Anin ialah seorang siswa kelas XI, waktu terasa singkat bagi Anin, tidak terasa hari ini sudah pembagian rapor semester ganjil. Saat nama Anin dipanggil dia merasa cemas, takut dengan hasil yang diperolehnya. 

     Setelah Anin mengambil buku rapornya ia dengan segera melihat isi buku tersebut, ia merasa kecewa dengan nilai-nilai yang tertera di buku tersebut. Ibu Anin yang melihat perubahan wajah Anin sedih, ia segera menghampiri anak bungsunya.

      "Ibu, maaf. Anin belum bisa memberikan nilai yang sempurna semester ini, Anin akan belajar lebih giat lagi semester besok." Ucap Anin.

Ibu Anin yang mendengarkan ucapan anaknya itu, tangannya bergerak mengelus kepala Anin sambil tersenyum.

      "Makasih ya nin, kamu sudah berusaha belajar di semester ini, kamu selalu berjuang untuk mendapatkan nilai yang bagus. Tidak apa ini belum akhir dari perjuangan kamu Anin, ibu bangga sama kamu nak." Ucap ibu Anin.

     Mendengar kata-kata itu, Anin merasa sedikit bersemangat untuk belajar di semester berikutnya. Saat Anin berada diruang keluarga bersama ibunya, Anin sedang memijat kaki ibunya, itu sudah kebiasaan Anin memijat kaki ibunya saat sore hari. Saat sudah selesai Anin beranjak dari duduknya menuju dapur, ia membawa kue yang di beli diam-diam tanpa sepengetahuan ibunya. Ia segera menuju ke ruang keluarga untuk memberi kejutan kepada ibunya. 

      "Selamat hari ibu!" Teriak Anin.

Ibu Anin kaget dengan Anin yang sedang membawa kue yang bertuliskan selamat hari ibu, ibu Anin merasa sangat terharu dan bahagia.

      "Terimakasih nak." Ucap ibu Anin dan segera memeluk anak bungsu nya itu. 

      "Ibu maaf ya, Anin cuma bisa beri ibu ini." Kata Anin.

      "Tidak apa-apa nak, tidak usah membelikan kado yang banyak, cukup Anin patuh dengan nasihat ibu, itu sudah cukup untuk ibu." Ucap Ibu Anin.

      Percakapan mereka yang diselimuti pelukan hangat yang membuat suasana menjadi nyaman, dan bagi Anin itu adalah kesan terindah bersama ibu.