Haiiiiii. Ketemu lagi nih sama blog-nya Jasmin. Astaga, ada yang kangen? Woiya ada, astaga, hahaha PeDe-nya keluar.

Hari ini, Author mau update blog nih. Kemarin ada yang kirim pesan ke Author, tertulis;

Author.. kapan update? Aku kangen nih sama blognya, Author. Pengen tahu lagi cerita pengalaman, Author.. cepet update, ya.. aku tunggu :)

Oh astaga, kamu baik banget udah kangen sama blognya tapi tidak sama penulisnya. Eh, canda.. terima kasih, ya.. sudah mau merindukan tulisan acak adulnya Author ini, hiks.. mohon maaf juga baru bisa update hari ini..

Oke, lanjut..

Di judul, tertulis ‘Terima kasih Bayclin’. What this is Bayclin?

Bayclin adalah suatu benda yang begitu membuat Author merasa ilfeel, marah, kesal, benci, bahkan ingin balas dendam sampai ke anak cucunya. Astaga.

Ih, gimana sih Author. Kami nanya beneran, nih!

Oh, maaf.

Bayclin itu semacam pemutih pakaian. Kalau kalian punya baju putih dan terkena noda? Tenang, solusinya adalah Bayclin! (katanya sih :v)

Lalu? Hubungannya dengan judul?

Jadi gini ceritanya..

.

Alhamdulillah, Authornya ini lulus loh. L-U-L-U-S. You know lulus? Lulus adalah singkatan dari LUtutnya muLUS.

Ih, Author!

Iya, maaf..

5 Juni 2021 kemarin, Author alhamdulillah sudah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama dengan lancar dan baik-baik saja. Wih, gilak. Author yang hidupnya yang kayak gini bisa lulus?

Eits, jangan salah sangka. Setelah perjuangan Author mencari kitab suci bersama kera sakti sampai ke Desa Konoha dengan menggunakan pintu ajaib doraemon dan berakhir perang melawan para titan. Author ini lulus loh. Perjuangan Author yang begitu menegangkan seperti kalian bertemu arwah yang menakutkan, alhamdulillah itu semua membuahkan hasil yang bertuliskan: ‘Selamat! Anda LULUS’.

Wih, selamat ya, Thor!

Iya dong, tapi jangan menagih traktiran pada Author. Tau sendiri Authornya ini begitu missqueen. Ini cuman Author loh, bukan Sisca Kohl yang masih trending dengan barang-barang brandednya.

Nah, berhubung dengan itu. Author akan menduduki pendidikan Sekolah Menengah Atas. Wih.. gila-gila. Author sudah membayangkan hal-hal yang akan dilaksanakan ketika SMA deh. Seperti, bisa keluar main bebas, jadwal padat (yang dulunya ketika diajak keluar selalu ‘sok’ bilang sibuk, akhirnya sibuk beneran), atau bahkan tidak lagi dibilang bocil. Uuuuu, pasti menyenangkan kehidupan SMA. Beberapa orang mengatakan, kehidupan SMA adalah kehidupan yang begitu menyenangkan. Astaga, udah begitu berharap deh.

Lanjut..

Sekolahnya mau lanjut di mana, Thor?

Mohon maaf ini sebelumnya. Namun, wajah Author yang cantik mempesona ini sudah di stempel atau di cap sudah murid Darul Huda Mayak selama 6 tahun (1 SMP sampai 3 SMA). Jadi, yeah.. mau bagaimana lagi?

Seragamnya ganti ya, Thor? Kayak dari SD ke SMP?

NAH!

Ini yang mau Author ceritakan wahai pembaca setia yang sudah mau membaca sampai scroll ke bawah ini.

Alhamdulillah, seragam udah dibagi. Author menatap seragam itu dengan begitu harapan indah. Ketika Author membayangkan Author yang kurus seperti semangka diikat dan digantung ini akan memakai seragam abu-abu putih itu, pasti akan seperti pemain Film Layar Lebar Indonesia. Woah, bisa direkrut jadi pemain nih. Mwehehehehe.

“Nia.. kali ini ibu yang jahitin bajunya, ya?” tanya ibuku setelah dua hari seragam sudah diambil dari madrasah.

“Lah? Nggak dijahitin ke penjahit asli?” tanyaku balik.

“Dipikir balik, lebih menghemat uang dan ibu juga bisa jahit kok,” responnya.

“Hah?!” kagetku. Yeah, tentu saja Author kaget. Gimana nggak kaget, ketika ibu Author yang tiba-tiba beralih profesi?!

“Udah iyain aja,” paksanya.

Lah?

Em, karena pertimbangan ekonomi juga. Alhasil iya aja deh, toh ibu juga mau-mau aja :v

Setelah beberapa lama ibu menonton You Tube untuk melihat tata cara menjaili-eh maksudnya menjait. Beliau memulai mengeluarkan koran-koran untuk membuat pola baju. Lantas, memulai melakukan eksperimennya dengan kain-kain seragamku-hiks.

3 hari kemudian..

“Gimana? Udah jadi?” tanyaku antusias. Sejujurnya, Author ini ingin segera menggunakan seragamku itu, walau masih proses dijahit. Itupun masih roknya doang :v

“Ini mau di plisket.”

“Plisket?” bingungku sambil melihat my mom yang mulai menyemprotkan sesuatu ke rok abu-abuku lantas menyetrikanya.

“Biar awet lekukannya,” katanya.

Aku mangut-mangut mengerti. Namun, belum sempat aku beranjak meninggalkan. Sempat kumelihat noda berwarna cokelat pada lekukan rokku.

“Ini apaan?” tanyaku.

Kemudian, aku melihat seperti seorang kriminal yang tertangkap basah. Oh, ternyata ibuku sendiri. Eh.

“Kenapa ya ini?!” tanya ibu dengan nada begitu terkejoetnya.

“Semprotannya mungkin?” tanyaku.

“Ah, iya!” ucapnya teringat sesuatu, “sebelum ini, wadahnya digunakan wadah bayclin. Jangan-jangan, sisa bayclin belum hilang,” lanjutnya memperjelas.

LAH?!

“Lalu? Seragamku??” tanyaku mulai panik.

“Aaaaaaaaaaaa.”

Lah? Ikut panik juga ibuku itu :v

Akhirnya, kami panik. Weh, kami berduaan panik. So sweet banget sih, ups!

Alhasil, assalamualaikum keabadiaan noda bayclin :) selamat! Kamu adalah noda pertama yang merusak ke-aesthetic-an seragamku. Welcome, ya!

Nih Guys gambarnya..

Gila nggak sih?! Ketika seragam yang Author dambakan harus ternodai kayak gitu :((((

Okelah, mungkin emang takdirnya udah kayak gitu. Mau nyalahin ibuku, juga nggak boleh. Kasian, udah susah-susah jahit juga.

Sudahlah, sekian terima kasih.

Salam Penulis,

Jasmine Sonia Failasufa

Muach :3