The Vampire Is My Friend (5)
“Aku tahu kau belum percaya dengan kata-kata kami.” Kearne berpindah dan duduk di bangku taman yang tadinya di duduki oleh adiknya. “Dulu, saat aku akan pergi, temanku juga tidak ada yang mau percaya,”
“Tidak usah bernostalgia!” Seru Selena. Aku hampir tertawa mendengarnya. Suaranya sangat lucu saat ini, berbeda dengan biasanya. “Entah kau mempercayainya atau tidak, kami memang vampire,”
"Baiklah, sampai jumpa! Jangan lupakan aku!" Ucap Selena. Kedua kakak beradik itu melambaikan tangan kepadaku. Dengan berat, aku membiarkan Selena pergi. Aku tersenyum lebar.
"Bye bye Lily!" Ucap Kearne.
“Sudahlah, jangan menangis. Kita tetap berteman!” Ucapannya membuatku tersenyum. Air mataku masih mengalir.
Sepertinya aku mulai percaya dengannya. Semudah itu? Oh tidak mungkin. Semua perlakuannya selama ini sudah menjadi bukti bagiku untuk mempercayainya. Bagaimana aku tidak percaya?
"Dadah Selena, Kak Kearne! Sampai jumpaaaa ...!! " Teriakku. Mereka berdua berubah menjadi kelelawar yang lagi-lagi membuatku terkejut. Kearne dan Selena menatapku lagi. Keduanya masuk ke portal itu dan menghilang. Aku menghapus air mataku dan tersenyum.
'Selena, aku tidak akan melupakanmu. Aku harap kamu juga demikian. Sampai jumpa!'
Senja sore hari ini, aku mendapat fakta dari teman baruku yang ternyata tidak biasa. Walau aku sedih, tapi, aku senang Selena bisa jujur. Aku pulang karena matahari mulai terbenam. Walaupun sulit untuk menerima dan mempercayainya, aku benar-benar mengetahuinya. Pastinya aku juga akan merahasiakan identitas kedua temanku itu.
Oh ya, kalian harus tahu hal ini. Psst ...! Sebenarnya, aku pernah mengikutinya ketika dirinya menuju taman Florencia. Aku mengendap-endap dan bersembunyi untuk melihat Selena. Pernah sekali melihat Selena menjadi kelelawar. Pssstt ...! Jangan sampai dia tahu. Oke?
Sebenarnya, pengakuannya hari ini tidak terlalu membuatku terkejut. Saat aku melihatnya menjadi kelelawar, aku berpikir, apakah aku salah melihat? Aku tetap diam dan berusaha menepis pikiran itu. Mungkin aku salah lihat. Tapi, ternyata, temanku itu berkata jujur, bahwa dirinya itu vampir.
Ku harap, aku dan kedua teman baruku itu akan berjumpa lagi suatu hari ini. Yah, semoga saja.
Aku menatap langit yang sudah berubah gelap. “Sampai jumpa.”
***
END
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kaka. Keren bangeettt
Thank you:)
Buat cerita lagi dong.. seru nih ^_^
Iyaaa, di tunggu ya, kak^^