SUDAHKAH ANDA BACA KAMUS HARI INI?
Mahfud Aly
[Lelaki yang dikombang-kambingkan tulisan]
Adegan pembuka.
Saya kirim pesan WA, ke Bunda Istiqomah. Saya bertanya tentang tatacara penulisan kata tertentu. Ia balas singkat, "Lihat kamus!" Seolah banyak kupu-kupu terbang di perut saya.
Ah, saya masih berproses terus, Pemirsa. Saya pencinta kamus tradisional, terbitan Balai Pustaka. Gawai saya dilengkapi juga dengan aplikasi PUEBI, KBBI V, dan thesaurus.
Ah, saya tetap nyaman dengan cinta pertama saya. Kamus cetak. Bukan digital. Saya suka bau kertas tua, pada perpustakaan yang megah dan tentu saja penjaganya yang cantik jelita. Modus saya.
Ea! Ea! Ea! (Semoga istri tak membacanya. Amin).
Tak terduga sama sekali, negara ini beri saya dua KBBI cetak. Edisi empat dan lima. Dulu, karena juri kasihan pada wajah melas saya, dipilihlah saya jadi juara LMKS 2008, dan LMCP 2010. Selain hadiah uang, piala, sertifikat, panitia juga beri KBBI pada semua finalis. Ah, senangnya. Gratisan itu memang candu.
Saya ingat dulu suka menyebut diri sendiri, 'Alien, sang penggila sastra sepintas lalu,' dan 'sang penggila gratisan yang terlalu.' Sejak lahir saya suka gratisan. Gratisan berarti beasiswa, tiket pesawat gratis, SPPD, hotel gratis.
Ah, jadi ingat kisah lama. Hotel gratisan pertama saya terlalu keren: Hotel Grand Oriental Mandarin Majapahit. Sekarang namanya mengamini perubahan sejak diakuisisi oleh Accor Hotel.
Ah, terima kasih. Acara itu sungguh berarti. Saya bisa menginap di hotel megah. Hotel bersejarah. Hotel Yamato, dulunya. Ada kisah heroik, arek-arek Suroboyo, santri se-Jawa Timur gagah berani melawan penjajah. Menyobek warna biru pada bendera milik kompeni. Inspiratif.
Ah, mengingat gratisan pertama selalu mendebarkan. Saya harus mengingat kebaikan Bapak Slamet Setiawan, Pak Much. Khoiri, Pak Jack Parmin, Pak Budi Darma, novelis yang melegenda itu. Lalu sahabat gila saya. Aditya Yoastara, guru terkeren sepanjang jalan. Mas Bagus Sigit Pramono, lelaki yang suka pamer durian kaki gunung Slamet.
Sejak saat itu, Alhamdulillah, gratisan saya luar biasa. Saya terbang ke mana saja. Dibiayai negara. Hanya berbekal SPPD, saya bisa tidur di banyak nama. Barakallah!
Sudah ah, saya mau main dengan anak saya. Entah Minggu ini, ular tangga atau lompat tali. Saya butuh tertawa. Hanya dengan mereka, tertawa saya ikhlas sungguh. See you, dada!
Sudahkah Anda lihat kamus hari ini?
Depan Rumah, 30 Januari 2019
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar