SI KOMOH SANG ANNA RATNAM
Hah? Si Komo disate?
Eits, sebentar! Ini bukan Si Komo yang ada di lagu “Si Komo Lewat Tol” yang sering dinyanyikan oleh Kak Seto.
Macet lagi macet lagi, gara gara si Komo lewat …
Anak 90-an pasti tahu lagu ini. Walaupun saya bukan anak 90-an, saya juga tahu lagu ini, loh! Jadi sate komoh di sini bukan Si Komo yang suka bikin macet, ya. Penasaran? Yuk kita bahas bersama.
Sate komoh adalah sate khas Pasuruan. Salah satu kuliner unik dan popular di kota kecil ini. Memangnya apa yang membedakan sate komoh dengan sate-sate lainnya? Nah, yang menjadikan sate komoh ini berbeda dan unik dari sate-sate lain adalah ukuran dari potongan daging sapi yang digunakan sangat besar. Berbeda dengan sate lainnya yang hanya sebesar ukuran jari, sate komoh ini hampir sebesar kepalan tangan. Selain itu, sate komoh ini juga tidak dihidangkan dengan saus kacang seperti sate-sate lainnya.
Karena potongan dagingnya yang besar dan tebal, teknik pembakaran sate komoh pun tidak sembarangan dilakukan dan berbeda dengan sate biasanya. Untuk mendapatkan daging yang empuk dan tidak keras, pengolahan sate komoh harus melalui tiga tahap.
Tahap pertama menumis semua bumbu-bumbu yang sudah dihaluskan dan memasukkan potongan daging sapi yang nantinya akan dijadikan sate komoh. Daging dimasak sampai benar-benar empuk.
Tahap kedua daging yang sudah empuk dengan bumbu yang meresap diberi bumbu pelengkap. Kemudian ditusuk dengan tusuk sate. Setiap tusuk sate berisi tiga potongan daging. Tahap terakhir, sate dibakar sebentar agar hangat dan menguatkan rasa dari sate komoh ini hingga siap disajikan. Di warung yang saya kunjungi, saya bisa melihat dengan mata kepala saya sendiri bagaimana proses pengolahan sate komoh yang super ini.

Untuk rasanya jangan diragukan lagi. Saat pertama kali dihidangkan, aroma khas Indonesia menyerbak di segala sudut gerai ini. Rasanya khas Indonesia karena sate komoh ini menggunakan banyak sekali bumbu. Memiliki rasa yang kuat karena rempah-rempah yang meresap ke dalam setiap potongan daging sate komoh. Kalian tidak perlu ragu dengan daging ukuran besar ini, karena dagingnya benar-benar empuk dan mudah untuk dinikmati. Empuknya sate komoh yang kaya rempah, biasanya dihidangkan dengan sepiring nasi, serondeng, tempe, sambal, dan sayur. Atau di sini biasa disebut Nasi Sambelan Sate Komoh. Selain itu, kalian juga bisa menikmati empuknya daging sate komo dengan semangkok rawon, loh! Paduan sate komoh dengan nasi rawon sangat memanjakan lidah kalian. Dijamin, deh!
Ini membuat saya sadar betapa kayanya negeri ini. Rempah-rempah yang melimpah sehingga kita bisa menikmati berbagai macam makanan khas dengan rasa yang unik dan berbeda-beda di setiap daerah. Saya bersyukur bisa menikmati kuliner yang unik-unik dengan berbagai rasa dari rempah-rempah.
Tidak hanya memesan makanan, saya juga memesan minuman yang gak kalah unik dan menarik. Yaitu Limun Linggarjati. Limun Linggarjati ini adalah minuman bersoda khas Jawa Timur. Yang menjadi ciri khas minuman ini adalah kemasannya yang berbentuk botol kaca yang khas. Limun Linggarjati dikenal memiliki enam varian rasa. Saya memesan yang varian Temulawak dan Coffee cola karena saya penasaran bagaimana sih rasa temulawak bersoda. Ternyata segar dan pas sekali rasanya. Setelah kenyang menyantap nasi sambelan sate komoh, memang cocok minum Limun Linggarjati ini. Sodanya tidak menghilangkan rasa temulawak yang khas.
Seketika saya bangga, ternyata Indonesia juga punya minuman bersoda yang tidak kalah enak dan segar dari negara lain. Limun Linggarjati ini masih mudah ditemukan di Pasuruan loh. Bahkan, biasanya di gerai bakso pinggir jalan juga ada yang masih menjual minuman unik ini.

Nah, dimana lagi kalian bisa menikmati sate super dan segarnya Limun Linggarjati ini, kalau bukan di Pasuruan. Kalau kalian berkunjung ke Pasuruan, tidak perlu khawatir karena banyak gerai rawon di pinggir jalan yang biasanya menyediakan sate komoh sebagai lauk. Mau makan dengan nasi sambelan pun juga bisa dan tidak kalah nikmat. Salah satunya tempat yang saya kunjungi saat ini, Depot Rawon Sederhana yang berada di Jl. WR Supartman No.16, Kec. Bugul Kidul Kota Pasuruan. Depot Rawon Sederhana ini merupakan salah satu depot rawon tertua di Pasuruan. Sepiring nasi sambelan sate komoh dapat dinikmati dengan harga Rp 30.000. Sangat worth it untuk dicoba.
Tidak bisa disangkal Si Komoh yang satu ini memang Sang Anna Ratnam yang dalam bahasa sansekerta artinya permata makanan. Nah, jadi bagaimana? Apa kalian tertarik untuk mencoba sate komoh? Silahkan berkunjung ke kota Pasuruan!
PROFIL PENULIS

Halo sobat kuliner! Perkenalkan nama saya Kesya Kireina Hidayat yang menumpang lahir di Jakarta pada 04 April 2004. Saat ini tengah menempuh pendidikan di bangku kelas 2 SMA Negeri 1 Kejayan, Kabupaten Pasuruan. Semoga tulisan saya dapat bermanfaat bagi sobat kuliner! Jika ingin lebih mengenal saya bisa menghubungi email saya di [email protected], terimakasih!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ku pernah coba, Kak Bikin pingin ke sana lagi. Maknyus tiada duanya.
Jadi penasaran pengen nyobain kak..apalagi liat minumannya yg segar