Pandangan literasi di mata santri dalam pertimbangan agama dan dunia

Literasi adalah memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis.

Dengan membaca kita dapat menenal segalanya.apapun itu kita bisa mendapatkanya lewat membaca.

Banyaknya kasus yang menjelaskan bahwa kurangnya minat anak indonesia dalam hal membaca,merupakan suatu penyakit yang yangat fatal yang harus di hilangkan dalam pikiran mereka.

Cara dari pemberantasan itu semua adalah dengan usaha kita dan kembali pada kita sendiri. Mengapa demikian? Karna dengan keinginan yang kuat dan semua yamg baik akan menciptakan kesenangan tersendiri yang mana membuat kita akan senang dengan hal tersebut.karna kita terlalu menganggap buruk pada hal itu maka yang terlintas pada pikiran kita itu akan terasa seperti beban,dan seperti masalah yang menumpuk kita dengan sangat berat sekali.padahal jika kita memandang dengan sudut pandang yang baik maka itu semua akan terasa sangat menyenangkan.

Apa bedanya literasi pada santri dan siswa?

Pada hakikatnya literasi itu satu atri dan satu tujuan pula namun jika menciptakan perubahan baru kenapa tidak. Jika siswa bisa menggunakan bukunya apakah santri tidak bisa menggunakan kitab nya sebagai bahan referensi ataukah dengan pembahasan pengetahuan siswa,apahkah santri tidak bisa dengan pembahasan islaminya? Tentu saja itu bisa terjadi ktika kita merealisasikanya dan mengkombinasikan nya itu akan menjadi satu padu yang baik bahkan akan menjadi suatu kelebihan yang sangat luar biasa.

Maka dari itu,sepertinya sebuah perbedaan akan menjadi sebuah pertimbangan yang luar biasa,karna dengan seperti itu peradaban pun bisa di bangun dengan keduanya. Jika satu saja sudah hebat apalagi keduanya kita pakai pasti akan lebih mantap dan kuat.

Banyak sekali bakat yang terpendam yang di miliki oleh anak indonesia,salasatunya dalam membaca.karna mungkin pikiran mereka yang kurang menyenangkan sehingga mereka lebih memilih menyelimuti kemalasanya dengan hawa nafsu.sebenarnya pernyataan itu tidak benar malah harus kita buang jauh-jauh dari benak kita,mengapa karna berawal dari pikiran yang tak baik menjadikan pikiran yang tidak baik pula,ya contohnya seperti kita di ceritakan sesuatu yang menyeramkan ataukah itu ancaman tentu kita takan menginginkanya.berbeda hal nya jika kita di ceritakan yang sangat bahagia ataupun itu ceria tentu kita akan menginginkanya.mengapa itu bisa terjadi karna dari pikiran pun itu sangat berpengaruh terhadap kemajuan kita untuk kedepanya.

Jadi banyaknya permasalahan dalam ketidak sukaan anak Dalam membaca itu salasatunya dari faktor seperti itu.dan itu sangatlah tak baik melihat hal yang memang mumbuat kita menjadi takut dan tegang akan hal seperti itu.

Tugas kita sebagai muri dan santri kita harus menjadi yang terbaik . bagaimana caranya? Caranya dengan banyak membaca dan juga banyak berdoa untuk kelancaran kita di masa kini dan masa depan guna untuk menjadikan kita cerdas dan menjadikan orang yang sangat berguna maupun itu di keluarga ,sekolah ,masyarakat,ataupun di dunia dan menjadi orang yang sangat terpandang.Karna dengan ilmu yang tinggi maka itu akan membuat kualitas diri kita pun menaik dan dengan naikan itu kita harus tetap rendah hati dan salasatu nya dengan ilmu agama.

Jadi pada intinya menurut ku sangatlah baik jika ilmu pendidikan umum di barengi ilmu agama lewat literasi karna jabatan antara santri dan murid mungkin sam sama belajar dan menggali ilmu tak ada perbedaan yang memisahkan untuk terus menuntut ilmu dan berkarya.

Profil penulis

Muhammad demiza liden.lahir pada tanggal 12 oktober 2003 ini aktif bersekolah di madrasah aliyah al al hanif di samping dia bersekolah dia pun tinggal di pesantren yang bersatu dengan sekolahnya.pria asli cianjur ini mengikuti organisasi keperamukaan di sekolahnya selain itu, dia mengikuti pula keorganisasian di pesantrenya iya menjadi pengurus sekaligus menjadi satgas (satuan tugas) di pesantrenya. Cita citanya yang ingin menjadi pengusaha sukses dan terkenal.terakhir,selain itu dia pun ingin menjadi orang yang bermanfaat .

Email:[email protected]

Fb :demiza liden