Jika diriku ditanya "siapa sosok terpenting dalam hidupku?"Aku akan langsung menjawab dengan pasti "sosok yang terpenting dalam hidupku adalah ibuku".Kenapa ibuku? Alasannya cukup sederhana,karena dia sudah melahirkanku juga berjasa merawat dan menjagaku dari kecil.Bagiku ia adalah penjagaku,yang membuat aku yang sekarang menjadi anak yang baik.

Namun aku juga menyadari bahwa aku juga mangalami perubahan mengikuti usiaku.Dan disaat umurku bertambah dewasa banyak hal-hal kecil yang memicu pertikaian kecil karena ketidakstabilan emosiku.Yah...sekali lagi ibuku sekarang menjadi pembatas diriku dalam berperilaku juga bertindak.

Ketika aku menyadarinya,bahwa tugas seorang ibu itu sangat berat dan melelahkan, sekali lagi aku mencoba membantunya.Namun dengan senyum di wajahnya bantuan yang ku tawarkan ditolak halus olehnya.Ia berkata "enggak papa,ngak usah mikirin tentang hal-hal rumah atau ibu , yang terpenting sekarang kamu harus sekolah yang bener"Dengan perkataannya itu aku mau-tidak mau menurutinya.

Akan tetapi seiring berjalannya kehidupan kami,aku makin menyadari beban yang dipikul di pundaknya.Namun makin sulit juga kehidupan sekolah yang sedang aku jalankan.Bimbang mana yang harus aku pilih antara ibuku atau sekolah, akhirnya keputusanku adalah tetap menjalankan sekolahku tanpa gangguan namun jika bisa aku ingin sedikit membantunya meringankan bebannya.

Yah...hal itu aku lakukan dengan cara selayaknya ibu dan anak.Hubungan lisan diselingi curhat juga candaan yang dimana hal ini sangat berhasil.Aku akhirnya bisa membantu sedikit meringankan bebannya, walau hanya beban di hati.Tetapi tidak hanya cara ini saja , aku juga melakukan cara lain yang dapat meringankan beban pekerjaan rumah juga tentang ekonomi keluarga kita.sekali lagi aku ingin menjadi anak yang berbakti kepada orang tuanya.