Navigasi Web
Mengurutkan Paragraf Yang Logis

Mengurutkan Paragraf Yang Logis

Assalammualaikum Wr. Wb. Halo kembali semuanya, Saya Laurensius ingin membuat blog kembali. Yang berjudul mengurutkan paragraf yang logis. Ini saya disuruh oleh guru bahasa Indonesia saya, untuk mengurutkan paragraf yang menurut mu logis untuk dibaca. Dan saya dapat dengan logis saat membcan. Ini juga ada di buku Bahasa Indonesia kelas 9, halaman 136-137.

Tersebutlah kisah, seekor raja burung parkit hidup beserta rakyatnya di sebuah hutan di Aceh. Hidup mereka damai. Kedamain tersebut terganggu karena kehadiran seorang pemburu. Pada suatu hari pemburu tersebut berhasil menaruh perekat di sekitar sangkar-sangkar burung tersebut.

Mereka berusaha melepaskan sayap dan badan dari perekat tersebut. Namun, upaya tersebut gagal. Hampir semuanya panik, kecuali si raja Parkit. Ia berkata, "Saudaraku, tenanglah. Ini adalah perekat yang dibuat oleh pemburu itu datang, berpura-puralah mati. Setelah melepaskan perekat, pemburu itu akan memeriksa kita. Kalau ia mendapatkan kita mati, ia akan membuang kita. Tunggulah sampai hitungan keseratus, sebelum kita bersama-sama terbang kembali."

Keesokan harinya, datanglah pemburu tersebut. Setelah melepaskan perekatnya, ia mengambil hasil tangkapannya. Betapa ia kecewa setelah mengetahui burung-burung tersebut sudah tidak bergerak, disangkanya sudah mati. Namun, pemburu tersebut jatuh terpleset sehingga membuat burung-burung yang ada di tanah terkejut dan terbang. Hanya raja Parkit yang belum terlepas dari perekat. Ia pun ditangkap.

Raja Parkit meminta pada pemburu itu untuk tidak dibunuh. Sebagai imbalannya, ia akan selalu menghibur si pemburu. Hampir tiap hari ia bernyanyi dengan merdunya. Kabar kemerduan suara burung itu terdengar sampai ke telinga sangat Raja. Raja menginginkan burung Parkit tersebut. Kemudian, sang Raja menukar burung itu dengan harta-harta yang sangat banyak. Di istana sang Raja, burung Parkit ditaruh di dalam sebuah sangkar emas. Setiap hari tersedia makanan yang enak-enak.

Namun, burung Parkit tidak bahagia. Ia selalu ingat hutan Aceh tempat tinggalnya. Pada suatu hari ia berpura-pura mati. Sang Raja sangat sedih dan memperintahkan penguburannya dengan upacara kebesaran. Ketika persiapan berlangsung, burung itu diletakkan di luar sangkar. Saat itu ia gunakan untuk terbang mencari kebebasannya. Ia terbang menuju hutan kediamannya. Dimana rakyat burung Parkit setia menunggu kedatangannya.

Oke itu saja yang bisa saya tuliskan saat mengurutkan paragraf yang logis. Terimaksih semua yang mau membaca blog yang saya buat ini. Terimakasih semuanya.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Jumat, 09 Febuari 2024

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post