Sang Pendidik Cilik
“Lembaran kosong itu jauh lebih rumit dari pada lembaran berisi,” kata Dymitha, anggota Gema angkatan pertama, di hadapan para sang pionir cilik di sekolahnya itu dengan penuh gusar.
Bukankah lembaran kosong itu lebih bersih dan lebih bebas dimanfaatkan menjadi apa pun? Kenapa Dymitha tak menyukainya? Ada apa dengan lembaran kosong yang dihadapi Dymitha itu sehingga membuatnya gusar? Lalu apa yang dilakukan Dymitha di tengah kegusarannya itu?
Ikuti kisah lengkapnya beserta para pionir cilik lain yang tak kalah menariknya di Buku Kumpulan Catatan Harian Sang Pendidik Cilik karya Jundah Fauziyah.
01. Menjadi Pionir
02. Sebuah Nama
03. Wujud Cintaku
04. Bukan Ajang Biasa
05. Sang Pendidik Cilik
06. Tentang Asa Dalam Kata
07. Boomerang Kata
08. Diplomat Cilik
09. ‘Bouroq’ Kata
10. Dia pun Tetanggaku
11. Hujan yang Hangat
12. Ilmuwan Inspiratif
13. Investasi Abadi
14. Gelar Tak Diinginkan
15. Angka Keramat
16. Kasih vs Sayang
17. Mimpi Besar
18. ‘Sekadar’ Julukan
19. Yang Tak Terlupa
20. Ada Apa Dengan Aku?
21. Perjalanan ‘Menjadi’
22. Epilog
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar