Bagian 1

Awal menjadi santri baru

Pagi yang indah, di lengkapi dengan kicauan burung walet yang berterbangan menambah keindahan pesantren yang kini di tempati oleh asraf.

Yah asraf namanya, anak berusia 14 tahun yang duduk di bangku tingkat smp ini masih merasa asing dengan suasana pesantrenya.mengapa demikian di karnakan asraf adalah anak pindahan dari sekolah lamanya di jombang tepatnya smp nusa bangsa.alasan pindahnya asraf ke sekolah bording ialah di karnakan ketakutan orang tuanya yang menghawatirkan pergaulan nya di zaman yang seperti ini yang mulai sudah tak aman lagi,tak hanya itu,cita-cita orang tuanya yang ingin menjadikan asraf sebagai anak yang pintar akan agama adalah pacuan utama untuk memasukanya ke pesantren.

Cianjur adalah tempat pesantrenya,orang tua nya memilih pesantren itu karna asraf mempunyai saudara di sana yaitu pamanya,tapi tak hanya itu,karna memang pesantrei itu yang di anggap cocok oleh orang tuanya untuk mendidik asraf di usianya yang masih sangt muda itu.

Bangunan asrama yang mempunyai 5 tingkat tersebut sangatlah indah untuk di di huni,perpaduan warna hijau tua dan muda bersatu dalam satu padu yang sempurna, di lengkapi dengan warna kuning dan putih memberikan kesan mewah pada bangunan itu .

Mungkin menjalani hari pertamanya di pesantren sangatlah berat, tidak yang seperti dia pikirkansebelumnya.mengapa demikian ? karna sistem yang memaksanya untuk mandiri menjadikakan asraf melakukan segala hal dengan sendiri, dari mulai hal yang berat, hingga hal terkecil sekalipun sekarang iya harus lakukan itu sendiri.tapi walaupun seperti itu, asraf tetap sabar dan mencoba untuk menyatukan hatinya dengan keadaanya supaya apa yang dilakukan oleh asraf itu lebih terasa ringan.ketika asraf sedang diam di asrama datanglah seseorang yang tak di kenalnya,anak itu mendekati asraf secara berlahan dan dengan mengluarkan senyumnya yang manis sambil mengulurkan tangan putih nya yang halus nan lembut ternyata dia mengajak berkenalan kepada asraf.

Dengan rasa malu malu asraf kembali mengulurkan tanganya yang sama warna kulitnya yang sama sama putih warnanya itu, merekapun saling berkenalan hingga dia tau ternyata orang asing itu adala zaka,ya zakariya muhamad dzikri namanya, peria asli cianjur itu sekarang sudah resmi menjadi sahabat seorang anak asli jombang itu.

Hingga merekapun menjadi teman yang sangat dekat.kegiatanya di pesantren yang belum asraf mengrti ,pasti zaka yang menuntunya,menberi taukannya dan hingga setiap hal yang mungkin zaka bisa membantu pekerjaan nya,terkadang asraf membantunya.merekapun menjadi sahabat yang sangat soulid.saking kompaknya mereka hingga merka di juluki sebagai dua sekawan.

Pada suatu hari,terdengarlah oleh seluruh santri bahwa ada pengumuman di meja informasi,yang mana isi dari pengumuman itu adalah tentang berkumpul di lapang.

Asraf kebingungan mengapa harus di kumpulkan di lapang? Memangnya ada apa? Tanya asraf pada zaka yang sedang tiduran di atas karpet”ya mungkin ada masalah atau apa yang harus di musyawarahkan”ujar zaka pada asraf.tanpa menunggu lama mereka berdua pun bergegas menuju lapang sesuai dengan intruksi yang sudah di umumkan di meja informasi.

Sesampainya mereka berdua di sana,datanglah dewan santri yang mungkin akan membuka kumpulan itu .ucapan salm pembuka terlontar dari mulut dewan santri itu, panjang lebar memberikan pengumuman ternyata mereka memberitahukan bahwa acara usbuun akan di laksanakan pada beberapa bulan lagi,dan mereka menyuruh untuk mengumpulkan data diri secara lengkap dan rinci guna untuk menentukan batas daerah untuk wilayah perjamaah nya.

Asraf bingung dengan acara ini magsudnya acara apa ini” tanya nya dalam hatinya.karna tidak mengerti dan penasaran akhirnya asraf pun menanyakanya pada zaka tentang usbuun itu dan untuk apa data lengkap kita itu.zaka yang sudah mengerti hanya tertawa kecil stelah di lontarkanya pertanyaan seperti itu oleh asraf.kemudian zaka hanya berkata “ya nanti aku jelasin deh” sahutnya sambil tersenyum.asraf yang tidak mengerti sama sekali jadi semakin penasaran atas apa yang akan di bicarakan oleh zaka nanti atas pertanyaan yang asraf berikan pada zaka.