Pemuda Harapan Masa Depan Bangsa

Oleh: M.Fatan Davinul Islam

Pemuda adalah penerus bangsa, pemuda adalah harta bagi suatu negara dan pemuda jugalah yang menjadi ujung tombak perjuangan. Namun problematika yang dihadapi adalah banyaknya pemuda yang terlalu mengikuti arus globalisasi, banyak pemuda yang sudah mulai lupa terhadap budaya sendiri, mereka lebih mengikuti budaya asing, di mana budaya asing tersebut sangatlah berbeda dengan budaya sendiri.

Menurut Undang-Undang No.40 tahun 2009 tentang kepemudaan, definisi pemuda adalah "Warga Negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun". Jadi, Warga Indonesia yang dikategorikan sebagai pemuda adalah yang berusia 16-30 tahun.

UU 40 tahun 2009 tentang kepemudaan adalah pengakuan sejarah bangsa Indonesia telah mencatat peran penting pemuda yang dimulai dari pergerakan Budi Utomo 1908, Sumpah Pemuda 1928, proklamasi kemerdekaan 1945, pergerakan pemuda, pelajar dan mahasiswa tahun 1966, Sampai dengan pergerakan mahasiswa pada tahun 1998 yang telah membawa bangsa Indonesia memasuki masa reformasi.

Kepala negara mengatakan komposisi generasi muda saat ini sangat besar terhadap struktur demografi Indonesia. Bahkan pertahun 2023 dari total jumlah penduduk mencapai 280 juta, 66,3 juta didominasi oleh pemuda/pemudi usia 15-30 tahun. Namun, apalah artinya sumber daya alam atau kekayaan negara yang sangat berlimpah apabila di kemudian hari tidak ada generasi penerus yang akan melestarikan. Kita sebagai pemuda, generasi penerus bangsa harus menyadari akan hal ini. Semakin cepat kita sadari, semakin baik. Semakin banyak pemuda yang berkarya sejak dini, semakin baik.

Setiap pemuda memiliki potensi dasar untuk dapat berkontribusi bagi bangsa dan negara. Sudah banyak contoh pemuda yang sukses dalam bidang ilmiah, kewirausahaan, pembangunan lingkungan, konversi alam dan lain sebagainya. Tidak semua pemuda yang sukses memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi. Dengan bermodalkan ketekunan dan motivasi yang tinggi untuk mewujudkan impian dan cita-cita, kita dapat meraih kesuksesan.

Selain ketekunan dan motivasi yang tinggi, pemuda juga membutuhkan pemikiran yang positif. Diharapkan dari kita sebagai pemuda yang menjadi tulang punggung bangsa dan negara ini, dapat memberikan kontribusi positif dalam hal apapun. Implementasi dari konstitusi positif itu bisa kita mulai dari lingkungan di sekitar kita. Kita tunjukan bahwa kita mampu menjadi seseorang yang berguna bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

Tetapi untuk menggapai sebuah mimpi kita harus melakukan sesuatu, Patrick Geddes mengatakan "let's think locally, but act globally" , yang artinya "Ayo berpikir lokal namun bertindak global" , memiliki makna bahwa mari kita kembangkan yang ada di sekitar kita, dengan konsep dan pemahaman yang universal untuk kemaslahatan masyarakat. Mari kita para pemuda bersama-sama, saling menginspirasi, samakan visi, bersatu dan saling bekerja sama untuk maju bersama. Untuk kepentingan kita bersama, untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Tetap semangat! Kita harus yakin kita bisa, Maju terus pantang mundur!.

Biodata penulis:

Haii, saya M.Fatan Davinul Islam. Saya siswa kelas 9 di MTs Negeri 10 Jember. Saya lahir di Jember pada 13 Oktober 2008. Saya tinggal di desa Tutul kecamatan Balung Kabupaten Jember provinsi Jawa Timur. Jika ingin berkunjung terdapat di Instagram saya @me_dav.e WA:081249172612

Email saya [email protected]