Siang yang indah aku berlari lari untuk mencari keringat. Aku mendengar ada yang menangis di bawah pohon.

"Nin, kamu menangis ya?" Tanyaku degan penuh penasaran.

"Hah aku tidak menangis kok," jawabnya dengan penuh gugup.

"Tapi siapa, aku mendengarnya disini kok!"

"Paling itu anak kecil jatoh atau dimarahin ibunya," jawabnya

Aku pulang. Nin masih di bawah pohon, aku menghelang napas karna berlari. Lalu, aku kembali di bawah pohon dan nin masih disana.

"NIN JAWAB NIN APAKAH KAMU YANG MENANGIS??" tanyaku memaksa.

"Iya maaf kalo aku berbohong, tadi aku nangis karna ibuku tidak punya banyak uang untuk membiaya sekolah"

"Oohh.. seharusnya kau bilang, ini ambilah.. aku memberikan tabunganku untukmu nin! Kalau kurang, kau bisa meminta tolong lagi!"

"Oohhhh... terimakasih banyak teman ini sudah cukup banyak, aku berhutang budi untukmu."

"Sama-sama, kau tidak sedih lagikan nin?"

"Tidak sekarang keluargaku senang, semoga allah akan menerimamu amalmu"

"Amin, terima kasih banyak Nin"

Semua hidup bahagia tamat.