Halau Rindu Demi Ilmu
Halau Rindu Demi Ilmu
Masa pandemi belum berakhir. Siapa yang tidak mengenal Corona Virus? Semua manusia di muka bumi ini sudah mengenalnya. Kita tahu, virus ini sudah merajalela di tanah kelahiran kita. Tak terasa kita sudah melewatinya hampir satu tahun. Ya, tepat pada tanggal 16 Maret 2020 dimana pemerintah menetapkan peserta didik Belajar Dari Rumah (BDR) dan meniadakan Ujian Nasional (UN). Bagi mereka yang lulusan tahun 2020 memiliki cerita unik karena mereka lulus saat pandemi ini berlangsung. Pasti juga memiliki suka dan duka yang mereka alami. Bukan hanya mereka saja, tetapi adik kelasnya juga ikut merasakannya. Bahkan semua jenjang pendidikan.
Sejak masa pandemi, saya mendapatkan pengalaman baru dengan apa yang terjadi saat ini. Mau tidak mau, suka dan tidak suka saya harus menerimanya dengan tulus dan ikhlas. Kebiasaan dan pola hidup pun juga berubah. Dari yang belajar di sekolah, kini Belajar Dari Rumah (BDR). Banyak sekali tantangan yang saya rasakan saat belajar daring. Dimulai dari kuota internet, kesulitan dalam memahami pelajaran, jaringan kurang stabil dan sebagainya. Kuota internet sangat dibutuhkan saat daring. Bukan hanya diri saya saja yang mengalami kesulitan, tetapi hampir semua pelajar mengalami hal yang sama. Walaupun sudah dibantu oleh pemerintah, menurut saya itu masih kurang karena kuota internet dari pemerintah sangat membatasi untuk akses link atau aplikasi. Sedangkan guru menuntut untuk mengakses aplikasi atau link yang berbeda dari kuota internet yang diberikan pemerintah. Namun, saya tetap bersyukur sudah menerima bantuan dari pemerintah walau terkadang jaringan kurang stabil.
Hambatan daring lainnya yaitu kesulitan dalam memahami pelajaran. Sering kali materi baru sulit dipahami karena kurang penjelasan lebih lanjut. Tiap guru memiliki berbagai cara agar peserta didiknya dapat memahami. Ada guru yang videokan dirinya sendiri menjelaskan materi dan diunggah di kanal youtube pribadi maupun sekolah. Ada juga guru menjelaskan materi dengan cara memberikan Power Point (PPT) atau Microsoft Word melalui aplikasi google classroom. Selain itu, guru juga mengadakan tatap muka melalui aplikasi zoom ataupun google meeting. Itupun menurut saya, masih kurang efektif dan sulit dalam memahami pelajaran karena terhambat dengan jaringan yang kurang stabil. Jika di sekolah lebih asik dan interaktif terhadap guru dan murid. Bahkan jika di sekolah kita bisa lebih intensif berdiskusi dengan teman sekelompok maupun teman bermain. Saya harus beradaptasi dengan lingkungan belajar yang baru.
Jika diingatkan kembali, banyak sekali kenangan yang tidak bisa dilupakan saat pembelajaraan di kelas. Canda tawa bersama teman dan guru itu sangat menyenangkan. Jadi teringat, ketika sekolah tatap muka. Dimana saat pembelajaran mulai bosan, seorang guru menyuruh teman sekelas saya untuk bernyanyi di depan kelas. Kita ikut bernyanyi dan tertawa bersama-sama hingga kelas kondusif kembali. Selain canda tawa, ada pula guru yang modelnya serius. Walaupun serius tapi santai. Itu yang membuat banyak teman menyukai sifat guru yang seperti itu, termasuk diri saya sendiri. Semua kenangan manis yang sudah dilewati, sekarang hanya tinggal kenangan. Setiap kenangan yang kita miliki itu sangat berharga dan tidak bisa dibeli dengan uang sekalipun. Kebersamaan itulah yang membuat kita semakin dekat satu sama lain. Tak disangka sudah hampir satu tahun lamanya tidak berjumpa secara langsung dengan banyak teman. Itu yang sangat saya rindukan sampai saat ini. Kami hanya bertemu melalui daring saja. Jika keadaan Indonesia semakin membaik, kita pasti akan bertemu. Kita tidak tahu waktunya kapan. Rindu memang berat, tapi jangan membuat rindu itu menjadi patah semangat belajar.
Biodata Penulis:
Nama lengkap : James Pamara
Tempat / tanggal lahir : Cilacap, 29 April 2004
Nama sekolah : SMK Negeri 6 Jakarta
Alamat e-mail : [email protected]
Nomor WA : 089513814908
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar