WITHOUT EDUCATION, WE ARE NOTHING
WITHOUT EDUCATION, WE ARE NOTHING
Without education, we are nothing ...
Without education, we are nothing ...
Those words keep walking in my mind. Setelah aku melihatnya di fyp Tiktok, kerap kali kata-kata itu terlintas dalam pikiranku. Kini aku sedang berada di kasur, merebahkan badan, meletakkan kepala di atas tumpukan dua bantal, serta guling yang kupeluk dengan tangan kiri dan handphone di tangan kanan. Kini, aku sedang menonton video tiktok yang terlintas di for your page – atau fyp.
Aku merasakan kenyamanan, bahkan tak segan-segan aku menghabiskan banyak waktu ku di kasur dan bermain handphone. Ah, nyaman sekali. Namun, kembali lagi kata-kata tersebut terlintas di kepala. Aku menggaruk – garuk kepalaku, berakhir dengan mematikan handphoneku dan bangkit dari kasur.
“Ah, kenapa sih! Kenapa gak bisa diem! Aku tu pengen tiduraann! Stop deh itu kata-kata muter di kepalaaa!”gerutuku dalam hati.
Kini aku duduk di atas kasur dan melihat sekeliling. Netraku tertuju pada sebuah meja belajar yang beberapa minggu ini tak kusinggahi. Ya, wajarlah ya aku tak belajar karena sedang puasa. Terus saja ku bela diriku, hehe. Aku pun menatap langit-langit kamar.
“Hmm.. belajar gak ya? Lama gak belajar juga sih.”
“Tapii.. mager bangeet gimana nih!”
“Belajar engga belajar engga.”
Jari-jari tanganku seolah menghitung, penentu akankah aku belajar atau tidak. Dan berakhir pada jari ke-sebelas, sebagai penunjuk bahwa aku harus belajar. Aku menepuk dahi ku.
“Ah payah! Kenapa bisa malah kena belajar sih! Ulangin–ulangin deh ngitungnya!” terus saja aku berkata pada diriku sendiri.
Aku pun mengulang untuk menghitung, mencoba untuk menambahkan pengulangan pada jari-jari tanganku. Kena lagi! Jari tanganku terus menunjukkan pada belajar. Baiklah, kubulatkan tekadku untuk mulai belajar.
Aku segera bangkit kasur dan menuju ke meja belajar. Sedikit menutupi hidung dan mengelap meja yang kini telah berdebu. Kemudian, kulanjutkan dengan mengelapnya menggunakan lap dan pembersih meja agar lebih bersih.
Prok prok prok!!
Suara tepukan tanganku pun terdengar. Aku merasa bangga berhasil membersihkan meja belajar yang tak kusinggahi beberapa minggu ini. Aku pun membalikkan badan, kelelahan sedikit akibat membersihkan meja belajar. Karena yang kubersihkan tak hanya meja belajar, tapi juga buku-buku yang ada di dalamnya.
“Kamu gak belajar, kak?”
Tiba-tiba pintu terbuka. Menampilkan bunda dengan ootd kece seusai memasaknya itu ke aku. Aku menggaruk kepala yang tak gatal, kuberi cengingisan sedikit, dan ya! “Bentar bund istirahat, abis ini deh!”
“Gak ada ya! Kamu gak belajar berapa minggu kak?”
“Satu, dua, tiga, emp –” ucapanku terputus saat aku menghitung dengan jari tangan.
“Wah, tembus sebulan bund!” ucapku di akhir.
“Keren kamu begitu?”
“Emang kapan sih anak bunda gak keren?”
“Keran keren, ngejawab mulu kamu ya! Sana belajar gih kak! Kamu tuh ya!”
“Iya iya! Ini aku belajar ini, ini loh bund aku buka bukunya ya, sekarang bunda istirahat.”
“Nah gitu! Udahlah bunda mau istirahat.”
Baiklah, nampaknya aku harus mulai belajar serius. Bunda sudah mengingatkanku dan begitu denganhandphone ku.
Without education, we are nothing ...
Without education, we are nothing ...
And now I know, education is what we need. It’s look like a ticket that will bring us to the wonderful future. We are nothing without education. I realized. So, it’s better for me to get a serious education, to get the best future. Hello future job, I’m coming! I believe I can catch you!
And also Happy National Education Day, All!
- K, xoxo.
Haii! Namaku Kayla Raditya Ramadhani, Kayla for short. Aku lahir di Grobogan pada 07 Oktober 2007. Kini aku adalah seorang siswi yang bersekolah di SMA Negeri 1 Purwodadi. Aku memiliki hobi seperti bermain piano, memanah, membaca buku, merakit lego, dan menulis cerita. And also, I wanna be a doctor in the future. For further information just send it on @/kaylaaradityaa
Thank you!
Alamat email : [email protected]
Nomor whatsapp : 081225612714
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar