tampil dan menyemangati mereka. Penampilan pun selesai dan juri sedang merekap nilai untuk menentukan 3 tim/kelas yang akan menjadi finalis pada perlombaan ini. Sembari menunggu hasil rekapitulasi juri,. Farhan dan teman-temannya merasa gelisah. Kini, rekapitulasi akhir pun diumumkan. Alhasil, mereka gagal menuju ke final. Hasil itu membuat satu kelas sedih terlebih lagi kepada Rico, Nawir, Panji, Ratih, Ima, dan Farhan. Mereka yang yakin akan masuk final dan mendapatkan juara ternyata berbanding terbalik. Hasilnya tidak sesuai dengan apa yang menjadi ekspektasi mereka. Ima yang mendapati hasil itu seketika menangis di kelas dan Farhan berusaha menenenagkan Ima. Teman-teman sekelas mereka menyemangati mereka agar tidak sedih dan teman-temannya tetap bangga pada mereka karena sudah mau berbuat yang terbaik untuk kelas.

Mereka harus menerima kenyataan akan hal ini. Enam malam berturut-turut mereka latihan sampai larut malam membuahkan hasil yang tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Mereka harus kuat dengan hal ini. Wali kelas mereka Ibu Yunni Karlina memberikan mereka semangat dan apresiasi karena telah melakukan yang terbaik walau apapun hasilnya. Ibu Yunni juga memberikan motivasi agar mereka tetap berusaha dan pantang menyerah.

Bel pertanda pulang pun berbunyi. Untuk menghilangkan dan mengobati rasa sedih dan kecewa, mereka pergi ke sebuah warung bakso bernama Warung Nogleng. Mereka memesan mie ayam dengan es apel sebagai minumnya. Di sana mereka membahas apa yang mereka rasakan terutama si Ima. Ia yang masing pekat dengan rasa sedih dan kecewa belum bisa menerimanya. Akhirnya mereka berusaha menenangkan diri dan menyantap makanan yang telah dipesan tadi. Mereka membuat suasana baru untuk mengobati rasa sedih dan kecewa tersebut dengan membuat canda tawa ketika itu.

Setelah selesai makan, mereka akhirnya kembali ke rumah masing-masing. Sesampainya di rumah, Farhan kembali merenung di dalam kamarnya. Farhan tersadar bahwa POSKAS telah membuat jalan baginya dalam menemukan arti persahabatan. Ia menemukan kenyamanan dan kebahagiaan di tengah canda tawa, latihan hingga larut malam, dan kegigihan untuk terus berusaha. Rico, Nawir, Panji, Ratih, dan Ima telah membawa warna dan makna dalam hidupnya. Ia menyadari bahwa kehangatan arti persahabatan adalah kemenangan sebenarnya, meskipun mereka gagal menuju final. Kegagalan tersebut memberikan pelajaran berharga bahwa hasil akhir tidak penting. Mereka memiliki harta yang tak ternilai karena kebersamaan, usaha tulus, dan kenangan yang mereka buat. Akhirnya Farhan sadar bahwa kebersamaan, empati, dan keikhlasan adalah dasar arti persahabatan yang sebenarnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Teharuu bacanyaSemangaaattt teruusss

19 Jun
Balas

Huhuuuu

19 Jun
Balas

bangga bisa jadi bagiannya

20 Jun
Balas

semangaatt wee

20 Jun
Balas

terharu bacaaanyaaaaa

20 Jun
Balas

Baguss bangettt ceritanyaa

20 Jun
Balas

Bagus sangat menarik untuk di baca

20 Jun
Balas

Siiippp deekk

21 Jun
Balas

ceritanyaa bagusss bangetttt

21 Jun
Balas

kereeennn weeeyy

21 Jun
Balas



search

New Post