Pada hari ini saya mempelajari bab 6 pelajaran Bahasa Indonesia, bab ini adalah bab terakhir yang dibahas. Tujuan pembelajaran bab ini adalah merencanakan masa depan, membuat kesimpulan berdasarkan bacaan.

Rencana saya setelah lulus SMP adalah masuk ke SMK NEGERI dan masuk jurusan manajemen perkantoran atau pariwisata. Seandainya saya sudah masuk SMK rencana saya setelah lulus adalah bekerja sambil kuliah. Jika rencana tersebut tidak tercapai, rencana pengganti nya adalah mencari kerja sambil menabung untuk biaya kuliah

Selanjutnya saya membaca dan meringkas teks yang terdapat pada buku, teks 1 berjudul "Negeri 5 Menara" yang berisikan sebuah tokoh yang berhasil meraih nilai ujian tinggi dan bercita-cita masuk ke SMA unggulan di Bukittinggi. Ia merasa bangga dan sangat antusias untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi bersama temannya, Randai. Namun, keinginannya harus dikalahkan oleh permintaan sang ibu (Amak) yang berharap anaknya menjadi tokoh agama seperti Buya Hamka. Amak ingin "aku" melanjutkan sekolah ke madrasah aliyah, bukan SMA umum, karena keyakinannya bahwa anaknya memiliki potensi menjadi pemimpin umat yang religius. Tokoh "aku" merasa kecewa karena impian masa depannya berubah drastis akibat keputusan itu, namun ia tetap menghormati keinginan ibunya.

Selanjutnya saya meringkas buku yang berjudul "Laskar Pelangi" yang menceritakan seorang tokoh yang mulai menyadari potensi dan minatnya di dua bidang: bulu tangkis dan menulis. Ia pernah mendapat komentar bahwa tulisannya lucu, meskipun belum yakin apakah itu pujian atau ejekan. Ia pun mulai mengembangkan dua minat tersebut sebagai rencana masa depannya. Ia membaca buku-buku pengembangan diri dan mengikuti saran dari buku tersebut untuk membuat rencana A dan rencana B. Rencana A-nya adalah mengembangkan kemampuan utama di bidang bulu tangkis dan menulis. Ia sangat antusias menjalani rencana ini karena yakin bahwa cita-cita adalah hal yang penting dan menjadi arah dalam hidup. Tujuan akhirnya adalah menjadi atlet bulu tangkis yang berprestasi dan penulis yang berkualitas.

Dari kedua teks diatas yang bisa saya simpulkan adalah teks 1 dan dan teks 2 memiliki tema yang sama, ide pokok pada teks 1 adalah perjuangan tokoh utama yang ingin melanjutkan pendidikan ke SMA nonagama, namun harus mengalah karena harapan ibunya agar ia masuk madrasah aliyah demi cita-cita menjadi pemimpin agama. Sementara ide pokok teks 2 adalah usaha tokoh utama dalam mengembangkan minat dan kemampuan di bidang bulu tangkis dan menulis, serta membuat rencana masa depan yang jelas.

Yang dapat saya simpulkan rencana A pada tokoh di teks 1 adalah melanjutkan pendidikan ke SMA nonagama di Bukittinggi. Ini terlihat dari cita-citanya yang sangat ingin menjadi siswa SMA Bukittinggi bersama sahabatnya.

Dari kedua teks tersebut sama-sama memiliki tokoh yang menjadi inspirasi bagi mereka. Pada teks 1 yang menjadi inspirasi adalah ibunya (Amak) yang ingin anaknya menjadi tokoh agama seperti Buya Hamka. Sementara pada teks 2 yang menjadi inspirasi adalah komentar dari orang lain seperti A Kiong dan buku-buku pengembangan diri yang dibaca tokoh.

Kemudian sosok yang menentukan rencana masa depan tokoh pada teks 1 adalah Amak (ibu tokoh "aku"). Ia meminta anaknya untuk tidak masuk SMA dan memilih madrasah aliyah agar menjadi pemimpin agama.

Dari teks 1 yang dapat saya simpulkan tentang cita-cita tokoh yaitu dia memiliki cita-cita masuk SMA unggulan dan menjadi seperti orang-orang umum. Namun, ia harus mengalah karena harapan ibunya agar menjadi pemimpin agama, sehingga ia mengubur cita-citanya demi harapan keluarga.

Jika saya berada di posisi Alif, saya pasti merasa bingung dan kecewa karena cita-cita saya tidak sejalan dengan keinginan orang tua. Namun, saya tidak akan langsung menolak keinginan ibu. Saya akan berbicara baik-baik dengannya. Saya akan menjelaskan bahwa saya punya mimpi besar, bahwa saya ingin belajar banyak hal agar bisa bermanfaat bagi orang lain, bukan hanya lewat jalur agama, tetapi juga lewat ilmu pengetahuan dan pengalaman lain yang bisa saya dapatkan di SMA.

Saya juga memikirkan pendapat Mahar yang mengatakan bahwa masa depan adalah milik Tuhan. Saya setuju, tetapi menurut saya Tuhan memberi kita akal dan kemampuan untuk merencanakan dan berusaha. Karena itu, saya percaya bahwa membuat rencana masa depan adalah bagian dari usaha kita, dan Tuhan akan menuntun jalan kita jika kita bersungguh-sungguh dan terus berusaha.

Saya sudah mulai menyusun rencana masa depan. Rencana A saya adalah setelah lulus saya akan bekerja dan kuliah mengambil jurusan hukum agar menjadi pengacara, jika Rencana A tidak berhasil saya mempunyai Rencana B yaitu bekerja terlebih dahulu dan mengumpulkan uang untuk melanjutkan kuliah.

Namun, saya sadar bahwa pasti akan ada hambatan. Salah satunya adalah rasa malas dan kurang percaya diri. Terkadang saya ragu dengan kemampuan saya sendiri. Untuk mengatasi hal itu, saya harus membiasakan diri untuk disiplin, tetap semangat, dan mencari lingkungan yang mendukung. Saya juga harus belajar dari pengalaman dan tidak takut untuk gagal.

Hal-hal yang bisa membantu saya untuk mencapai rencana itu adalah doa dan dukungan dari orang tua, kerja keras, dan sikap pantang menyerah. Selama saya terus berusaha dan tidak lupa berdoa, saya percaya bahwa saya bisa mewujudkan masa depan yang saya cita-citakan.

Demikian rencana masa depan saya, foto diatas bersumber dari AI terimakasih telah membaca.