Merencanakan masa depan
Hari ini kami belajar bahasa Indonesia, hari ini memasuki bab baru dan bab terakhir. Yaitu bab 6 yang berjudul merencanakan masa depan, di bab 6 ini kami diajak untuk mikirin masa depan kami sendiri.
Pada bab ini, aku belajar tentang pentingnya merencanakan masa depan. Di bagian awal, terdapat pertanyaan reflektif seperti “Apa maksud dari gantungkan cita-citamu setinggi langit?” dan “Apakah semua orang harus punya cita-cita?” Pertanyaan-pertanyaan ini membuatku mulai memikirkan impianku sendiri dan langkah-langkah yang harus kuambil untuk mewujudkannya.
Bab ini juga mengajakku untuk lebih serius dalam merencanakan masa depan. Aku mulai merancang langkah setelah lulus SMP, yaitu melanjutkan ke SMA yang aku pilih dan fokus mengejar cita-cita. Setelah SMA, aku ingin kuliah di jurusan yang sesuai dengan impianku. Ini membantuku memahami bahwa cita-cita bukan hanya tentang mimpi, tetapi juga tentang perencanaan dan tindakan nyata.
Selain merencanakan langkah-langkah masa depan, bab ini juga melatihku dalam keterampilan berbahasa seperti menyampaikan pendapat, membuat kesimpulan dari bacaan, serta berdiskusi dengan teman-teman. Jika suatu saat rencanaku tidak berjalan sesuai harapan, aku akan mencari solusi atau jalan alternatif yang tetap sejalan dengan tujuan hidupku.
Cerita pertama dalam bab ini menggambarkan seorang anak yang ingin masuk ke SMA favorit, namun ibunya lebih menginginkannya masuk sekolah agama (madrasah aliyah). Ibunya percaya bahwa sekolah agama akan memberikan dasar yang kuat untuk masa depan anaknya. Meskipun awalnya kecewa, anak tersebut akhirnya memahami niat baik ibunya dan mulai menerima keputusannya.
Sementara itu, teks kedua menceritakan tokoh “aku” yang memiliki minat besar terhadap bulu tangkis dan menulis. Ia mulai mengembangkan dua bidang ini secara serius dengan menyusun rencana A sebagai cita-cita utama, dan rencana B sebagai cadangan. Ini dilakukan sesuai dengan anjuran dari buku pengembangan diri yang dibacanya.
Sosok Lintang dalam teks kedua menjadi inspirasi besar. Ia menunjukkan bahwa anak-anak dari kampung yang penuh keterbatasan juga berhak dan bisa memiliki cita-cita besar. Hal ini menyadarkan mereka bahwa impian tidak hanya milik anak kota, tetapi bisa dicapai siapa pun yang punya semangat dan tekad.
Kedua teks sama-sama menekankan pentingnya perencanaan masa depan. Dalam teks pertama, ibu menjadi sosok penentu arah hidup tokoh utama, sedangkan dalam teks kedua, tokoh “aku” menyusun rencananya sendiri berdasarkan minat dan arahan dari buku. Meski berbeda pendekatan, keduanya mengajarkan bahwa memiliki rencana hidup adalah hal yang penting.
Jika aku berada di posisi Alif dalam teks pertama, aku akan berbicara baik-baik dengan orang tua dan menjelaskan alasanku secara sopan dan penuh pertimbangan. Aku akan tunjukkan bahwa aku punya tanggung jawab dan pemikiran yang matang terhadap masa depanku. Di sisi lain, meski Mahar berkata bahwa masa depan milik Tuhan, aku percaya bahwa usaha, rencana, dan kerja keras juga bagian dari ikhtiar yang harus dilakukan.
Aku sendiri sudah menyusun rencana. Rencana A-ku adalah masuk ke SMA yang aku inginkan dan melanjutkan kuliah sesuai dengan cita-citaku. Rencana B-ku adalah mencari jalur lain yang tetap mendukung perkembangan diriku, seperti ikut kursus atau pelatihan. Hambatan seperti nilai yang kurang atau keterbatasan biaya bisa saja terjadi, tetapi aku akan berusaha lebih giat, mencari beasiswa, dan tetap semangat. Dukungan keluarga, guru, dan lingkungan yang positif akan sangat membantuku untuk mewujudkan semua itu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar