Keisha Farras Sakhi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Virus Yang Mengispirasi

Virus Yang Mengispirasi

Waktu ditanya tentang impianku. Aku menjadi bingung, dan bertanya kepada diriku. Apa impianku? Mengapa harus mempunyai impian?. 

 

     Setelah dijelaskan, ternyata impian itu sangat penting bagi masa depanku. Impian adalah harapan setiap orang yang sebelumnya tidak nyata menjadi nyata. Ibaratkan sebuah nyawa, demi berhasil meraihnya mereka akan berusaha melakukan segala usaha dan upaya. 

 

     Namaku Keisha, aku adalah anak pertama dari dua bersaudara. Saat awal mengenal kata impian aku mencoba menemukan apa impianku. Selagi berpikir, mata ini tertuju kepada polisi  yang mengendarai mobil yang bertuliskan polisi. Ia melintas didepan kompleks rumahku, lalu suara hatiku berbicara "aku ingin menjadi seperti dia,mengendarai mobil polisi yang bagus itu". Semenjak itu aku selalu berkhayal menjadi seperti dia. 

 

     Tidak lama berkhayal, khayalan itu pun musnah saat melihat sebuah roket di langit yang menembus awan putih dan indah itu. Aku tertarik kepada roket itu, bertanya kepada ibu ku " Bu itu apa? " ibu ku menjawab " itu roket nak" lalu aku kembali bertanya " roket itu apa bu? " ibu ku kembali menjawab " roket itu yang digunakan untuk kendaraan ruang angkasa, dan melakukan penjelajahan ke planet lain". Setelah mendengar penjelasan tersebut, sebuah kalimat terucap dari lisanku "wah keren".

 

     Hampir 5 tahun, aku berangan angan ingin menjadi seorang astronot. Sampai di masa virus Covid 19 menyerang pada tahun 2020, dimana saat awal kelas 5 sekolah dasar di haruskan belajar dirumah, pemerintah menghimbaukan untuk libur selama dua minggu dengan tujuan untuk menghindari penyebaran Covid 19. Namun saat akhir minggu kedua, libur itu diperpanjang. Yang awalnya penuh dengan kegembiraan, pada akhirnya hanya menimbulkan kesedihan. 

 

     Selama libur berlangsung, di rumah,aku hanya menonton televisi, belajar, daring, dan lain-lain. Saat menonton televisi, aku melihat penduduk kota lain banyak yang terpapar virus Covid 19, sampai-sampai ada yang tutup usia. Virus Covid 19 ini sangat ganas,  dan banyak memakan korban khususnya anak anak dan lansia.

 

     Nakes atau biasa disebut sebagai tenaga kesehatan,bekerja keras untuk mengatasinya. Tetapi tetap saja ada yang melanggar peraturan, al hasil virus Covid 19 ini semakin menyebar. Sedangkan cara tenaga kesehatan mengobatinya harus memakai pakaian pelindung yang disebut APD atau Hazmat, agar tidak terpapar virus yang ditularkan oleh pasien tersebut. Saat memakai pakaian ini, mereka rela menahan lapar dan haus,rela panas panasan,rela mengorbankan nyawanya,demi menyelamatkan saudara saudari kita diluar sana yang terpapar virus Covid 19. Ibarat sebuah perisai yang menjadi pertahanan dan perlindungan bagi kita. 

 

     Sungguh besar jasanya, wajib kita berterima kasih kepadanya. Bukan film bukan legenda tetapi kisah nyata yang menyakitkan. Tidak peduli seberapa besar gaji yang ia miliki, kesehatan tetap nomor 1. Disini lah impianku kembali berubah. Menjadi seorang dokter, karena ingin membantu mengobati saudara saudari kita dari sakit yang dideritanya. 

 

     Hari hariku mulai berlalu. Dan virus Covid 19 pun sudah hilang, hatiku senang dan gembira, bisa pergi keluar rumah setelah dua tahun lebih dirumah saja. Aku pergi ke sebuah tempat yang sangat indah, saat di dalam perjalanan aku berpikir " Mengapa aku ingin menjadi semuanya?, Apakah aku bisa untuk meraih semua impianku? ". Menjelang malam, aku melihat senja, yaitu keadaan seluruh matahari yang telah hilang dari cakrawala. Warnanya membuatku tertarik kepadanya. Lisan ini berbicara kepada senja " di dalam dekapanmu, diriku mengharapkan sebuah asa, yang dapat membuat semesta yang fana menjadi semesta yang penuh warna ". Senja mungkin tidak akan pernah bisa diraih, tetapi senja pantas untuk diraih. Ibaratkan sebuah impian, tidak ada yang tidak mungkin selagi dia ada niat, berdoa dan bekerja keras, InsyaAllah Impian itu dapat diraihnya. " Matahari yang terbenam adalah bukti bahwa akhir juga bisa indah ". Tulis Beau Taplin. 

 

     Kesimpulan yang bisa didapat adalah: 

" Jangan lah kamu mudah berputus asa, karena seseorang tidak akan pernah tahu apa yang menantinya di masa depan ".

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post