Judul : Ingat Pesan Ibu

Penulis : Keisya Widya Karera

Kategori : Cerpen

Kelas : 7A

Sekolah : SMPN 1 Dawe

Halo .. Perkenalkan namaku Keisya Widya Karera. Aku seorang pelajar di SMP 1 Dawe Kabupaten Kudus. Dan, aku akan menulis Cerpen yang berjudul "Ingat Pesan Ibu".

Penasaran kan dengan isi ceritanya? Baca selengkapnya ya..

Pada Minggu yang cerah, aku dan adikku membuat rencana untuk menikmati liburan sekolah bersama. Namun, seperti biasa saat liburan sekolah banyak pula pekerjaan yang harus aku selesaikan. Dari membantu ibu menyapu, mengepel, sampai mencuci baju. Tapi, dengan senang hati, aku dan adikku bergotong royong untuk menyelesaikan pekerjaan itu.

Setelah selesai membantu pekerjaan ibu, aku dan adikku melanjutkan rencana untuk bermain bersama di lapangan dekat rumah. Tak lupa, aku pun membawa bekal roti dan minuman. Disana, aku bermain permainan tradisional. Seperti lompat tali dan congklak. Yang sekarang, sudah sedikit terlupakan. Di tengah asiknya aku bermain, tak lama kemudian, datanglah seorang kakek tua yang menghampiriku. Dengan memakai baju hitam, memakai caping, beralaskan sandal jepit, serta membawa tongkat dan juga tas hitam yang tersampir di bahunya.

Beliau berkata kepadaku :"Nak..Berilah kakek sedekah"

Saat itu, aku berfikir sejenak. "Mungkin, kakek itu sedang kelaparan". Dengan spontan, aku menawarkan roti dan minuman. Bekal yang aku bawa dari rumah untuk sanag kakek.

Aku :" Ini kek, ada roti dan minuman untuk kakek"

Tapi sang kakek justru menolaknya. Dan dia berkata :" Tidak nak, kakek minta sedekah uang saja"

"Haaa ??" aku pun terkejut mendengarnya. Jujur saja sebenarnya saat itu aku sedikit jengkel pada sang kakek. Karena menolak pemberian roti dan minuman dariku. Padahal disakuku saat itu hanya ada uang empat ribu rupiah. Itu pun uang jajan untuk aku dan adikku.

Saat itu pula, aku ingat pesan ibu. Bahwa ibu selalu mengajariku dan berpesan kepadaku untuk peduli dengan sesama.

Lalu aku pun berfikir lagi... "Mungkin kakek ini kehabisan uang dan beliau meminta sedekah uang untuk bekal nanti dijalan. Dan dengan mengingat pesan ibu,pada saat itu juga aku mengambil uangku dari saku. Lalu ku berikan kepada sang kakek.

Saat kakek menerima uang pemberianku, aku melihat betapa girangnya sang kakek.

Dan sang kakek pun berucap syukur:"Alahmdulillah, terimakasih nak.. Semoga Allah membalas kebaikanmu"

Lalu , sang kakek pun menlanjutkan perjalanannya.

Hari mulai gelap, aku dan adikku memutuskan untuk kembali ke rumah. Sesampainya dirumah, aku pun langsung mandi. Lalu, menghampiri ibu yang sedang masak di dapur untuk persiapan makan malam. Tak lama kemudian, ayah pun pulang dari tempat kerjanya.

Malam pun tiba, saatnya kita makan malam dan berkumpul bersama di meja makan, sambil bercanda bersama. Tak lupa, aku dan adikku menceritakan kejadian tadi siang kepada ayah dan ibu.

Ibu pun tersenyum tipis mendengarnya sambil mengatakan :" Ibu bangga pada kalian nak, karena kalian sudah menjalankan pesan ibu. Teruslah berbuat baik ya.. Sesungguhnya semua kebaikan yang telah kita perbuat, Surga adalah balasannya."

Ayah pun berdiri dari tempat duduknya. Lalu, memeluk ku dan juga adikku. Ayah juga mengatakan bahwa :" Ayah bangga kepadamu nak, teruslah ingat pesan ibu mu ya .. "

Pesan moral yang dapat kita ambil dari cerita ini adalah kita harus saling peduli dengan sesama.

Outline:

1. Membantu ibu

2. Bermain bersama di lapangan

3. Datanglah seorang kakek tua

4. Aku memberi sedekah kepada kakek itu

5. Menceritakan kejadian tadi siang kepada keluarga

6. Ibu dan ayah menyampaikan pesan

7. Tamat