2-Galuh?
Aku bimbang. Aku menoleh. Menatap diriku dari pantulan lantai. Lantas, apa yang kulihat membuatku benar-benar tidak percaya. Apakah itu aku, atau bukan? Namun, kurasa itu benar. Bahwa itu adalah aku.
Aku seekor siput?!
~
Kenapa?! Ada apa?! Kenapa aku menjadi siput?!
“Nona? Apakah masih di dalam?”
Aku mendengar. Suara ketukan sekaligus teriakan pintu dari luar. Ingin kurasa mempercepat langkahku. Namun, aku merasa begitu berat menggerakkan tubuhku untuk bergerak lebih cepat.
Bibi Rena! Aku di dalam! Ah! Suaraku!
“Ada apa ini?”
Suara Inu!
“Nona sudah beberapa menit di dalam. Apakah dia baik-baik, saja?”
“Kirana?”
Itu panggilan Inu! Inu! Aku di dalam!
“Kirana? Kamu baik-baik saja?”
“Kenapa nona diam saja?”
“Kirana? Kamu dengar aku, ‘kan?”
“Ada apa ini?”
Suara ayah!
“Tuan, nona Kirana..”
“Ada apa dengan Kirana?”
“Apa perlu kita dobrak, Tuan?”
“Apa dia benar-benar tidak merespon?”
“Tidak.”
“Baiklah. Inu, kamu dobrak pintunya.”
Ayah! Inu! Bibi Rena! Aku di dalam!
Brak!
Suara pintu terdobrak begitu keras. Memberikan sentuhan angin yang begitu kencang menerpa. Seketika itu juga, aku menatap orang-orang yang akan menyelamatkanku dari keanehan malam ini.
“Loh? Kirana?” ucap Inu, terlihat dari sorot matanya yang begitu heran. Mungkin, mendapati tidak ada sosok Kirana di dalam kamar mandi ini.
Inu! Aku di sini! Ah! Kenapa dengan suaraku!
“Nona Kirana?” tanya Bibi Rena. Sepertinya, ia juga sama terlihat terkejutnya mendapati kamar mandi itu tanpa sosok yang dicari.
“Cari Kirana di luar rumah! Cepat!” suruh ayah, berteriak pada seluruh pembantu di rumah.
“Ada apa ini?” tanya Galuh tiba-tiba di ambang pintu.
Galuh! Kakak di bawah sini!
“Kakakmu menghilang!”
“Ini aneh. Benarkah Kirana memang melarikan diri dari pertunangannya denganku?” tanya Inu. Aku bisa merasakannya. Perasaan kacau yang dirasakan calon suamiku itu.
Aku tidak melarikan diri, Inu!
“Ini tidak bisa dibiarkan. Ayah akan telepon polisi,” ucap ayah dan keluar meninggalkan kamar mandi dengan ponsel yang siap di telinganya.
Ayah! Aku di sini! Aku tidak hilang!
“Kakak tidak apa-apa?” tanya Galuh pada Inu.
Inu menoleh. Memandang adikku yang terlihat begitu khawatir pada sosok yang kehilangan calon istrinya. Bukan kehilangan, lebih tepatnya tidak tahu keberadaannya.
“Ke mana kakakmu, Galuh?” tanya Inu.
Namun, Galuh tersenyum tipis pada Inu. Lantas, membantu Inu untuk bangkit.
“Lebih baik, Kakak, ke ruang utama saja. Tunggu kabar dari yang lainnya,” balas Galuh.
Inu mengangguk pelan. Kemudian, berjalan lemas keluar kamar mandi. Sepertinya, ia benar-benar khawatir denganku.
Inu! Aku di sini!
Percuma. Berteriakpun tidak membuat siapapun mendengarnya. Kemudian, kudapati Galuh yang sendirian di tempatku. Mungkin, ini harapanku!
Galuh! Aku di sini! Apa kamu bisa merasakan kehadiranku?
“Ah!” ucapnya sedikit terkejut ketika menunduk. Sepertinya, ia terkejut melihat seekor siput yang berada di kamar mandi.
