Ammarista Dzakiyya Ats-tsaniah

KONNICHIWA!! Watashi no namaeha Kiyya/Amma desu. Indoneshiajin desu. Hobiku membaca, menulis, dan menggambar. Aku paling suka membaca novel--khususnya kar...

Selengkapnya
Navigasi Web

Bwuusshh!!!

Judul yang aneh, ya? Yah, karena ini adalah kisah nyata yang kualami di sekolah, dan cukup unik untuk kujadikan bahan artikel.

Saat itu, hari Rabu tanggal 14 Agustus. Pelajaran terakhir, yaitu P5 alias Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Proyek kami adalah membuat jamu tradisional. Kelompokku mendapat bagian jamu Kunir Asem. Sebenarnya, pembagian kelompok ini sudah mulai dari dua minggu yang lalu, tapi Rabu kemarin kami baru mulai bereksperimen, mencoba resep yang sudah didapat.

Kelompokku terdiri dari 5 anak, dan pada 'kejadian' itu, kami duduk di lantai kelas, menyiapkan dan menimbang bahan-bahan yang akan digunakan. Kelompok sebelah, yang bersangkutan dengan kejadian mengejutkan ini, berkumpul dekat dengan kelompok kami.

Awalnya masih aman-aman saja, kami mencoba menyalakan kompor, dan kelompok sebelah juga menyalakan kompor menggunakan PEMANTIK, karena katanya harus pakai pemantik.

Dan ketika kelompokku masih berdiskusi tentang jumlah bahan yang digunakan, tiba-tiba saja, datang suara, "BWUUSHH!!" disertai cahaya oranye yang menyala tepat di belakangku. Refleks aku menoleh dong, karena penasaran. Dan ternyata, sudah ada kebakaran kecil di belakangku.

Kejadian ini terjadi begitu cepat. Aku langsung melompat ketakutan, karena ada kertas atau tisu atau apalah yang ikut terbakar. Dalam hati aku berkata, "Aduuh, untung lantainya nggak dipasangin karpet, kalau iya, gimana lah nasib ini kelas." Yaaa karena sebenarnya semua kelas di sini seharusnya dipasangi karpet, tapi entah kenapa kali ini tidak semua kelas dipasangi karpet.

Langsung saja terjadi kehebohan kecil di kelas kami. Pak Iip, guru P5 kami, langsung bertindak, mematikan kompor yang masih dalam kondisi menyala, sepertinya? Anak laki-laki berusaha memadamkan api yang membakar tisu-tisu. Dan BODOHNYA, ada laptop yang sangat dekat dengan kumpulan api-api kecil itu, justru tidak segera diamankan! Akhirnya, laptop milik temanku, yang ternyata digunakan untuk merekam sebagai bahan data, mungkin? Entahlah.

Setelah kulihat video 'menakjubkan' itu, lumayan ngakak sih, sebenarnya. Karena benar-benar se'menyala' ituu. Tapi, yaa, akhirnya Pak Iip menyuruh kita untuk menyalakan api di luar kelas saja.

Menyala abangkuuh! Meledaak! Boombayah! Api, api!

Yaa, itulah kata-kata yang terbecus di pikiranku.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post