Mayra Fathiya Lukman

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Cerita Layla

Layla seorang gadis kecil berusia 8 tahun, rumahnya sederhana, tidak terlalu besar, tapi sangat nyaman. Ibu Layla yang hobi mendekor rumah pintar memanfaatkan barang bekas, mendaur ulang dan menata rumahnya, sehingga menjadi indah dan nyaman. Ada yang istimewa dirumah Layla, walau rumahnya tidak terlalu besar, mereka memiliki perpustakaan keluarga. Perpustakaan itu dibuat untuk Layla dan abangnya belajar, apalagi sejak pandemi Covid, perpustakaan itu di gunakan sebagai ruangan khusus untuk mereka belajar online.

Diperpustakaan keluarga Layla, banyak sekali koleksi bukunya, mulai dari cerita anak, pengetahuan umum, buku agama dan lain-lainnya. Untuk mengisi perpustakaan, ibu Layla membeli buku-buku bekas, karena harganya jauh lebih murah, walau bukunya bekas tapi masih bagus dan layak untuk dibaca. Ayah, ibu dan abang Layla suka membaca, mereka menghabiskan akhir pekan sambil membaca buku dan bercerita tentang buku yang sudah dibaca, tapi Layla tidak terlalu suka membaca buku, jika ada waktu senggang, layla lebih suka nonton you tube atau main game dari gadgetnya.

Ibu dan ayah ingin sekali Layla menjadi anak yang suka membaca untuk memperlancar kemampuan berbicara dan menambah pengetahuannya. Ayah dan ibu memikirkan banyak cara untuk memunculkan minat baca Layla. Selain membuat perpustakaan mini keluarga, ibu juga menyediakan rak kecil yang berisi buku cerita anak dikamar Layla, tapi tidak pernah disentuh Layla.

Suatu hari ibu dan ayah mengajak Layla ke tempat yang belum pernah Layla kunjungi. Mereka berkunjung ke sebuah gubuk kecil yang berada di tempat penampungan sampah. Layla sempat protes dan minta kembali, karena daerah yang dikunjungi adalah daerah kumuh. Tapi ibu memberi penjelasan dan membujuk Layla. Bau aroma smapah busuk semakin tajam menusuk hidung Layla. Layla merasa mau muntah dan meminta untuk kembali. Tapi ibu dan ayah tetap berjalan menuju gubuk tersebut.

Sampai didepan gubuk keluar serang gadis kecl, usianya hampir sama dengan Layla, gadis itu memandang ke arah ibu, ayah dan Layla dengan wajah penuh tanda tanya, tangannya memegang sebuah buku lusuh yang sudah robek dimakan usia. Layla memperhatikan anak itu, kemudian anak itu berlari ke dalam memanggil ibunya. Tidak lama keluar seorang wanita paroh baya menyapa ibu dan ayah dengan ramah. Sepertinya mereka sudah saling kenal, pikir Layla dalam hati.

Ibu itu mempersilakan mereka masuk, ibu Layla menyerahkan buah tangan yang mereka bawa ke anak kecil tersebut, dia sangat senang sekali. Layla memandangi gubuk itu, sangat kecil dan kotor. Pandangan Layla secara tidak sengaja tertuju ke pojokan gubuk, Layla melihat ada tumpukan buku-buku bekas disana. Layla berjalan menuju tumpukan buku tersebut, perasaan haru muncul tiba-tiba. Kemudian Layla melihat kearah jendela, Layla melihat gadis kecil tadi sedang duduk dibawah pohon bersama adiknya membaca buku.

Tiba-tiba Layla teringat perpustakaan mini diruamhnya, juga rak buku dikamarnya, banyak sekali buku bacaan yang tidak pernah disentuhnya. Layla merasa malu dengan gadis kecil ini, walau kondisinya sangat sulit, tapi dia rajin membaca. Dari ibu akhirnya Layla tau, kalau anak kecil itu tidak sekolah, dia belajar sendiri dengan membaca buku-buku yang dipungut dari tempat sampah.

Setelah kembali dari kunjungan itu membuat Layla menjadi lebih rajin membaca buku dan perlahan mengurangi kebiasaan main gadget. Layla kini menjadi anak yang cinta buku, dia selalu merapikan buku-buku di perpustakaan, Layla juga memberikan sebagian buku-buku dirumahnya untuk disumbangkan ke gadis kecil tersebut. Layla berencana untuk memiliki perpustakaan yang lebih besar, sehingga bisa mengajak anak anak yang kurang mampu untuk membaca dirumahya.

Profil Penulis

Nama lengkapnya Mayra Fathiya Lukman. Teman-teman bisa memanggilnya Tya. Ia lahir di Depok, 20 juni 2011. Sekarang ia tinggal di kota Pekanbaru. Saat ini, ia bersekolah di SD Islam Bintang Cendekia Pekanbaru.

Hobinya adalah membaca buku, berenang, biola, mewarnai dan memasak. Pencinta kucing ini bercita-cita ingin menjadi dokter hewan. Cita-cita yang lain ia ingin membuat panti asuhan kucing, karena banyak kucing terlantar tidak ada yang merawat. Doakan ya teman-teman semoga cita-citanya terwujud.

Teman-Teman yang ingin berkenalan, bisa menghubungi Tya di Whatsapp 085319631917 atau email : [email protected] atau YouTube: aratya_lukman atau di Instagram: @fathiyalukman.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post