Laurentin Carolin Tiara

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Raga Memendam Rindu, Jiwa Melepas Temu
Kisah ini ditulis dalam rangka mengikuti lomba Menulis Siswa Mediaguru Maret 2021.

Raga Memendam Rindu, Jiwa Melepas Temu

Hari ini sama seperti hari – hari sebelumnya. Aku kembali bersekolah walau dari rumah. Ya, sekolah daring telah menjadi kebiasaan baru semenjak terjadi pandemi. Waktu pelajaran sejarah pun tiba. Aku menekan tombol start dan laptop mulai menyala. Tak lama berselang, pelajaran sejarah dimulai melalui via google meet. Guru sejarah mulai menerangkan tentang Sejarah Indonesia. Betapa tercengangnya aku mendengarkan kisah sejarah yang diceritakan guruku. “Ah, berat sekali perjuangan para pahlawan. Kita yang hidup di jaman sekarang sangatlah beruntung, karena tak berjuang seberat mereka. Bagaimana tidak? Nyawa menjadi taruhan untuk melepaskan bumi pertiwi dari penjajah yang begitu kejam. Sungguh, sebagai generasi muda, seharusnya kita belajar dengan giat untuk meneruskan perjuangan para pahlawan yang telah berjuang hingga titik penghabisan.” batinku.

Tak terasa, waktu berlalu dengan cepat. Kisah perjuangan penuh kobaran api semangat kemerdekaan telah usai diceritakan. Kini waktu untuk tanya – jawab. Kami mulai bertanya pada guru sejarah tentang hal – hal yang menciptakan rasa penasaran di relung hati. Setelah semua pertanyaan dikumpulkan, guru kami pun menjawab dengan detail secara bergantian.

Waktu berlalu begitu cepat hingga pelajaran sejarah pun berakhir. Sungguh, tak ikhlas rasanya jika harus mengakhiri pelajaran. Hanya sebentar waktu kami untuk bersua, walaupun secara online. Aku segera mematikan dan menutup laptopku. Kemudian, aku mengambil buku harian dan mulai menulis disana.

Gresik, 25 Februari 2021

Hai buku harianku... Apa menurutmu aku sedang bahagia? Ya, aku sedang bahagia. Kau tahu alasannya? Karena aku baru saja bertemu guru dan juga teman – temanku di google meet. Senang sekali rasanya melihat mereka dalam keadaan baik – baik saja. Bersua dan bertukar pendapat, saling bertanya dan menjawab, dan tak lupa juga diceritakan kisah sejarah yang luar biasa hebatnya. Kisah yang tak sepatutnya dilupakan dan harus diceritakan pada generasi muda.

Aku sangat bahagia, tapi rasanya aku tak ingin mengakhiri pelajaran. Kau tahu kenapa? Aku sangat merindukan mereka. Mungkin tak hanya aku yang merindu, rasanya mereka pun sama. Tapi, aku sangat bersyukur, walau raga kami masih memendam rindu, tapi setidaknya jiwa kami telah melepas temu. Ya, jiwa kami telah melepas temu dengan berbagai interaksi saat video conference di google meet. Hem... Aku sangat bersyukur dengan kecanggihan teknologi saat ini. Kami bisa bertemu secara virtual. Setidaknya, kami bisa mengobati rindu yang terpendam dalam jiwa. Itu sudah lebih dari cukup bagiku.

Aku sadar, kami tak mampu bersua untuk saling menjaga. Kau tahu mengapa aku mengatakan untuk saling menjaga? Karena di masa pandemi ini sudah seharusnya bagi kita untuk sadar dan membatasi aktivitas di luar rumah. Tak hanya untuk menjaga diri sendiri, tapi juga untuk menjaga orang – orang sekitar. Logikanya begini, jika terjadi kerumunan atau sering beraktivitas di luar rumah, maka potensi tertular dan menularkan virus semakin tinggi.

Sungguh manis ya... Perjuangan yang hebat. Kami saling menahan rindu untuk saling melindungi dan menjaga. Kisah yang penuh kasih sayang dan mengedepankan keselamatan berbagai pihak. Apa kau tahu alasanku mengatakan penuh kasih sayang? Jika tak penuh kasih sayang, maka ego menjadi yang terdepan dan bisa saja tak saling menjaga, karena rindu yang begitu dalam. Tapi, pada nyantanya, kami berhasil mengesampingkan ego untuk saling menyelamatkan. Sungguh, keadaan ini mengajarkanku tentang kasih sayang dan perjuangan yang begitu tulus dan tak terlupakan.

Terima kasih telah menjadi tempatku berbagi kisah hari ini. Aku menyayangimu...

Ditulis dengan cinta,

Laurentin Carolin Tiara

Aku segera menutup buku harianku dan berbaring di kasur. Aku mulai memejamkan mata dan mengingat berbagai peristiwa yang aku alami, hingga tanpa sadar aku telah terlelap dan terbuai dengan indahnya alam mimpi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post