Berlari kesana-kemari

Melewati penjajah negeri

Bersama-sama memerangi lawan

Hingga darah turut bercucuran

Suara senapan terdengar keras

Tak terasa sakit membekas

Para pahlawan mulai menyerukan suara

Bambu tajam pun teracungkan

Peluru terbang menembus dada

Tetap maju walau kesakitan

Mereka manusia tak kenal lelah

Menahan sakit demi bangsa

Terus berjuang tak memikirkan nyawa

Demi memerdekakan negara

Tangisan bayi yang ditinggal ibunya

Anak-anak kehilangan keluarganya

Maju tak gentar pantang menyerah

Keringat menetes tak karuan

Tubuh-tubuh mulai menampakkan luka

Dengan rasa sakit yang mendalam

Pemberontakkan pada rakyat

Seperti manusia tak memiliki adab

Terus memerintah dan membentak

Tak disangka, hati mereka terhentak

Air mata mereka mulai keluar

Orang-orang bekerja karena paksaan

Tidak hormat tidak hidup

Tanah-tanah sudah hak asuh pemerintah

Rakyat miskin tak diperbolehkan sekolah

Demi sedikitnya orang-orang pintar

Mereka bekerja keras tak kenal waktu

Orang-orang pintar dibunuh

Dan juga ada yang diasingkan

Betapa susahnya hidup pada zaman penjajahan

Tangisan mereka menggores hati

Demi menenangkan anaknya

Tak bisa dibayangkan usaha mereka

Rela tidur sejenak demi merencanakan perlawanan

Sekali tidur, mereka tak kunjung bangun

Terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari

Mereka hidup dengan penindasan

Kesengsaraan juga menghantui mereka

Penjajah selalu berperilaku sewenang-wenang

Menyiksa manusia tidak berdosa

Tak diberi asupan hingga nyawa berpamitan

Tuhan tahu mereka sudah cukup lelah

Tuhan juga tahu mereka kuat

Tuhan Maha baik

Tak akan memberikan kesusahan berlebih bagi hambanya

Para pemuda-pemudi Indonesia bangkit

Meneruskan perjuangan orang-orang sebelumnya

Tak lupa untuk selalu berdo’a

Agar Tuhan selalu bersama mereka

Lambat laun pahlawan tumbang

Semangat pejuang bangsa tetap ada

Demi tercapainya kemerdekaan bangsa

Penjajah lari tinggalkan negeri

Tumbuhlah Proklamasi

Menyerukan kebebasan negeri