Impianku Seorang Penulis
Impianku Seorang Penulis
Hidup itu tentang mimpi, mimpi itu adalah harapan yang digantungkan menjadi kenyataan, tanpa mimpi dan harapan hidup tidak akan berwarna. Begitu banyak mimpi yang ingin aku wujudkan. Aku harus berusaha keras untuk mewujudkan mimpi itu menjadi kenyataan.
Sampai akhirnya, aku dapat informasi dari grub sekolah bahwa ada lomba menulis. Awalnya aku hanya iseng dan penasaran. Lalu, aku bercerita pada ibuku. “ Ibu, di grub ada lomba menulis, bolehkah aku mencobanya? “. Ibuku lalu berkata. “ Boleh nak, selama hal itu positif, ikut saja. Asalkan kau mau bertanggung jawab dan melakukan yang terbaik “.
Setelah itu, aku bertanya pada guruku “ Bagaimana cara mengikuti lomba menulis itu, bu? “. Lalu, guruku menyarankan agar membuat cerita di kertas dulu dan mengumpulkannya kepada Pak Syaiful Rizal, selaku Kepala Sekolah sekaligus Ketua Tim Literasi SMPN 5.
Kemudian Pak Syaiful memberi tahuku cara menulis, mengetik, mengirim dan memosting tulisanku dalam bentuk Dokumen. Beliau banyak membimbingku dan mengajariku. Aku yang hanya pemula harus banyak belajar dari beliau yang sudah berpengalaman. Namun, itu saja tidak cukup karena aku tidak memiliki laptop sehingga aku harus pergi ke rumah tanteku untuk meminjamnya.
Tak cukup sampai disitu aku juga terkendala dengan pengiriman link karena ternyata aku masih belum mempunyai akun E-mail Sasisabu. Lagi – lagi aku harus meminta tolong tanteku untuk membuat akun Sasisabuku, dan Alhamdulillah semua dapat terkirim tepat waktu.
Setelah 2 minggu kutunggu, akhirnya pemenang penulis lomba tersebut diumumkan. Setelah kulihat ternyata, namaku ada dalam daftar pemenang. Betapa senang dan bersyukurnya aku saat itu. Sungguh tak pernah kuduga sebelumnya bisa menjadi salah satu pemenang dalam lomba tersebut.
Alhamdulillah akhirnya aku bisa mempersembahkan kemenangan pertamaku untuk Ibu. Beliau sangat senang dan memberikan ucapan selamat atas prestasiku tersebut. Tak lupa, Ibuku berpesan agar aku tidak berpuas diri dan besar kepala dengan apa yang sudah aku raih, aku harus tetap bisa belajar dan berjuang untuk meningkatkan kemampuan dalam berliterasi.
Kemenangan pertamaku membawa dampak positif dalam diriku. Aku yang dulunya tidak suka membaca, kini aku harus banyak – banyak membaca, karena syarat pertama menjadi penulis adalah membaca.
Dengan kemenangan kemarin, aku bertekad untuk menjadi seorang penulis. Kini, aku tak sabar mengikuti lomba selanjutnya. Aku harus banyak membaca agar semakin paham dengan jenis tulisan yang dibutuhkan oleh panitia lomba. Aku berharap akan ada kemenangan kedua, ketiga, dan seterusnya. Semakin banyak membaca, maka akan semakin menambah wawasan dan refrensi untuk bahan kita menulis.
Menjadi penulis sukses harus banyak membaca, berlatih menulis dan mengikuti pelatihan-pelatihan menulis. Semua usaha itu dapat meningkatkan kompetensi menulis yang kita miliki. Banyak membaca akan membuat kita selalu "update" informasi terkini sehingga tulisan kita tidak monoton dan ketinggalan jaman.
Aku ingin menjadi penulis sukses yang bisa menginspirasi banyak orang.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar