Tergantung Cara Penggunaannya
Pada dasarnya, di masa kini, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa rata-rata sangat menyukai adanya perkembangan teknologi. Biasanya, benda yang sering digunakan oleh kebanyakan orang adalah handphone. Banyak anak kecil yang kecanduan handphone karena mereka berpikir bermain handphone sangat mengasyikkan. Tentu saja mengasyikkan. Selain menemani waktu luang, handphone juga dapat mengubah pola pikir masyarakat.
Dahulu, prestasi sangatlah ditekankan dalam kehidupan. Rata-rata orang dulu pintar. Kebanyakan dari mereka pintar melalui jalur penasaran. Rasa penasaran inilah yang membuat pikiran mereka terbayang-bayang oleh jawaban dari suatu pertanyaan tersebut. Karena memiliki rasa penasaran yang tinggi dan tidak adanya teknologi yang sangat canggih, mereka mengandalkan buku-buku. Mereka terus membaca dan bertanya kepada yang lebih tahu.
Sayangnya, para pelajar saat ini mengandalkan teknologi yang ada. Rata-rata masyarakat sekarang malas membaca karena disebabkan oleh kecanggihan teknologi. Sesulit apapun pertanyaannya, mereka dengan mudah mendapatkan jawabannya dari Google (suatu web yang sudah tersedia disemua benda-benda berteknologi, misalnya handphone). Maka dari itu, masyarakat pada saat ini cenderung bodoh.
Mereka akan berpikir jika bermain handphone dalam jangka waktu yang terlalu lama tidak menyebabkan dampak apapun. Padahal, banyak sekali akibat dari radiasi handphone tersebut. Mulai dari penyakit mata, turunnya tingkat kefokusan terhadap pelajaran, meningkatnya kemalasan, dan masih banyak lagi.
Mata yang sakit pasti akan susah untuk melihat dengan jelas atau rabun. Saat mata sudah memberikan gejala penyakitnya, mata akan mudah lelah. Tingkat kefokusan yang rendah juga sangat mengganggu kita dalam belajar. Kita akan merasa tidak bisa jauh dari benda kesayangan kita, yaitu handphone. Kefokusan sangat diperlukan saat belajar. Saat kita tidak fokus terhadap pembelajaran, kita akan mudah gelisah. Yang dimana kegelisahan itu terus meningkat dan meminta waktu belajar agar cepat usai. Ketika waktu belajar telah usai, kita tidak dapat mencerna isi dari pembelajaran tadi. Meningkatnya kemalasan juga sangat mengganggu pola hidup kita. Sebagai mahluk hidup yang diberi akal sehat, kita tidak bisa malas-malasan secara terus-menerus. Otot-otot kita sangat perlu digerakkan. Jika tidak, mereka akan kaku dan tidak dapat digerakkan lagi. Rasa malas juga perlu dihilangkan di jiwa manusia, khususnya para pelajar. Jika pertumbuhan kemalasan terus meningkat, tugas-tugas yang seharusnya diselesaikan justru tertinggal dan pada akhirnya tidak diselesaikan. Dari tugas yang tidak dikerjakan tersebut juga sangat berhubungan dengan nilai. Jika tugas tidak selesai, nilai pun kosong. Nilai tugas juga sangat berhubungan dengan masa depan. Karena semua profesi mengandalkan nilai saat menjadi seorang pelajar. Ketidak adanya nilai, membuat seseorang tertolak dalam suatu profesi yang ia dambakan.
Cara meningkatkan kecerdasan dalam jiwa kita tentu ada banyak cara. Salah satu caranya ialah menyibukkan diri dan menjauhkan diri dari seringnya bermain handphone. Bisa saja bermain bersama teman, berkumpul dan bersenda gurau dengan keluarga, ataupun belajar. Sangat disarankan untuk menyibukkan diri dengan belajar atau membaca. Selain dapat menjauhkan kita dari kecanduan handphone, kita juga dapat mengembangkan fungsi positif otak kita. Kita lebih tenang dan fokus dalam belajar, meningkatnya kecerdasan otak, dan pastinya kesehatan mata kita terjaga. Dampak positif lainnya juga masih banyak.
Setelah kita membaca teks di atas yang telah saya buat dari pernyataan saya sendiri, hendaknya kita menjauhkan diri dari handphone ya. Bermain game di handphone bukan kegiatan yang salah, namun saat seseorang telah kecanduan game itu, itu baru bisa disebut sesuatu yang salah. Menggunakan handphone juga bukan termasuk kegiatan yang salah, tapi saya ulangi, jika seseorang telah kecanduan, itu baru salah. Saya harapkan kita semua dapat terbebas dari IQ yang rendah karena disebabkan oleh seringnya bermain handphone. Saya juga berharap agar kita termasuk orang-orang yang cerdas.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar