Tak Mengenalnya, Maka Tak Jadi Sebuah Karya
Halo teman-teman semua. Setiap 8 September diperingati sebagai Hari Aksara Internasional (Hari Aksara Internasional). Apakah kalian suka menulis? Apa yang kalian tulis? Apakah menulis itu sulit atau menyenangkan? Menurut beberapa orang, menulis itu membuat dirinya tenang, menyenangkan, dan damai . Namun, tidak semua karya dapat bagus dengan sendirinya. Di balik hasil yang indah, pasti ada sebuah kerja keras darinya agar menjadi karya yang indah. Mungkin itulah sebuah kalimat yang dapat mengungkapkan gambaran dari kerja keras seseorang melebihi pencapaian yang begitu bagus. Di saat kita menulis, kita pasti menemukan kesulitan baik dalam topik maupun tata kebahasaan. Menurut kalian apakah sebuah karya bisa indah tanpa melalui proses?
Aku pun begitu, karena semua yang indah pasti melalui sebuah proses yang panjang dan penuh kerja keras. Ketika aku berumur 4 tahun, sudah pandai dalam bercerita. Namun, pada saat itu ceritaku selalu sama alurnya. Perbedaannya adalah tambahan kata- kata yang konyol sekali. Pada usia anak-anak seperti itu, mereka masih dalam proses belajar. Dahulu, ibuku selalu membelikan sebuah buku cerita atau dongeng. Aku selalu membacanya hingga menghafal semua isi cerita. Tidak sampai di situ, aku juga bercita-cita ingin menjadi penulis. Tentu saja ingin memiliki buku dongeng. Aku berdoa semoga cita-citaku dapat terwujud. Semangat untuk mempelajari sebuah hal baru mulai tumbuh pada diriku. Aku memulainya dari belajar menulis, membaca, dan lainnya demi dapat mewujudkan cita-citaku ini. Sempat kuberpikir bahwa cita-cita ini tidak akan terwujud. Namun, aku akan selalu berjuang untuk menggapainya.
Pada saat duduk di bangku sekolah dasar, aku selalu mempelajari cara membuat sebuah cerita. Hingga pada akhirnya, ketika pelajaran Bahasa Indonesia ada tugas menulis sebuah cerpen. Aku pun begitu senangnya hingga hampir saja menabrak temanku yang lewat pada waktu itu. Tugas itu kukerjakan dengan penuh semangat yang berkobar-kobar dalam hati. Kupelajari bagaimana cara menulis sebuah cerpen, bertanya kepada ibu guru dan kedua orang tuaku. Mereka dengan lapang dada membantuku menulis sebuah cerpen. Aku mengumpulkan tugas itu sangat awal karena mengerjakannya penuh semangatnya aku mengerjakan. Kuhabiskan beberapa waktu untuk menulisnya. Terkadang, masih ada kesalahan tata bahasa. Sebab lain diantaranya, kantuk yang selalu membuntuti, pikiran yang tersumbat, dan tidak mengalirnya ide. Sebuah kerja keras yang sangat memakan waktu. Kesulitan-kesulitan itu selalu menerjang. Namun, kulalui dengan harapan akan terlahir sebuah karya yang mengesankan. Ternyata, hasilnya tidak seperti yang diharapkan, aku tetap berjuang agar sebuah rangkaian huruf dapat menjadi sebuah tulisan.
Ketika aku lulus dari bangku SD dan naik satu tingka untuk melanjutkan pendidikan. Kini, di bangku sekolah menengah pertama aku tetap mengasah kemampuan menulisku ini. Awalnya, aku merasa tidak terlalu tertarik lagi dengan menulis. Hal ini karena aku terpilih menjadi siswa cerdas istimewa atau siswi kelas percepatan. Menurutku, tidak akan ada waktu untuk menulis sebuah cerita atau lainnya, dan mungkin aku hanya selalu belajar hingga lulus dengan lega sekali. Namun, kenyataannya tidak sesuai dengan ekspektasiku itu. Malah kenyataannya, meskipun aku siswi dari kelas percepatan, aku juga bisa mewujudkan cita-citaku. Aku bisa bereksplorasi dengan dunia fiksi, pantun, dan puisi. Rangkaian Huruf yang mewarnai kertas putih ini pun sudah banyak. Namun, menurutku tak menarik.
Awalnya aku mengikuti lomba menulis tentang hari Guru Nasional. Ketika itu, aku tidak menang dan aku sempat putus asa tidak ingin menulis lagi. Kucoba lagi pada lomba menulis mengenai Hari Ibu, tetapi aku lupa mengirimkannya. Sungguh sayang sekali aku melewatkan kesempatan itu, aku sudah putus asa dan tidak ingin menulis lagi. Aku beranggapan bahwa tidak memiliki potensi apa pun dalam hal menulis. Akan tetapi, ibu Guru Bahasa Indonesia, Bu Yuyun tetap menyemangatiku agar tidak putus asa lagi walaupun tak menang beberapa kali. Namun, ketika jiwaku sudah bersemangat untuk menulis, badai pun mengujiku kembali. Pada waktu itu aku terpilih menjadi perwakilan sekolah sebagai peserta lomba ajang Olimpiade. Hal itu membuatku tidak membuat karya lagi. Aku hampir saja ingin menangis ketika melihat teman-temanku memenangkannya. Namun, Bu Yuyun tetap menyemangatiku agar mengikuti lomba di bulan selanjutnya.
Aku pun tak mau kalah dengan teman-temanku. Aku memulai menulisnya dengan serius dan berharap semoga karya ini benar-benar bagus. Setelah hari pengumuman juara pun tiba, aku sangat gugup setelah pulang sekolah. Kuberanikan diriku membaca pengumuman dan ternyata namaku tertera sebagai juara. Aku pun bersyukur kepada Allah yang telah mengabulkan doaku. Orang tuaku bersyukur sekali, setelah aku yang mengeluh selalu kalah dalam lomba menulis. Kini, aku akan tetap menulis walaupun badai yang selalu datang kepadaku. Aku akan menghadapinya. Aku sekarang menjadi salah satu duta literasi sekolahku.
Teman-teman jangan berputus asa, kalah dan menang itu adalah hal biasa. Sebuah karya yang mengesankan pasti selalu melalui proses yang begitu panjang. Terima kasih sudah membaca ya! Selamat Hari Aksara Internasional!
Biodata Penulis
Kenal nih. Kayla Novia Oktavian biasanya dipanggil Kayla. Anda bisa memanggil Kayla. Kayla lahir di Malang, Jawa Timur. Tepatnya pada tanggal 04 Oktober 2008. Saat ini ia sedang menempuh pendidikannya di MTsN 2 Jember. Kayla saat ini duduk di bangku kelas 9. Untuk lebih dekat, Anda bisa menghubungi surel [email protected]. Sekali lagi terima kasih sudah membaca ya!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar