Bab 1

Cinta

Lirih dan pelan,namun jelas terdengar. Aku bersembunyi didalam lemari. Keringat dingin mulai mengalir dari dahiku seluruh tubuh terbujur kaku dan tak bisa bergerak punggung ku basah kuyup karna keringat dingin. Aku kuatkan diri agar tetap tersadar.

“Apa kau disana lusiana!?”. Ucapnya terdengar menyentak.

Aku berusaha senyap,namun suara langkah kakinya semakin lama semakin dekat dan terdengar jelas di telinga. Aku menangis karena ketakutan yang semakin menghantui.

“Praaakkk”. Terdengar vas bunga dilempar ke arah dimana aku bersembunyi.

“tooeet”. Perlahan pintu lemari pun terbuka.

“apa kau disana lusiana?”.

Lusiana elya putri,teman temannya memanggilnya lusi,seorang siswi kelas 9 dari SMP 9 CIHEUAY,dia adalah salah satu siswi berprestasi dan juga idola di sekolahnya, dengan parasnya yang cantik ditambah sikapnya yang lembut tak aneh jika banyak disukai oleh teman temannya,termasuk Aldi yang sudah lama memendam rasa kepada Lusi.

Aldi surya pratama,teman teman memanggilnya Aldi,teman sekelas Lusi yang menyimpan rasa kepadanya,pendiam dan kutu buku begitulah dia,tapi karena sifatnya itu dia selalu menjadi sasaran pembulian para berandalan sekolah.

Waktu pulang sekolah pun telah tiba,namun aldi masih membersihkan kelas sendirian,memang bukan hal yang baru bagi aldi membersihkan kelas sendirian,karena sifatnya yang tidak berani melawan membuatnya tak bisa menolak perintah teman temannya untuk mengerjakan piket sendirian.

Ketika aldi sedang membersihkan kelas,tiba tiba dari belakang ada seseorang yang memukul bagian belakang kepalanya sehingga kesadaran aldi mulai menghilang.

“bangun pecundang!”. Suara yang terasa familiar ditelinga aldi ketika aldi mulai tersadar.

“bangun dasar pecundang!”. Suara yang berbeda beda dengan tekanan nada yang sama yang menandakan ada lebih dari 1 atau 2 orang.

Aldi mulai membuka matanya dengan perlahan,samar samar aldi melihat ada 3 orang berdiri di depan matanya

Yang terasa tak asing lagi baginya. Rupanya 3 orang itu adalah Nazal alqusairy,Ghazali,Gilang.

Berandal sekolah yang dijuluki “NAGA GILA”. Si tri trouble maker,semua masyarakat sekolah takut dan tidak suka kepada mereka,karena sikap mereka yang seenaknya dan selalu membuat masalah.

“hey guys,pecundang ini udah bangun liat mukanya”. Kata Gilang

“iya bos dia udah bangun”. Kata Ghazali

Nazal hanya merespon dengan anggukan dan ekspresi yang datar.

“harus kita apain dia bos?”. Kata Ghazali

Gilang menimpali pertanyaan tersebut “gimana kalau kita masukin kepalanya kedalem tong sampah aja bos”.

Aldi yang tidak mengetahui apa apa bertanya kepada mereka “gua mau diapain sih NAGA GILA,gak bosen apa lu semua ngebully gua mulu”.

Gilang yang kesal karena omongannya itu langsung memukul tepat di bagian pelipis aldi.

“songong lu ya,asal lu tau ya kita bawa lu kesini itu buat ngomongin tentang Lusi,di sebenernya lu suka kan sama Lusi?”. Kata Gilang

“kagak,mana mungkin laki laki kayak gua suka sama perempuan cantik kayak dia”. Jawab Aldi.

“baguslah kalau lu sadar, memang seharusnya lu jauhin Lusi,tahu kenapa lu harus jauhin Lusi?”ujar Ghazali.

Aldi diam tidak menjawab. “itu karena bos Nazil suka sama Lusi!,iya kan bos Nazil”. Ujar Ghazali.

Nazil terdiam dan tidak merespon.tanpa berkata kata lagi mereka memukul Aldi habis habisan hingga wajah Aldi babak belur dan tak bisa berbicara dengan jelas,aldi pun pingsan dan tubuhnya di masukkan kedalam tong sampah.