Jihan Firjah Jauhari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Akhirnya...

Bayangan Amira menjelajah ke segala emosi yang pernah ada. Rasa bahagia, terharu dan bangga bercampur aduk di tengkuk hatinya.

Wanita yang telah menginjak usia 78 tahun setelah pidato Ir. Soekarno tersebar itu merenung di atas kursi kayu, di depan jendela terbuka yang membentang ke pantai luas. Angin-angin siang menyejukkan badan kendati cahaya matahari yang menyinari bumi cukup terang waktu itu.

Jari-jarinya membelok ke laci tepat di bawah meja, membukanya perlahan hingga mengekspos beberapa tumpukan kertas dan tiga buah pena. Tangannya lalu meraih salah satu kertas dan pena tersebut, mengistirahatkan pena diantara jari-jemari.

Dan ia mulai menulis…

Akhirnya . . .

17 Agustus, 1945

Tanggal, bulan dan tahun dimana semuanya akan berubah

Aku menerima takdir dengan tangan terbuka

Seperti daun kering yang menghempaskan diri ke tanah

“Sekali merdeka, tetap merdeka”

Pancasila menjadi dasar negara

Garuda agung sebagai lambang Indonesia

Warna merah-putih membentang di angkasa

Suara Bung Karno menggelegar di radio

Mengumumkan kemerdekaan di luar lepas

Kata Soekarno,

“Indonesia telah bebas!’

17 Agustus, 1945.

Tanggal, bulan dan tahun dimana semuanya akan berubah

Kami menerima takdir dengan lapang dada

Indonesia tidak akan lagi dibawah naungan penjajah

Puisi tersebut pendek, benar. Namun, bagi Amira itu merupakan puisi yang paling berharga dalam hidupnya.

Ironi, orang bilang.

Kepalanya bersandar di atas tangannya yang terlipat, menutupkan mata karena lelah tidak tidur semalaman. Tersenyum karena akhirnya mimpinya terkabul, terutama di ulang tahunnya.

Tapak kaki melangkah masuk ke dalam ruangan. Amira tidak bergerak. Seorang pria remaja, berusia sekitar 14 tahun menghampiri neneknya.

Ia berusaha menahan tangisnya saat berucap, “Selamat ulang tahun, nek. Tidur yang tenang, ya.”

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post