Tentu Lelah tapi Tak Boleh Menyerah
Tentu Lelah tapi Tak Boleh Menyerah
Aku adalah seorang pelajar SMA yang duduk di bangku kelas 10. Masih tidak banyak orang yang kukenal. Rata-rata temanku adalah yang satu SMP denganku. Aku tidak banyak tahu tentang mereka, terutama kakak kelas. Selain sebagai pelajar, aku juga memanfaatkan waktuku di berbagai organisasi, karena banyak pengalaman yang bisa aku dapatkan dari sebuah organisasi. Aku mengikuti sebuah organisasi kepanduan di Muhammadiyah. Namanya Hizbul Wathan (HW) yang artinya pembela tanah air. Organisasi ini sama dengan organisasi Pramuka, yang membedakan adalah organisasi ini lebih kepada kepanduan islami dan merupakan suatu organisasi di dalam organisasi besar yaitu Muhammadiyah.
Aku mengenal organisasi HW semenjak duduk di bangku SMP, hingga pada kelas 9, aku bersama empat orang temanku terpilih menjadi anggota Dewan Sugli Daerah (DSD) Kota Batu. Tidak semudah yang dibayangkan. Tidak hanya sekadar masuk, tapi kami diberi sebuah pendidikan dan latihan selama tiga hari dua malam untuk menguji ketahanan fisik dan mental seperti push up, lari mengelilingi lapangan, dan merangkak. Tak hanya itu, tak puas dengan kelelahan yang telah menimpa kami, takdir alam seakan mendukung pendidikan dan latihan ini. Malam hari hujan datang dengan sangat deras, alhasil banyak dari kami tidak tidur karena tenda yang bocor, peralatan yang basah, dan tentu kedinginan. Menjelang dini hari, hujan mereda, temanku yang bernama Risa dan Zahra rela memanjat pohon untuk membenahi tali tenda yang akan segera putus. Dengan bantuan kakak pembina, tenda kami tidak jadi roboh, dan kami bisa tidur dengan sedikit nyenyak. Keesokan harinya pun, uji latihan fisik dan mental masih berlanjut. Malampun kembali mendatangkan prajurit dengan bulir-bulir airnya yang sangat deras. Tentu lelah, tapi tak boleh menyerah, berpengalaman dengan hujan di malam kemarin, kali ini kami tidak ambil pusing tentang datangnya hujan. Kami sudah membungkus segala peralatan, membetulkan tenda supaya anti bocor, dan memastikan semuanya aman terkendali. Kami benar-benar tidur nyenyak, hingga tenda kami dirobohkan oleh kakak pembina, karena tidak bangun-bangun. Padahal rencana malam ini, pukul 00.00 WIB, semua regu berkumpul dan akan berangkat menuju masjid di pusat kota untuk menunaikan sholat shubuh berjamaah disana. Saat upacara penutupan di lapangan masjid, melalui pemilihan secara formatur, aku resmi menjadi ketua DSD Kota Batu. Aku sempat ingin menolak karena tanggung jawab yang berat, namun dorongan kakak pembina dan teman-teman selalu menyemangatiku, dan aku tidak punya alasan untuk menolak.
“Selamat ya”
“Selamat Dik”
“Semangat!”
Ucapan yang diberikan kakak pembina, membuat semangatku semakin membara, dengan jabatan ini aku tak akan menyia-yiakannya. Berbekal tekad dan keyakinan yang kuat aku harus menjadi pemimpin yang hebat.
Saat upacara penutupan selesai, aku segera memberikan kabar kepada orang tuaku di rumah, tentu orang tuaku bangga denganku dan tak henti-hentinya mengucapkan selamat. Ternyata hasil pendidikan dan latihan yang aku jalani selama tiga hari dua malam mampu mengubahku. Mengubahku menjadi pemimpin, yang harus memberikan teladan yang baik. Segala sikap akan selalu menjadi contoh bagi para anggotaku. Aku harus bertabiat baik.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar