Anak shaleh By.Maulida Herza Putri
Namaku Tengku.Saya dari Padang.Tapi saya bukan pahlawan.Tuangku Imam Bonjol pahlawan Sumatra Barat tapi saya bukan siapa-siapa.
Di suatu kampung tinggallah seorang anak saleh yang bernama Tengku. Setiap azan berkumandang dia langsung salat ke Masjid. Selesai salat dia bertemu dengan seorang pemuda sombong yang bernama Umar.
” ha, ha, ha, percuma saja kamu salat di Mesjid” kata pemuda itu. Anak saleh tersebut mengabaikan kata anak sombong itu.Anak saleh tersebut lalu melanjutkan perjalanan menuju Mesjid.
Anak sombong tersebut keluyuran tak tau arah.Sehingga orang tuanya marah dan mengusirnya dari rumah.
Saat Tengku pulang ke rumah, di jalan ia melihat seorang pemuda merintih kelaparan di pinggir jalan.
Setelah dilihat,ternyata Umar sianak sombong tadi yang duduk sambil memegang perutnya karena lapar.
Anak saleh teringat bahwa tadi ibunya menyuruh membawa bekal dari rumah.
Anak saleh mengambil bekal dari dalam tasnyauntuk diberi ke pada anak sombong tersebut.Anak sombong tersebut dengan malu mengambil bekal yang diberikan oleh anak saleh tersebut sambil meminta maaf terhadap anak saleh .
“maafkan saya ya Tengku, saya telah jahat padamu,” ujar Umar.
Sambil menggangguk anak saleh tersebut memaafkannya.
“Kamu harus jadi anak baik,Supaya orang tuamu sayang,” kata Tengku.
Anak saleh tersebut pulang ke rumah.sesampai di rumah dia bercerita kepada ayah bundanya.
“Yah,tadi aku melihat anak yang sombong kemaren di jalan sedang kelaparan,” kata Tengku.
“Kok bisa begitu,” ujar Ayah Tengku.
“Karena dia nakal, makanya orang tuanya marah dan mengusirnya dari rumah,yah,” kata Tengku.
“oooo,begitu ya,” kata Ayah sambil berkata,” Anak ayah jangan tiru yang seperti itu ya,”
“Iya Yah,” Sahut Tengku.
Keesokan harinya anak saleh tersebut pergi lagi ke Mesjid.Selesai salat ia tidak langsung pulang kerumah karena ia ingin bertemu dengan Ustad yang mengajar mengaji di Mesjid.
Dia bermaksud menyampaikan kepada Ustad keadaan Umar yang terlantar di jalan seperti pengemis dan orang gila. Kalau bisa Umar diajak mengaji dan belajar salat sama Ustad di Mesjid.
Setelah bertemu Ustad ternyata Beliau setuju dengan usulan anak saleh tersebut, bahkan ustad menawarkan supaya Umar tinggal bersama beliau.
Setelah dididk oleh Ustad akhirnya anak sombong tersebut sudah berubah menjadi anak yang taat dan saleh, dia tidak sombong lagi.
Akhirnya mereka berdua melanjutkan sekolah ke pesantren terkenal di kampungnya.
Setelah mereka tamat pesantren, mereka kembali ke kampungnya.
Kebetulan di kampung tersebut ada dua masjid,maka mereka tinggal di Mesjid yang berbeda.
Tengku di Mesjid Baiturrahman, Sedangkan Umar di Mesjid Jihad.Mereka sering diundang untuk mengisi ceramah di Mesjid lainnya.
Dua anak tersebut sekarang seperti saudara kembar, mereka sering pergi bersama .
Koto Hilalang, 21 februari 2019
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bagus sekali. Saya suka. Saya suka sekali. Terus menulis. Gunakan hari Minggu menulis di sasisabu. Jangan takut. Kau paling tahu tulisanmu. Semangat. Nau.
Mantaaap sayangg..terus berkarya ya... selalu jadi ansk shaliha