Galuh! Ini ak-
“Gimana, Kak, rasanya diabaikan?”
Eh?
“Pasti sakit, ‘ya? Ahahahaha. Apalagi Galuh yang sudah merasakan itu sejak Bunda ninggalin kita,” lanjut Galuh.
Apa?
“Galuh ambil, Kakak, ‘ya?” ucap Galuh. Lantas, mengangkatku dari lantai. Kemudian, berjalan menuju jendela. “Lihat, Kak, malam ini begitu gelap. Wah.. malam pertunangan yang begitu buruk.”
Ada apa?! Apa yang kau maksud, Galuh?!
“Nona Galuh?”
“Iya, Bi?” sahut Galuh, kemudian menengok untuk melihat sosok yang memanggilnya. Bibi Rena.
“Nona dipanggil Tuan untuk berkumpul di ruang utama,” jelas bibi Rena.
“Iya, Bi. Sebentar lagi Galuh akan ke sana.”
“Baik, Nona.”
Lantas, Galuh kembali sendirian. Kemudian, memandangku sejenak. “Jujur saja, Kak. Aku cemburu. Aku sudah mencintai kak Inu sejak lama. Sejak Kakak bel-“
“Galuh?”
“Eh?” Galuh menoleh. Melihat siapa ya memanggilnya lagi dari ambang pintu.
Ayah!
Bersambung
Hai, Guys.. bertemu lagi nih sama cerbung Jasmin!
-Terima kasih atas dukungan kalian :)
Saran dan kritik, dipersilahkan ^_^
Oh ya, mau tahu Authornya? Bisa kunjungi akun instagramnya kok! @minemine_19 atau @its.mineeee_19Kalian bisa berkomunikasi dengannya di sana! Dia menunggu direct kalian loh! ^_^
Atau, kirim pesan lewat emailnya:[email protected]
Salam Penulis,
Jasmine Sonia Failasufa
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Siippp! Lanjut teruss!
Iya, trims ya buat suportnya! ♡
Bagus kak!! Itu yg harusnya huruf 'w' jadi 'q' ya? Biasalah, ak pun tahu, TYPO! Lanjut! Semangat!
Iya, trims ya buat suportnya! Ah, typo di mana-mana masih meresahkan. Terima kasih banyak sudah diingatkan! ♡
Bentar.... Galuh itu cwe apa cwo? Apa... Aq kurang teliti bacanya? Mangkat ka!
Cwe. Adik perempuan dari Kirana. Kayaknya emang lupa ngga dikasih tahu. Mohon maaf, 'ya? Terima kasih banyak sudah diingatkan. Ah ya, dengan suportnya juga! ♡
Udha dikasih tau deh y kayaknya di awalan waktu kk ngumumin mau buat ni cerita. Cmn... Mana ya aj emng yg buat kerasa klo dia itu cwo :)
Kukira juga cowo, rupanya..cewe.
@Chellxz ah, maaf.. udah kehapus. Artikel 'blurb' itu, 'kan? Pas bagian prolognya. Mohon maaf ya.. :(((
@Kayyisah Annisa Nur Hafidzah - Ruqoyyah ahahahaha. Mohon maaf ya, lagi-lagi banyak perkiraan yang salah. Pas bagian harapan kemarin, Jie katanya cwe, padahal cwo T~T. Sekarang Galuh kebalikannya. :(
Gpp kok. Yg penting sekarang dah tau yg benernya:) Iya ya, yg Jie itu pertamanya perempuan. Tp, no problem:)
Lanjut lagi lanjut lagi lanjutkan lagi lanjut lagi lanjut lagi lanjut lagi lanjut lagi lanjut lagi lanjut lagi lanjut lagi lanjut lagi lanjut lagi lanjut lagi lanjut lagi lanjut lagi lanjut lagi lanjut lagi CEPET LANJUT.
Iya, do'akan secepatnya :)
semangkat kak!
Iya, trims ya buat suportnya! ♡