Kisah singkat seorang anak perempuan yang bisa dibilang anak tunggal, maupun bungsu.

hai semua, namaku Juan Amir. kalian bisa memanggilku juan atau jeje. 8 april 2008, hari dimana tangisanku memenuhi seisi ruang bersalin. mungkin itu adalah hari terbahagia yang dialami oleh kedua orang tua ku. semenjak aku lahir orang tua ku merawat aku dengan sepenuh hati dan membesarkan aku dengan penuh kasih sayang. sebelumnya, aku mempunyai kakak perempuan bernama farah, tetapi ia tinggal dan menetap di saudi arabia. lebih tepatnya di riyadh. jadi, aku bingung. aku ini anak tunggal, atau anak bungsu?? jika dibilang anak tunggal, aku mempunyai kakak. dibilang anak bungsu, tapi aku tidak tahu bagaimana rasanya memiliki seorang kakak, ataupun menjadi seorang adik. tetapi, meskipun begitu aku tetap akrab dengan kakak ku. orang tua ku mempunyai cara didik yang.. yaa sedikit ketat. bisa terbilang aku memiliki strict parents. mereka sangat susah untuk memberi aku izin ketika aku ingin bermain bersama teman teman ku. bahkan mungkin jika bisa dihitung, dalam sebulan aku hanya diperbolehkan keluar 2 sampai 3 kali. mereka banyak sekali melarangku, hal yang umumnya dilakukan anak seumuran aku. dan itu cukup membuatku frustasi hahaha. tetapi semakin kesini aku semakin sadar bahwa, apa yang mereka larang ternyata ada benarnya. mereka juga tipe orang tua yang alhamdulillah nya tidak memaksakan keinginannya untuk dipenuhi oleh anaknya. orang tua ku tidak pernah memaksa aku untuk sekolah disini, jurusan ini, kuliah disini. mereka menyerahkan semuanya padaku. karna cita cita ku aku yang akan menjalani. mereka akan mendukungku selagi itu benar. aku beruntung bisa mempunyai kedua orang tua seperti mereka. meskipun sangat banyak perseteruan diantara kita, tetapi justru itu membuat kita semakin mengerti satu sama lain. aku sayang mama dan papa