"Eh, Kirana," panggil Riana

"Hem?" jawab ku tanpa menoleh dari buku yang sedang ku baca. "Apa nama kota tujuan kita? Penang?" tanya sepupu ku itu. "Perak Ri, Bukan Penang," aku meralat. "Oh, Perak. Eh tapi, apa aja sih tempat wisata di Perak?" Riana kembali bertanya.

"Ada banyak sih. Tapi tujuan utama kita, adalah Gunung Korbu, puncak tertinggi dari Pegunungan Titiwangsa," kata ku menjelaskan. "Gunung lagi? Kamu belum puas ya, setelah bulan lalu berhasil menaklukkan Bromo dan Semeru?" gadis bermata bulat itu bertanya heran sambil mengerutkan dahi. "Bukannya belum puas, tapi kan kan setiap hari kita bisa naik gunung. Lagipula, bukan kamu kamu ya, siapa yang mau mencoba mendaki gunung di luar negeri?" aku bertanya balik, dan Riana hanya cengegesan, kembali ke tempat duduk nya. Beralihlah Rian dengan ocehannya.

***

"Eh, dimana ya rumah teman ku?" Riana bertanya, menggaruk kepala nya yang di tutupi jilbab segitiga. "Kita tanya orang disini saja lah," usul Kinan. Riana menurut, ia berjalan mendekati seorang pria yang warung makan nya sedang sepi

"Permisi Pakcik, Pakcik tahu tak, dimana rumah gadis bernama Fina?" tanya Riana, dalam bahasa Melayu yang fasih. "Oh, tahu tahu. Nanti, korang jalan lurus, lalu bila korang lihat pokok kelapa, pusing kanan. Habis tu, korang jalan lurus lagi, dan bila korang tengok itu rumah warna hijau, itu lah rumah Fina. Anda paham?" tanya pria berwajah khas timur tengah itu.

"Paham. Terima kasih Pakcik. Sampai jumpa," pamit Riana sambil melambaikan tangan. pria itu balas melambaikan tangan nya, lantas melayani seorang pelanggan warung makan nya. Hari ini baru permulaan, petualangan yang sebenar nya baru akan di mulai besok pagi.