HATI HATI! PACARAN JUGA TERMASUK PERGAULAN BEBAS!!
HATI HATI! PACARAN JUGA TERMASUK PERGAULAN BEBAS!!
Oleh: Mevinda Septika Yasa
Manisnya pertemanan zaman sekarang.. Dimulai dari bergandengan tangan hingga hubungan melewati batas.
Hai, namaku Mavinda. Aku duduk di bangku 1 SMP sekarang. Sungguh, di usiaku yang baru menginjak umur 13 tahun aku sudah muak dengan yang namanya ‘ percintaan’. Setiap kaliku berkenalan dengan seseorang pasti ada saja pertanyaan “ Sudah punya pacar belum?” Tentu jawabanku adalah belum. Ini yang membuat diriku susah mencari teman. Terkadang, aku juga ingin merasakan bagaimana hubungan lebih dari teman. Namun, orang tua ku selalu menasehati ku agar tidak terbawa nafsu. Selama ini, aku hanya mengiyakan nasehat orang tua ku. Siapa yang ingin membantah perkataan orang tua? Tentu aku tak mau. Hingga pada saat..
Baru-baru ini banyak berita tentang anak remaja hamil di luar nikah merajalela. Banyak anak remaja hamil di luar nikah dan masih berstatus pelajar. Karena apa? Ya, insiden ini terjadi karena adanya pergaulan bebas. Sebenarnya pelaku atau korban adalah anak baik-baik. Namun, karna terbawa pergaulan bebas ia tersesat dan terjerumus ke jalan yang sesat. Dimulai dari tahap perkenalan hingga ke tahap percintaan yang sering disebut ‘ Cinta Monyet’. Tahukah kamu, apa itu cinta monyet? Cinta monyet adalah cinta yang terjadi di masa kanak-kanak <17 tahun.
Zaman dahulu cinta monyet biasanya terjadi di jenjang SMA. Berbeda dengan sekarang, istilah cinta monyet sudah biasa terjadi di SD bahkan TK. Hal inilah yang membuat pergaulan bebas tercipta. Mereka membuat kelompok dan menjadi geng yang disebut ‘ circle ’. Biasanya jika salah satu mendapatkan cinta dari pasangannya yang lain akan mendukung. Bahkan mereka selalu mendukung ketika temannya sedang berduaan di tempat kosong bersama pasangannya. Ini dianggap wajar oleh mereka yang ber-pergaulan bebas. Katanya itu merupakan interaksi normal dan wajar. Padahal umur mereka masih di bawah umur dan masih menjadi beban keluarga. Memangnya.. Bisakah mereka menghidupi dirinya sendiri? Jawabannya tentu tidak. Semua kebutuhan masih bergantung dengan keluarganya.
Lalu..? Semisal, jika kita hamil di luar nikah dan masih berstatus pelajar, siapa yang akan malu? Diri sendiri? Benar, namun kurang tepat. Yang akan malu selain diri kita sendiri adalah orang tua, keluarga, sekolah, dan lingkungan.
Aku tahu alasan kalian berpacaran. Itu karna menjadi bahan pelampiasan kalian kan? Begitu banyaknya masalah yang kalian alami hingga mencari kesenangan di dunia luar. Aku tahu itu karena aku merupakan gen Z. Tetapi, daripada mencari kesenangan di dunia luar dengan cara seperti itu, lebih baik kita mencari kesibukan yang mengandung hal positif. Misalnya kalian bisa ikut serta menulis buku SASISABU seperti aku. Atau.. Kalian bisa menjadi editor atau ikut ekskul di sekolah. Pasti lebih menyenangkan dibandingkan percintaan yang mengundang malapetaka.
Masa depan kita masih panjang. Jangan sampai masa depan yang cerah menjadi suram. Lebih baik fokus berkarya untuk masa depan yang cerah daripada berleha-leha dan berpacaran hanya untuk kesenangan.
INGAT! Pacaran adalah salah satu bentuk pergaulan bebas. STOP PERGAULAN BEBAS!!
“ Jika kesepian, cari hobi bukan hati. ”-Mavinda S.Y
BIODATA PENULIS
Mavinda Septika Yasa, siswi kelas VII MTsN 12 Madiun. Tinggal di Jln.Wilis, Sidorejo, Madiun, Jawa Timur. Lahir di Madiun, tgl 17 September 2009. Sungguh aku kesepian di rumah, aku butuh teman mengobrol. Jika ingin berkenalan silahkan hubungi 087724395569.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar