Memasak adalah lebih dari sekedar mengolah bahan menjadi makanan. Bagi saya, memasak adalah sebuah pelarian ruang, untuk mengekspresiasi diri, dan sarana menciptakan kebahagiaan. Ketika sendiri dapur saya, merasa bebas berkreasi, mengubah rasa, warna, dan tekstur menjadi sebuah hidangan. Proses ini mengajarkan saya bahwa memasak bukan hanya soal rasa, tapi juga seni yang melibatkan hati.

Hobi ini menjadi cara saya untuk mendekatkan diri dengan orang-orang tercinta. Saat untuk memasak untuk keluarga dan teman, saya merasa ada cinta yang saya selalu rekan melalui makanan, melihat ekspresi bahagia mereka saat menyicip masakan saya memberikan kepuasan yang luar biasa, dalam setiap suapan, ada cerita dan usaha yang terjalin, menciptakan kenangan yang akan terus hidup.

Namun, Mama saya juga mengajarkan saya untuk menerima kegagalan, ada momen di mana memasak tidak sesuai ekspresi, terlalu asin, kurang matang, atau teksturnya kurang pas. Tapi di situ saya belajar untuk terus mencoba, karena setiap kegagalan adalah langkah menuju kesempurnaan.

Lebih dari itu mah masak adalah bentuk penghargaan terhadap kehidupan dan alam. Saya mulai Memahami pentingnya menggunakan bahan secara bijaksana, meminimalkan limbah, dan menghargai Setiap proses dari bahan mentah hingga makanan tersaji. Hobi ini, bagi saya adalah perjalanan tak berjuang untuk terus memberi perjalanan, kebahagiaan, dan koneksi dengan diri sendiri serta orang-orang di sekitar.