Navigasi Web
Over (part1)
https://pin.it/4kZKNxdAy

Over (part1)

"Aaaaaa!!!" Gadis itu langsung berteriak ketika merasa rambutnya yang tertutup jilbab itu basah terkena air kotor berwarna keruh, kerudung biru muda yang ia pakai juga terlihat sangat kotor setelah terkena air comberan tadi.

"Ahahahahahahhaha!!!" Gelak ketawa dari lima orang gadis di sekitarnya, membuat dirinya takut dan merasa tertekan, seketika kepalanya terasa pusing, pandangan nya mulai kabur, ia mulai lemas, dan merasakan tubuhnya di tendang oleh beberapa orang, setelah itu ia bahkan tak bisa merasakan tubuhnya sendiri, dan kehilangan kesadarannya.

*****

Pelan pelan, gadis cantik itu membuka kedua matanya, memang masih buram, namun ia bisa mengasumsikan bahwa sekarang ia sedang berada kamar UKS yang ada di sekolahnya, ia mengedip-ngedipkan matanya mencobanya memperjelas penglihatannya.

"Aisha, jangan banyak gerak dulu!, ini minum dulu," ucap Miwa, gadis cantik yang sedang bertugas menjaga UKS, sekaligus sahabat baik Aisha, yang menjadi korban bullying tadi siang.

Miwa meletakkan gelas yang berisi air minum itu di meja, di sebelah kasur yang sadari tadi di buat istirahat oleh Aisha, namun gadis cantik itu tidak memberikan tanda tanda bahwa ia akan meminum air itu, membuat Miwa sempat cemas karena Aisha belum merespon kalimatnya.

"Miwa...kakiku mati rasa, ada apa ini?" keluh Aisha, ia seketika panik ketika merasakan kakinya yang tidak bisa ia gerakkan, ia ingat tadi pagi masih bisa di gerakkan dengan normal, namun sekarang ia bahkan tidak bisa menggerakkannya.

Mendengar keluhan dari Aisha, Miwa mengerutkan keningnya, bingung dengan apa yang terjadi, ia menyibakkan selimut yang menutupi kaki Aisha, dan tidak terlihat ada cedera sedikitpun di sana, ia kebingungan namun juga khawatir melihat Aisha yang sudah gelisah dan hampir menangis.

Miwa memijat-mijat kaki Aisha berharap ada respon darinya, ia menanyakan apakah pijatannya bisa di rasakan oleh Aisha, namun Aisha hanya menggeleng gelengkan kepalanya sembari menutupi wajahnya yang sudah merah karena menangis.

Melihat respon dari Aisha, Miwa cepat cepat berlari keluar UKS mencari guru yang bertugas menjaga UKS, beberapa lama ia mencari, akhirnya ia bisa menemukan guru itu di salah satu ruang kelas yang sedang jamkos.

"Bu Ida, tolong ikut saya, Aisha sudah sadar, tapi katanya dia tidak bisa merasakan kakinya Bu," ucap Miwa, dengan nafas tak beraturan akibat berlari lari mencari Bu Ida.

Mendengar kabar dari Miwa, Bu Ida langsung mengajak Miwa ke UKS untuk mengecek kondisi Aisha, terlihat raut mukanya sangat gelisah memikirkan nasib Aisha.

*****

Dikarenakan UKS tidak memiliki peralatan medis yang memadai, Aisha di bawa ke rumah sakit terdekat dari sekolah, gadis itu langsung di periksa oleh dokter.

Setelah pemeriksaan, dokter membuat muka sedih yang membuat mereka bingung, apalagi Aisha yang tengah sakit itu.

"Nak...kamu di bully ya?, saya sangat prihatin dengan apa yang menimpamu," ucap dokter itu, ia belum menjelaskan sebenarnya Aisha ini sakit apa, tak mau berlama-lama Aisha langsung menanyakan tentang kondisi kaki nya pada sang dokter, yang membuat dokter itu tambah sedih dan prihatin.

"Nak, kakimu mungkin tidak akan bisa di gerakkan selama beberapa waktu," perkataan dokter membuat wajah Aisha langsung pucat pasi, tanpa di lanjutkan pun ia sudah tau apa yang terjadi pada dirinya, ia tidak bisa membendung air matanya lagi, tangisan Aisha sangat kencang memenuhi ruangan, tangisan itu seolah luapan dari kemarahannya, mengapa ia harus di bully, dan apa alasannya, banyak sekali pertanyaan yang memenuhi kepalanya, lagi lagi ia merasakan sakit yang luar biasa pada kepalanya sebelum kemudian ia pingsan.

"Aisha, Aisha!" Miwa yang khawatir pada sahabatnya mencoba membangunkannya ia juga beberapa kali menggoyangkan tubuh Aisha berharap ia sadar, namun itu tidak membuahkan hasil yang baik.

Karena banyak sekali kejadian yang menimpa Aisha di sekolah, Bu Ida memutuskan untuk rawat inap saja di RS, apalagi dengan kondisi Aisha sekarang ia pasti juga tidak akan mau sekolah.

*****

Tak lama setelah kejadian yang menimpa Aisha, pagi ini sekolah mengadakan apel pagi, di saat amanat pembina, ia menyampaikan apa yang menimpa Aisha, dan mengancam pada seluruh pembully akan di hukum oleh sekolah.

Amanat itu membuat sebagian besar murid terkejut dan perihatin pada Aisha, namun lima orang gadis yang terlihat kemarin siang memasang wajah khawatir dan ketakutan.

*****

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post